*Tentang Kita Para Pemimpi

8 1 0
                                    

Lama-lama work ini beneran melenceng dari konsep awalnya but who cares.

WHO CARE?

Aku sadar ketakutan itu mirip paradoks tapi bukan. Skip.

Tentang Kita Para Pemimpi.

KEREN BANGET GAK TUH JUDULNYA?

Woiya.

Aku menulis disini, kita semua yang ikut marathon ini. Pasti seorang pemimpi, daydream? Nightmare?

Kita semua pemimpi~ berharap senin gak upacara juga bisa dibilang bermimpi.

Bwahhaha.

So let me tell you some quotes about dream.

Dream
Plan
Do

"The distance about dream and reality is called action"

I know. Aku ga bakal membantu banyak atau malah sama sekali tidak, tapi menulis hal semacam ini ... cukup menyenangkan.

Pepatah lain bilang, "Kembali tidur dan lanjutkan mimpi atau bangun dan wujudkan mimpi"

Memang semu, teramat semu malah. Kita gak bakal tahu nanti gede bakal jadi apa, atau besok hari bisa-bisa ada email bahwa naskah kamu diterima.

Who knows?

Seseorang dulu pernah bermimpi punya grup dengan orang-orang yang membuatnya nyaman, sesuatu yang bisa dibilang amat sangat jarang sekali ditemukan. Tempat yang bisa dibilang keluarga. Keluarga yang keberapapun. Bisa menerima, membantu, membuatmu sedikit banyak maju, menimba ilmu.

Orang itu, tidak pernah tahu hal itu bisa terjadi. Dia hanya ... seperti memilih masuk ke dalam banyak pintu, seperti gacha? Tapi bukan. Yang dia lakukan hanya mencoba, dia mencoba semua pintu dan mana yang menerimanya dia akan menetap.

Apa gitu ya perumpamaannya?

Sebaliknya, kalau dia gak membuka satu pintu pun, takut dengan apa yang ada di dalam sana. Maka itulah, dia tidak akan pernah tahu ada apa disana.

Satu hal, memang. Cobalah.

Cobalah. Cobalah.

Tidak ada yang bakal membunuhmu kalau kamu gagal. Aku tekankan pake banget, tidak ada yang mati jika kamu gagal, tidak ada yang mendadak kaya jika kamu berhasil.

Satu hal lain, kamu gak bakal dapat apa-apa kalau cuman berdiam diri.

Jadi, coba:) dimulai dari hal kecil sajalah, menulis novel misalnya. Tidak ada yang tahu betapa hebatnya idemu kalau tidak kamu tuliskan. Tidak ada yang tahu betapa mengagumkan tokohmu kalau kamu simpan sendirian. Kamu mau jadi penulis, maka menulislah! Cukup tulis saja. Hasilnya, biar semesta, waktu dan usahamu yang menjawab.

Tidak ada yang lahir langsung cerdas, berduit, dan punya segalanya.

Semuanya, benar-benar harus dimulai.

Jadi, setahun lalu. Aku ingat banget punya mimpi. Ini mimpi konyol banget, aku tahu. Tapi kecapai loh setahun kemudian.

Waktu itu, aku cuman mengagumi mereka yang menggambar. Yang gambarnya meaningful, ikemen, kawaii. Aku benar-benar cuman mengagumi.

Tapi satu hal kecil yang membuatku bermimpi. Gimana yah, kalau aku yang punya gambar itu? Apa bakal banyak yang komen? Yang suka?

Faktanya gambaranku saat itu sama sekali ga mengenal dasar buat menggambar. Gaada sketsa, ga paham proporsi dan anatomi. Aku sadar diri banget, aku ga bakal bisa.

Tapi lagi. Di instagram itu. Instagram sampah buat aku ngestalk dan follow banyak hal seperti art tadi, nyanyi, menulis. Pokonya aku suka banget. Orang-oraang juga gatau itu aku.

Tapi, karena mimpi tadi. Akun itu kurapikan, kuunfoll semua yang kuikuti. Seperti terlahir kembali DAN-- aku menggambar. Hal yang ku post pertama kali di akun itu adalah hasil trace gambar pinterest yang kuwarnain, dan ku bangga sama hasil warnanya yang kulitnya pucat terus bayangan kulitnya pakai warna hitam.

Di captionnya aku bilang itu recolor. Karena aku lumayan tahu trace itu ga baik jadi captionnya recolor yg mana itu sama sekali gaguna.

Tetap aja aku durjana ngepost itu hahaha. Tapi yah! Dari post pertama itu, aku terima beberapa like dan komen.

Rasanya seperti waw? I did it! Maka di gambaran kedua, aku juga berharap lebih. Dan lebih.

Bagiku itu udah bagus banget di saat itu, tapi bagi aku yang sekarang cuman bisa nautin alis why the heck i draw this stuff.

Aku jadi sadar bener dampak dari bermimpi. Hanya dari mulai, mencoba, dan sedikit keinginan disertai goal. Aku tanpa sadar velajar banyak hal, meskipun sampai sekarang pun masih payah. Apresiasi orang-orang yang bilang gambaranku improve banyak setelah beberapa saat tidak ngepost.

Saat itu yang kulakuin; riset. Aku cari tahu banyak style, banyak tutorial coloring. Pokonya tergila-gila banget sampe lupa belajar daring. Aku jadi dapat banyak hal, gambaran orang lain lebih mulus karena mereka warnain lineart, gambaran mereka jadi tajam kayak anime karena pewarnaannya begini, matanya begini begitu.

Aku, benar-benar mencari tahu.

Sampai sekarangpun aku memang gak pernah puas. Tapi mimpi itu ada! Mimpiku setahun lalu,  aku bisa sampai sini gak ya? Ininya itunya? Rahasia deh ini itunya.

Aku ... jadi ngerasain banget. Sedikit mimpi dan memulai bisa berdampak sehebat itu.

Menulis novel pun sama.

Jadi kalian, tetaplah bermimpi. Sekecil apapun. Mulailah, tidak ada kata terlambat.

Mulai aja, udah.

Terimakasih yang udah membaca, meskipun konyol dan kecil tapi itu tetap impian. Aku, kalian, juga punya banyak mimpi yang jangan dikatakan, tapi berusahalah untuk diwujudkan.

Seeyou!

"The Future belongs to those who believe in the beauty of their dreams"

26-02-21

NuminousDove le storie prendono vita. Scoprilo ora