Segelintir kisah Jeno dan kekasih manisnya yang pemalu.
Na Jaemin (19)
Lee Jeno (19)
"Jaemin."
Suara berat itu menyapa di pukul tujuh malam Selasa. Di tengah suasana cafe yang ramai dan riuh, dua insan berbeda tinggi badan itu berdiri berhadapan, sontak menarik seluruh perhatian pengunjung untuk tertuju pada mereka berdua.
Sebagian besar orang yang bersinggah di cafe tersebut adalah teman-teman satu jurusan mereka, ada yang adik tingkat maupun kakak tingkat. Mereka tengah merayakan usainya minggu ujian yang berakhir hari ini.
Sosok yang akhir-akhir ini menyita perhatian dan sering berlarian di pikirannya itu tengah berdiri menjulang dengan dominan di hadapannya. Dengan raut wajah datar dan tegas, sorot mata elangnya seolah menyiratkan sesuatu yang lebih entah apa.
Mereka sudah dekat hampir selama satu bulan terakhir, bermula dari pinjam-meminjam buku hingga sering bersinggungan di kantin fakultas menyadarkan Jaemin bahwa ia mempunyai rasa lebih terhadap pemuda yang menjadi teman seangkatannya itu.
"Ya, Jen? Kenap—"
"Gue suka sama lo."
Riuh dan sorak menggoda dari seisi cafe terdengar mengudara. Jaemin mendadak tuli seketika dan merasa perlu memeriksakan dirinya ke dokter THT. Dia gak salah dengar 'kan?
YOU ARE READING
Starlit Night - [nomin]
FanfictionSepenggal kisah tentang Lee Jeno dan dunianya, Na Jaemin. [nomin short story collection] dazzlingyu, 2020. for the dearest, Jeno & Jaemin. #4 in nomin [251021]