Penyangkalan

1.9K 445 190
                                    

Playlist for this chapter:

Tersenyum, Untuk Siapa? - HIVI!

🌹🌹🌹

"Tuan Lucas mau kemana sama cem - cemannya Tuan Mark?" 

Pertanyaan itu dilontarkan Sule ketika melihat Lucas dan Dominique masuk ke parkiran basement.

"Pergi makan," jawab Lucas santai seraya membuka kunci mobilnya.

"Tuan Marknya nggak ikut?" Tanya Sule lagi. Rada kepo memang asisten rumah keluarga Makmur yang satu ini.

"Nggak, dia lagi sibuk baca buku 10 CARA MENDAPATKAN APA YANG AKU MAU TANPA BERSUSAHPAYAH." Dominique yang jawab sebelum naik ke kursi penumpang Ferarri Lucas.

Sule memandang heran ke arah dua anak muda itu. Dia mau suudzon tapi nggak enak. Tapi wajar juga kalau Sule menaruh curiga. Soalnya dulu Lucas dan Mark pernah berantem perkara Dominique. Malah sampai pukul - pukulan dan harus dilerai sama para pegawai di rumah.

"Duluan ya Mas Sule! Cuci mobilnya yang bersih sampe mengkilat biar Ayahanda naikin gaji," cengir Lucas sambil dadah - dadah.

Sule balas melambai, memperhatikan Ferarri itu melaju meninggalkan basement istana Makmur. Ia menggeleng pelan untuk menghilangkan pikiran - pikiran buruknya dan lanjut mencuci mobil - mobil keluarga Makmur yang berjejer.

"Dasar kids jaman jigeum," gumam Sule.

🌹🌹🌹

Dominique merentangkan tangannya ke luar jendela mobil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dominique merentangkan tangannya ke luar jendela mobil. Menebas angin yang menerpanya.

Mereka sedang melaju di atas jalan tol dalam kota yang entah kenapa siang itu sepi dan lengang.

Dominique memejamkan mata, menikmati angin yang mengibarkan rambut panjangnya. Dia suka banget berkendara dengan jendela terbuka. Asal nggak pas macet. Yang ada kena polusi sama asap motor.

"Cas, sepi lho!" Seru Dominique.

"Ya udah tutup jendelanya," balas Lucas.

Dominique mengangguk cepat, menuruti perintah Lucas.

Begitu kaca menutup sempurna dan memastikan Dominique sudah duduk dengan aman, Lucas menginjak pedal gasnya lebih dalam. Membawa Ferarrinya melesat dengan kecepatan di atas 120km/jam.

Tahu nggak perasaan takut tapi nagih yang muncul saat adrenalin kita terpacu?

Kayak pas naik roller coaster atau wahana yang bikin jantung berpacu lebih cepat dari biasanya.

Perasaan itulah yang Dominique rasakan saat Lucas kebut - kebutan gini.

Kalau lagi stress atau banyak pikiran, Dominique bakal menyetir dengan kecepatan tinggi. Cuma nggak pernah sekencang Lucas. Belum berani. Takut lepas kendali dan berujung kecelakaan.

To All The Girls We LoveWhere stories live. Discover now