15. nala

210 19 1
                                    

"Nalafi, nanti malam kosong?"

Nalafi namanya—atau akrab disapa Nala. Seorang pemuda jangkung berwajah manis dengan mata bulat bening sebagai ciri khas.

Pertanyaan pembuka obrolan terlontar dari pemuda di hadapan Nalafi—Noah namanya. Seorang teman sekelas di bangku kuliah semester genap, mendadak menunjukkan ketertarikan padanya di detik mereka saling mengetahui nama satu sama lain.

"Aduh, Noah! Percuma! Nalafi pasti bakal nolak!"

Celetukan asal datang dari pemuda yang berada di balik tubuh jangkung Noah—Haidar namanya, pemuda yang memiliki wajah cukup imut menurut Nalafi.

Si Cukup Imut beranjak menghampiri, merangkul bahu Noah akrab.

"Secara dia udah nolak banyak ajakan kencan, termasuk ajakan kencan si kating ganteng kemarin. Ya gak, Nala?" Ucap Haidar sembari nyengir tipis. "Kamu gak ada apa-apanya dibanding bule Kanada itu, Bro. Jangan harap Nalafi—"

"Nanti malam aku kosong kok, Noah."

Satu kalimat singkat dari Nalafi sukses membungkam mulut Haidar—bahkan menarik perhatian beberapa pasang mata lain yang masih berada di kelas.

"Se-serius?" Noah mengerjap salah tingkah yang kemudian dibalas anggukan kecil oleh si manis. "Saya jemput jam tujuh, ya?"

"Boleh."

Nalafi tersenyum sembari membereskan barang-barangnya, lantas ia berdiri dan berpamitan pada dua remaja teman sekelasnya tersebut.

"Aku tunggu kabarmu ya, Noah."

Setelah punggung Nalafi menghilang di balik pintu, Noah langsung menepuk-nepuk bahu Haidar semangat, memasang wajah sumringah yang jelas mengundang sorakan teman sekelas.

"Gila?! Nalafi gak nolak?!"

"Kok Nala mau sama Noah?!"

"No, lo pake pelet apa?! Kok Nala terima ajakan lo jalan?!"

Noah langsung mendadak besar kepala. Pemuda itu langsung bersedekap dan menaikkan dagunya, memandang teman sekelasnya satu per satu dengan wajah sombong.

"Siapa dulu, Jeremy Noah mah jagoan!"

"Wuuuu!! Baru kencan sekali aja udah besar kepala!"

"Iri bilang bos!"

Malam ini topiknya tentang Nala dan hatinya yang tengah berbunga

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Malam ini topiknya tentang Nala dan hatinya yang tengah berbunga. Malam nanti pukul tujuh, ada janji yang tengah ditunggunya.

Nala tengah menyibukkan dirinya dengan memilih dan memilah baju yang sekiranya pantas dipakainya untuk kencan malam ini.

Kembali lagi ke hati yang sedang berbunga, Nala menyunggingkan senyum yang tak kunjung pudar sejak siang hari.

Sudah lama ia menaruh hati pada si mata sipit pemilik senyum bulan sabit. Sudah lama ia menanti Noah memulai pergerakannya sendiri. Hati berbunga tak kunjung mereda. Duh, bolehkah Nala merasa jumawa?

Starlit Night - [nomin]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora