Part 15: Jalan-jalan (Season 1 End)

7K 1.6K 83
                                    

Yuhuuuu! Baca sampai habis ya. Ada info soalnya😘😘🤗

Yok vote dulu baru komen sebanyak-banyaknya❤️❤️

Yok vote dulu baru komen sebanyak-banyaknya❤️❤️

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Di depan wahana histeria, Glowena mengantri. Dia mengajak Ilzksarion dan Sable bersamanya. Medina turut ikut, tapi Zavruon dan Anzer tidak ikut.

"Pangeran, bagaimana kita mengalahkan monster ini? Saya nggak bawa pedang sama sekali," kata Sable tiba-tiba.

Glowena yang sadar akan ucapan itu buru-buru membekap mulut Sable. Waduh... bisa dibilang gila kalau ada yang dengar.

"Ini bukan monster. Ini wahana," jelas Glowena.

"Apa itu wahana?" tanya Ilzksarion.

"Gimana ya jelasinnya..." Glowena berpikir cukup lama. Dia sendiri bingung. Di dunianya Ilzksarion mana ketemu wahana begini. "Med, coba jelasin dong," pintanya memohon bantuan sembari menarik tangannya dari mulut Sable.

"Wahana itu permainan yang bisa dicoba, Mas. Nanti kita naik wahananya. Mas bisa rasain sensasinya," jelas Medina. Hari ini dia berperan sebagai translatornya Glowena sekaligus obat nyamuk. Dia sudah menduga akan ada indikasi mesra-mesraan nanti.

"Kenapa wahana ini bisa naik ke atas?" tanya Ilzksarion.

"Soalnya emang begitu," jawab Glowena.

"Kenapa orang-orang teriak?" tanya Ilzksarion lagi.

"Soalnya takut, Mas. Itu kan tinggi banget. Mas nggak pernah takut akan sesuatu ya?" Glowena menatap Ilzksarion. Laki-laki itu menggeleng.

"Katanya penggemar komik Pangeran Dal, tapi lo sendiri lupa Mas Sapi bisa ngehabisin monster yang tingginya empat kaki. Bisa dipastikan dia nggak takut, Glow," celetuk Medina.

"Oh, iya. Dia bisa naik ke atas punggung monster yang tingginya nggak masuk akal." Glowena lupa. Namun, itu di dunia komik. Dibuat sama Ilham. Kalau sekarang judulnya beda. Di dunia nyata yang kejam.

Di saat mereka sedang menunggu antrian, ada banyak orang berbisik-bisik sambil mencoba mengintip wajah Ilzksarion. Karena Glowena tidak mau wajah Ilzksarion terlihat, maka dia menutupinya dengan topi. Meski begitu masih banyak orang yang ingin melihat Ilzksarion.

"Dari belakang aja udah ganteng. Gimana depannya," ujar salah seorang perempuan di belakang sana.

"Masih single nggak ya?"

"Kelihatannya sih campuran bule. Kulitnya putih banget."

"Iya, warna rambutnya aja cokelat. Bercahaya gitu."

Glowena risih mendengar percakapan di belakangnya. Mana keempat perempuan itu mepet-mepet dengan Ilzksarion. Dikira sedang duduk di angkutan umum apa!

I Save The Prince (SUDAH TERBIT)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum