Ocean View

1.4K 368 95
                                    

"Guys, hotel ini belum buka buat umum. Ayahanda minta kita buat nyobain semua fasilitasnya dan ngasih feedback. Apa yang kurang, apa yang harus ditambah-" Lucas berhenti di tengah kalimatnya untuk menegur Henry. "Woy tungguin! Gue belum selesai ngomong!"

"Dah ngerti!" Sahut Henry seraya menjalankan mobil golf yang mengangkut Jelita, Andre, dan juga Gunawan.

Jaya nepuk pundak Lucas, "capek ya?"

Lucas cuma bisa menghela napas.

Awalnya dia berniat ngajakin teman - temannya ke villa keluarganya. Tapi waktu minta ijin ke Ayahanda, malah disuruh pake hotel aja.

Ceritanya Ayahanda baru beres bangun hotel baru.

"Ayah belum sempet ke sana buat ngecek. Kamu aja yang periksa sekalian main sama teman - teman kamu. Nanti laporan ke Om Cahyo ya. Dia bakal nyusulin kamu ke sana." Gitu pesan Ayahanda kemarin.

Makanya, sekarang Lucas and the gang jadinya nginep di hotel mewah yang ada di kawasan Nusa Dua.

Dari lobby ke kamar hotel mereka harus naik mobil golf.

Pegawai hotel sudah menawarkan diri untuk mengantar mereka, tapi Henry menolak. Sok - sokan mau nyetir sendiri.

"Mas, maafin teman saya," ujar Lucas ke pegawai hotel.

"Nggak apa - apa Tuan Muda. Ayo mari saya antar," balas si pegawai.

Lucas menoleh ke teman - temannya yang tersisa. Tinggal Jaya, Lucy, dan Yerinita.

"Kuy!" Lucas mengambil alih koper dari tangan Yerinita.

Koper milik Lucas sudah dibawa lebih dulu sama pegawai hotel.

"Mas! Mas! Mas! Hati - hati masuk kolam!"

Teriakan dari seorang pegawai hotel membuat Lucas, Yerinita, Jaya, dan Lucy sontak menoleh ke sumber suara.

CIIIIIITTTTTTT!!!

Suara decitan roda akibat rem mendadak terdengar keras.

Tampak mobil golf yang dikendarai Henry berhenti tepat di pinggir kolam ikan. Jalan yang menurun sepertinya membuat Henry hilang kendali karena dia ngebut tadi. Untung aja dia berhasil ngerem sebelum nyemplung ke kolam.

"Salah kayaknya gue ngeiyain ajakan Henry," gumam Lucas.

🌹🌹🌹

"Kita 'kan berdelapan nih, satu kamar diisi dua orang - dua orang. Gue sama Jaya, sisanya lo pada atur sendiri," kata Lucas setelah mereka nyampe di bagian belakang hotel. Kamar - kamar yang tersedia di sana menghadap langsung ke pantai.

"Ceweknya 'kan ganjil," ujar Yerinita.

"Lo sama Lucy, Jelita sama Henry. Beres."

Semua mata bergerak menatap Henry dan Jelita. Beberapa tampak menilai, yang lain melemparkan tatapan meledek.

"Nggak! Gue mau bareng Yeri, Lucy." Jelita memeluk lengan Yerinita.

"Iya ngaco lo. Ya kali gue sekamar sama Jelita," sahut Henry.

"Sok alim banget anjir. Biasa juga liburan berdua ke Hongkong, ke Taiwan, ke mana - mana," cibir Andre.

Henry menabok kepala Andre. "Bacot!"

Andre balas menabok kepala Henry.

Terus dibales lagi sama Henry.

Mereka berdua saling toyor - toyoran di lorong hotel sementara teman - teman mereka masuk ke kamar masing - masing.

To All The Girls We LoveWhere stories live. Discover now