6. pacaran by accident

1.3K 104 30
                                    

tw⚠️//🔞
astaghfirullah, takbiran gaes






"Jadi, kalo mau kasih nama alkana, Jeno inget aja cari rantai terpanjang dulu terus lihat cabangnya dimana aja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi, kalo mau kasih nama alkana, Jeno inget aja cari rantai terpanjang dulu terus lihat cabangnya dimana aja. Namainnya nomor cabang dulu, nama cabangnya, terus nama rantai utamanya. Ngerti 'kan Jen?"

Sore ini, latarnya di perpustakaan sekolah. Jeno sedang mempelajari mata pelajaran yang paling Jeno tidak suka, yaitu : kimia.

Dia lemah banget di pelajaran itu. Padahal, baru mulai belajar, tapi Jeno udah pusing duluan. Kebetulan, temen sekelasnya ada yang jago kimia, jadi Jeno minta tolong dia untuk ajarin beberapa materi.

Penjelasannya enak sih. Singkat, jelas, dan padat. Tapi, gimana Jeno mau fokus kalo yang ngajarin orangnya secantik Na Jaemin?

"Jeno, ngerti 'kan?"

Jeno sontak mengerjap begitu sadar ia tengah terpaku menatap Na Jaemin di hadapannya. Dengan malu, ia mengangguk dan kembali menatap halaman buku yang tengah ditunjuk Jaemin, merutuki dirinya sendiri ketika tak ada satu pun materi yang ia pahami.

Menyadari Jeno yang nampak blank dan ngebug, Jaemin meletakkan penanya perlahan lalu meringis mengusap tengkuknya.

"Aku jelasinnya kurang singkat ya?" Tanyanya, merasa tidak enak.

"O-oh, enggak kok!" Jeno menggeleng kelabakan. "Jelas kok, akunya aja yang lemot."

Tanpa Jeno sadari, Jaemin terkekeh pelan sebelum menarik kursinya mendekat dan meraih kembali penanya.

"Aku jelasin ulang ya? Kalau gak paham, langsung tanya, oke?"

"O-oke..." Jeno menjawab setengah tertegun.

Makin dekat makin keliatan cantiknya, Bro. Jeno gak kuat.

"Jadi gini, Jeno—"

Jaemin terus berkomat-kamit menjelaskan materi yang sebelumnya sambil sesekali meyelipkan anak rambutnya yang sedikit panjang ke belakang telinga.

Jeno mendadak blank lagi sebelum meneguk ludahnya gugup.

Anjrit, cantik banget, sial.

"Nah, begitu deh caranya. Jadi Jeno harus hapal deret homolognya terus—Jen?"

Jeno ketangkap basah sedang memandangi Jaemin dalam jarak kurang dari dua jengkal. Berdeham gugup, Jaemin otomatis mendorong mundur kursinya sementara Jeno yang kepalang malu langsung mengalihkan perhatiannya ke arah lain.

"Pa-paham 'kan, Jen?"

Dia gugup? Batin Jeno menerka.

"I-iya, paham, Na. Aku coba kerjain soalnya dulu, gimana?"

"O-oke," Jaemin mengangguk setuju. "Kalo gitu aku sambil cari buku ya. Kalo ada yang susah, panggil aku."

Setelah mendapat anggukan dari Jeno, Jaemin pun beranjak berdiri dari kursinya, meninggalkan Jeno merutuki dirinya sendiri di balik partisi meja perpustakaan yang lumayan tinggi. Beruntung, supaya Jaemin gak bisa liat wajah merahnya akibat mandangin bibir pinknya barusan.

Starlit Night - [nomin]Where stories live. Discover now