Pacaran

2.7K 479 229
                                    

Mark lagi demen banget ke Bandung.

Dia sama Dominique bisa randomly ke Bandung sepulang sekolah. Pulang-pergi, cuma buat ngopi - ngopi senja doang.

"Malesssss," jawab Jeno pas diajakin Mark ke Bandung.

"Ayolah. Ajakin your girlfriend juga," bujuk Mark sambil menyantap siomay batagor yang dia beli di kantin. Anak - anak Sendok Emas lagi istirahat ceritanya.

Jeno melahap baksonya, menggeleng pelan. "Males sumpah. Lia kalo diajak keluar kota kek mau pindah rumah barang bawaannya. Ntar gua yang repot."

"Lo mah gitu! Nggak bisa bantuin gue dikit," sungut Mark.

"Ajak yang lain napa? Lo yang mau berduaan ama Domi, kenapa gue yang kudu repot?"

Mark menusuk - nusuk siomaynya sambil meratap. "Domi tuh nggak boleh nginep kalau nggak ada temen ceweknya. Nah diantara kalian semua yang punya pacar cuma lo doang Jen."

"Ya udah kita pergi beramean aja," usul Calvin yang duduk di sebelah Mark dengan semangkuk soto. "Ajak sekalian Yuli tuh, minion-nya Domi."

Mark berdecak. "Nggak mau."

"Ntar yang ada Javin nge-vlog mulu. Rendra ngomel mulu. Dan elo." Mark menyipitkan mata ke arah Calvin. "Berantem mulu sama Yuli."

"Gue juga nggak mau dijadiin alibi buat lo maksiat," kata Rendra, menyumpit bakminya dengan lahap.

"Gue kalo nggak update sehari aja, fans gue nyariin tahu. Jadi ya gimana, emang tuntutan pekerjaan," kata Javin. Go-pro ada di tangannya, dia tadi ngerekam mukbang seblak Sendok Emas.

Mark memutar bola matanya malas. Suka heran kenapa dia bisa bergaul sama orang - orang ini.

"Jen, ayoklah. Gua setirin pulang pergi. Lo tinggal duduk manis," rayu Mark lagi pas mereka udah balik kelas.

Jeno masih bersikukuh nggak mau.

"Ntar barang Lia gue bantu angkatin deh," kata Mark saat mereka lari keliling lapangan untuk pelajaran olahraga.

Jeno menambah kecepatan larinya meninggalkan Mark.

"Tempat tinggal semua udah beres. Lo tinggal bawa badan!" Mark belum menyerah. Dia jalan ngikutin Jeno ke tempat parkir.

Sampai akhirnya Jeno udah di dalem mobil, Mark gedor - gedor jendelanya. Jeno pun menurunkan kaca supaya bisa ngusir Mark.

Tapi Mark nyerocos duluan.

"Gue kerjain makalah fisika kelompok kita. Lo cukup numpang nama," kata Mark.

Jeno senyum merem.

"Oke, gue tanyain Lia ya ntar."

🌹🌹🌹

"Iya mbak, nugget-nya 4, cola-nya 4, kentangnya 4." Mark menolehkan kepala dari interkom ke Dominique di kursi penumpang di sampingnya. "Domi do you want McFlurry?"

"Yes please," jawab Dominique riang.

"1 McFlurry mbak," pesan Mark ke interkom drive thru Mekdi.

"Can I get McFlurry as well Mark?" Tanya Jeno dari jok belakang.

"Tambah 1 lagi mbak," kata Mark sesuai permintaan Jeno.

Range Rover Mark bergerak menuju jendela pick-up. Cowok yang pakai kaos oblong putih sama celana jeans hitam itu menerima bungkusan besar yang disodorkan mbak Mekdi. Setelah mengintip sekilas isi bungkusan untuk memastikan pesanannya lengkap, Mark kembali menatap si mbak.

To All The Girls We LoveWhere stories live. Discover now