*Kerang dan Laut yang Tenang

12 4 0
                                    

*Tidak termasuk universe gelap manapun, anggap saja selingan (3)

****

Aku tidak tahu.

Barangkali kau yang datang kemari, membaca ini tanpa disengaja, atau hanya ... yah sekedar mengintip apa yang kuketik.

Barangkali sehabis menyelam pada berbagai media sosial, menertawakan banyak hal, menyedihkan banyak hal. Hari-hari yang entah damai entah tidak, rutinitas yang tak pernah terlewati.

Barangkali sehabis patah hati, sehabis seharian merasa letih entah habis melakukan apa. Dan membaca ini malah membuat semakin letih saja.

Hai, aku tidak menyampaikan hal yang bermanfaat, jujur saja.

Mari bahas tentang berbagai hal random di kehidupan. Mula dari bagaimana satu makhluk pertama di muka bumi muncul?

Itu hal yang sakral untuk diperbincangkan.

Bagaimana tentang teman? Persahaban? Atau apalah itu dengan embel-embel saling membutuhkan.

Aku punya banyak teman, mulai dari teman baik sampai yang sangat baik. Yang tidak baik barangkali hanya tuman.

Mungkin, aku bisa dibilang manusia yang beruntung. Hidup mengetik banyak hal yang bisa ia ketikkan. Memiliki banyak teman untuk mengetik hal semacam ini.

Ah maaf kalau membosankan.

Kalian pasti juga punya ... barangkali satu dua, seseorang yang dianggap teman. Seberapa berharganya ia? Apa kau sudah berpisah dengannya? Bagaimana kabarnya?

Orang-orang yang kuanggap seperti itu seringkali terpisahkan oleh waktu.

Haha, biarlah. Aku selalu punya mereka di sisiku, sebenarnya.

Tentang masa kecil yang indah?

Aku tahu tidak semua orang memiliki atau sekedar mengingatnya. Tapi tak ada salahnya mengenang, asalkan tidak membuat kita berhenti melangkah maju.

Aku tidak perlu menceritakan masa kecilku, pertemananku, atau kisah cinta--

Aku hanya mencoba membuat beberapa orang ingat banyak hal yang dimiliki dalam kehidupan meskipun seringkali kita merasa tidak punya apa-apa.

Mari biarlah topik diatas sedikit berlalu.

Pernahkah kau bayangkan dirimu menjadi sesuatu? Daripada seseorang?

Bukan maksudku untuk tidak menyadari apa yang kita miliki. Hanya, bayangkan saja. Barangkali ada pandangan lain yang kau dapatkan.

Bayangkan, jika kau menjadi ikan anemon yang selalu berlindung di balik tubuh hiu.

Bayangkan, kau jadi inang dari sebuah tanaman parasit dan tak mampu berbuat apa-apa.

Bayangkan, kau jadi sebuah virus dan memilih-milih manusia yang hendak dijangkiti.

Ini sedikit menyebalkan, tapi pernahkah terpikir seperti itu?

Aku bukan pernah tapi terlalu sering malah.

Ada hal yang membuatku tenang saat aku membayangkannya.

Menjadi kerang di tepi pantai.

Hanya, menenangkan saja. Sesederhana itu. Meskipun haluku pasal hal lain juga jauh, jadi kerang yang tak pernah kutahu rasanya ... hanya kubayang-bayangkan saja.

Seperti, pengamat dalam semua hal yang terjadi di semesta.

Aku benar-benar hanya diam menikmatinya.

Tapi siapa tahu? Bila kerang bisa bicara sudah kutanyakan padanya.

*****

A/N;

18-02-21

NuminousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang