16.1. i like u

357 44 2
                                    

tw⚠️//🔞
masih tw yang sama gais🌚🙏









🧶











Jeno hampir saja berteriak kesal siang ini ketika lagi-lagi ia bengong karena kepikiran dengan pemuda manis yang mendesah di bawahnya semalam. Mendengus frustasi, Jeno kembali mendorong trolinya yang hampir menabrak tumpukan kotak sereal menuju bagian dairy products di sisi barat supermarket.

"Kakak titip susu berapa kotak pula tadi?" Jeno menggaruk pipinya bingung sembari memperhatikan daftar belanjaan yang Mark kirimkan melalui ponselnya. "Low fat milk, skimmed milk, pasteurized milk, yogurt—hah?! Kok banyak?!"

Daripada terlihat aneh karena bicara sendiri, Jeno pun memilih untuk langsung mengambil semua barang pesanan kakaknya itu.

Ketika ia mengulurkan tangan bermaksud mengambil sekotak susu, tangannya tak sengaja bersentuhan dengan tangan seseorang, membuat Jeno langsung menarik diri dan berniat minta maaf. Namun semuanya urung ketika ia menyadari bahwa orang di hadapannya itu adalah Na Jaemin.

"Ja-Jaemin?!"

"O-oh?"

Jaemin sontak melangkah mundur, menatap Jeno dengan gugup sembari memainkan ujung lengan sweater turtle necknya.

Jika saja Jeno menyadari alasan Jaemin memakai turtle neck di tengah musim panas begini, seribu persen yakin Jaemin akan berakhir di kasur Jeno lagi malam ini.

"Hai, Jeno," Jaemin tersenyum malu, jelas-jelas menghindari tatapan Jeno padanya.

"Kamu baik-baik saja 'kan?"

Jaemin tertegun ketiga Jeno malah menghampirinya dan memegangi bahunya.

"Aku?"

Jeno mengangguk.

"A-aku—aku baik. Ya, aku baik," Jaemin mengangguk canggung kemudian setelah Jeno melepas pegangannya pada bahunya.

"Maksudku—kemana kamu pergi pagi ini, Jaemin? Kamu menghilang begitu aku bangun."

"Ah, maaf," Jaemin menyengir tipis. "Aku—"

"Mau ngobrol denganku?"

Jaemin terdiam menatap Jeno, dalam hati menimang-nimang tawaran dari teman tidurnya yang baru ia kenal kemarin malam itu.

"Tapi, kalau kamu sibuk atau sedang—"

"Ya, tentu saja," ia memotong malu-malu. "Ayo... mengobrol..."

"Baiklah," Jeno jadi ikutan tersipu malu. Duh, sial. Manis sekali Na Jaemin ini. "Aku akan bayar dulu dan kamu bayar belanjaanmu juga," tambahnya kemudian sembari menunjuk troli Jaemin menggunakan dagunya.

"Y-ya, akan kutunggu di pintu keluar."

Begitu punggung Jaemin menghilang, Jeno menutup wajahnya dengan sebelah tangan, keinginannya untuk berteriak malu mendadak meningkat tiga kali lipat.

"Sial, kenapa malah melibatkan diri lagi dengannya, hah?!"










🧶













Kini keduanya tengah duduk di kedai kopi dekat supermarket, dengan belanjaan Jeno memenuhi meja di samping, juga belanjaan Jaemin yang diletakkan di bawah meja.

"Kenapa kamu pergi begitu saja, Jaemin?" Jeno memulai percakapan karena sedari tadi Jaemin hanya bermain-main dengan gelas kopinya.

Pemuda Na itu sontak mendongak menatap Jeno kaget mendengar pertanyaannya yang tiba-tiba.

Starlit Night - [nomin]Where stories live. Discover now