; twenty three [taekook] 🔞

705 73 2
                                    

;


"Umurmu dua puluh tiga dan itu artinya sudah bersiap-siap diterkamnya?"


Suara itu menggelora, di benak Jungkook, bersamaan dengan deru-deru nakal dari motor yang melewatinya tanpa tahu malu. Ia kesal, juga resah, tak pernah merasa sebegini takutnya. Dulu, dulu sekali, sejak ia berpacaran dengan kekasihnya, ia selalu bilang, "Menunggu aku dua puluh tiga, kita baru boleh bercinta? Kau setuju?" lalu dibalas dengan anggukan-anggukan malas karena kekasihnya bahkan tidak terlalu peduli.

"Sudah kubilang, 'kan? Dia tidak akan peduli, Yoongi!" teriak Jungkook kesal, padahal semua dialog itu berasal dari benak sendiri. Ia mematikan ponselnya secara sepihak dengan kasar. Apa dalam kurun waktu tiga tahun, tak pernah sekalipun terlintas di benak Taehyung bahwa ia ingin Jungkook lebih dari sekadar kecup dan telur dadar gosong di pagi hari?

"Jungkook! Buka pintunya, Sayang!"

Tanpa sadar, Jungkook melempar ponselnya sendiri sampai case-nya rusak. Aduh, mana ia sempat peduli, Taehyung sudah di depan sana dan mungkin menyiapkan kue ulang tahunnya. Ia tak butuh kue, serius.

Taehyung memandang Jungkook bingung, di mulutnya tersampir kunci mobilnya sendiri karena dua tangannya memegang dua porsi kue—yang satu cake dan yang satunya hanya black forest. "Kau menungguku? Wajahmu seperti kentang rebus. Apa sedang memikirkan janji 23 tahunmu itu?"

"Tutup mulutmu!" balas Jungkook sebal. Ia bingung hendak bagaimana sehingga hanya mengerucutkan bibir, meremas-remas ujung kausnya, kemudian sibuk menggerutu, "Umurku sudah tua, sudah tua, dua puluh tiga sialan, bodoh kau. Tahu begini kenapa aku tidak bercinta sejak remaja saja."

"Tunggu apa lagi?" tanya Taehyung, tiba-tiba melepas kaus disusul dengan bunyi kelontang sabuk yang dilepas buru-buru. "Buka bajumu."

"Kupikir kau tak pernah peduli?!"

"Cepat, sudah tiga tahun aku menunggunya, kaupikir  aku akan basa-basi? Sampai harus menunggu lagi, aku bisa gila, Jung."

Ia tak sempat membenahi diri. Dari banyak video terlarang yang Jungkook tonton, ia paling tidak suka suara kelontang sabuk yang dibuka; serta dicopot dengan tergesa. Awalnya, Taehyung memang tampak seperti remaja di awal teen party-nya, tetapi yang di hadapannya sekarang adalah seorang dewasa. Astaga, itu lengan? Taehyung yang kurus pergi ke mana? Jungkook hendak minum, tapi ia rasa bukan timing yang pas. Ia menunduk.

"Kenapa?" Taehyung menyeringai, mengumpat pelan, "Sialan, sabuk ini harus segera kuganti. Menyusahkan, tidak tahu tempat. Kapan-kapan kita belanja bareng, dua hari lagi akan kukosongkan jadwal organisasiku."

Jungkook tidak merespons, tapi ia mengatupkan kedua kaki telanjangnya. Ah, tiba-tiba seolah ada sesuatu yang berdesir saat mendengar kata sialan keluar dari bibir kekasihnya. Kim Taehyung adalah idola, penampilannya ranggi bukan kepalang; wajah bersih; anak manis yang hobinya membuat senang para dosen; dan sekarang mengumpat? Persetan, Aphrodite juga mending mencampakkan para dewa hanya untuk Taehyung.

"Kau pernah memanggilku 'Apollo', eh?" bibir Taehyung kembali meledek. Ia menyadari Jungkook merapatkan paha karena sesuatu yang berdesir di sana. "Suka mendengarku mengumpat dan menjadi anak nakal?"

"Sejak kapan kau ... nakal?" tanya Jungkook, terdiam, pipinya memerah seperti tomat sebab menggunakan kata yang biasa digunakan bocah kepada bocah lain yang mengganggu. Terharu, tak dirasa seprainya ternyata baru diganti oleh Taehyung sebab baunya masih seperti bau laundry.

"Sejak kau umur dua puluh tiga," Taehyung berbisik. Menjilat telinga Jungkook, terkekeh geli. Tangannya sibuk mengelus bagian paha belakang Jungkook, menurun ke betis, dan terhenti di pantat. Menikmati rengekan manja atas geli yang diterima si kekasih. "Sejak kau menepati janjimu. Bukan main, Jungkook, bukan main. Ketika kau dua puluh tiga pun semengagumkan ini, bagaimana saat kau dua puluh lima? Aku bisa gila hanya mengkhayal bayangan telanjangmu di cermin tiap aku bangun tidur, bukan?"


Satu hal yang Jungkook suka, betapa kotor mulut pacarnya saat mereka bercinta. Anak dosen? Taehyung bukan anak dosen. Ia lebih suka menyebut dirinya 'panas' hanya untuk Jungkook saja, setelah Jungkook dua puluh tiga.


;

Fluorescent Adolescent; drabblesWhere stories live. Discover now