Menghindar

1.8K 358 122
                                    

Saat Yerinita, Lucy, dan Jelita tiba di restoran hotel untuk sarapan, anak - anak cowok udah ada di sana.

Malahan Lucas udah makan bubur porsi keduanya.

Cowok - cowok yang lagi sibuk makan kompak mendongak menyambut kedatangan cewek - cewek.

Jelita langsung ngambil kursi sebelah Henry.

Sisa 2 kursi kosong, satu sebelah Lucas, satu lagi di ujung meja.

Yerinita buru - buru ngambil kursi yang di ujung. Dia berusaha untuk nggak melihat ke arah Lucas sehingga luput menyadari kalau Lucas daritadi ngelihatin dia.

"Om Cahyo beneran dateng hari ini?" Tanya Andre sambil makan sereal.

Lucas ngangguk. Mulutnya berusaha menelan bubur sebelum menjawab, "tadi telepon gue katanya udah otw dari airport."

"Takut gue sama Om Cahyo," kata Henry.

"Kok bisa? Emang kamu pernah ketemu?" Tanya Jelita.

"Dulu Om Cahyo ke sekolah buat ngambil rapor. Terus marah - marahin Lucas di depan kita semua," jelas Henry sambil gerakin tangannya ke arah Andre, Jaya, Gunawan.

Lucas berdecak. "Biasa aja. Om Cahyo orangnya emang rada galak, tapi sebenernya baik kok."

"Biasa gimana? Lo juga waktu itu kesel 'kan? Gue aja dengernya kesel," imbuh Gunawan mengingat kejadian tahun lalu itu.

Sebenarnya Lucas memang kesal sama sikap Om Cahyo kala itu. Dia nggak masalah sih kalau dimarahin gara - gara nilainya jelek. Tapi orang mana yang nggak geram kalau dibentak di muka umum. Belum lagi Om Cahyo sering berlagak macam dia yang paling tahu apa yang harus Lucas lakukan. Bahkan lebih otoriter daripada Ayahanda Lucas.

Teman - teman Lucas cuma pernah ketemu sekali tapi membekas banget kesan galaknya Om Cahyo.

"Ya udah sih, udah lewat juga." Lucas nggak ingin membahas lebih lanjut.

Toh, Om Cahyo sampai sekarang juga masih akrab banget sama Lucas. Sering juga ngecekin keadaan Lucas dan mendukung karir Lucas sebagai pembalap.

Selesai sarapan, mereka semua leyeh - leyeh di lobby.

Seperti anak - anak Gen Z pada umumnya, semua sibuk sama gadget masing - masing meskipun duduk hadap - hadapan.

Lucas ngejar ketinggalannya nonton Time to Twice.

Yerinita nonton TMI-Log.

Jelita baca AO3 diam - diam. Takut ketahuan Henry kalau lagi baca fanfic BL.

Bukannya apa, nanti pasti diledekin habis - habisan.

Mana NC lagi.

Untungnya Henry lagi mabar sama Andre dan Gunawan. Jadi nggak merhatiin hp Jelita.

Jaya nonton TikTok masak - masak. Di sampingnya ada Lucy yang lagi ngedit foto buat di-post di IG.

Tiba - tiba sebuah suara nge-bass yang penuh ketegasan terdengar di tengah keheningan mereka.

"Liburan kok maen hape semua? Di rumah juga bisa!"

"Om Cahyo!" Seru Lucas dengan senyum lebar.

Om Cahyo datang dengan kemeja warna biru muda yang lengannya digulung. Pria paruh baya yang tingginya 11 12 sama Lucas itu geleng - geleng menyaksikan keansosan anak - anak muda di hadapannya.

"Lo pada ke Bali cuma buat maen hp? Buang - buang tenaga aja," omel Cahyo dengan alis bertaut. Kelihatan banget lagi nge-judge Lucas and the gang.

To All The Girls We LoveWhere stories live. Discover now