Part 5: Perasaan

9.7K 2.4K 183
                                    

Yuhuuuu pangeran Varsavi update lagi ^^)/

Aku nggak pakai target dulu, tapi ketiklah komen kalian sebanyak2nya ya >_<

Aku nggak pakai target dulu, tapi ketiklah komen kalian sebanyak2nya ya >_<

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

-

-

-- BATAS GEMES --

Glowena menyisir rambutnya ke belakang dengan jemarinya. Dia sudah lelah dan sudah saatnya pulang.

"Mas, nanti kalau sampai rumah kita--eh?! Di mana lagi itu manusia?!" Glowena celingak-celinguk mencari Ilzksarion yang menghilang dari radar. Saat dia menoleh ke belakang, Ilzksarion sedang naik eskalator yang seharusnya turun tapi dia malah naik. "Astaga! Itu orang... beneran dari negara antah berantah. Aduh, bikin repot gue aja!" gerutunya sebal.

Glowena bergegas menghampiri Ilzksarion yang tampak berulang kali menaiki eskalator turun, membuat beberapa orang terganggu. Orang-orang menatap aneh. Glowena malu bukan main. Ketika Ilzksarion sudah menginjak lantai, Glowena langsung menariknya menjauh.

"Mas! Itu eskalator turun bukan naik. Kalau mau naik tuh yang eskalatornya naik. Ampun deh!" omel Glowena.

"Boleh kita naik es lagi?"

"Eskalator!" ralat Glowena.

"Iya, itu. Boleh, kan?"

Glowena hendak menolak, tapi Ilzksarion tampak menatap tajam seolah mengancam jika dia tidak menuruti maka dia akan mati di tangannya. Aduh, gue mending pindah ke Antartika aja daripada harus ngurus manusia ini. Batin Glowena.

"Iya. Ya udah," kata Glowena akhirnya.

Ilzksarion hendak melangkah lebih dahulu. Namun, sebelum hal itu terjadi Glowena sudah menggamit tangannya dan melangkah bersama-sama mencoba eskalator. Percobaan yang dilakukan tidak hanya sekali, tetapi sampai naik ke lantai paling atas kemudian turun sampai lantai bawah.

"Glowena?" panggil Ilzksarion.

"Apa?"

"Kita bisa coba lift di sini? Kata kamu setiap tempat punya lift kayak di tempat kamu tinggal."

Glowena menyesal sudah mengatakan setiap mal punya lift sebelumnya. Kalau tahu Ilzksarion mau coba lift mal, dia takkan pernah mengatakan apa pun. "Nggak," tolaknya cepat.

"Kenapa?"

"Lift penuh."

"Boleh lihat dulu? Saya mau lihat liftnya. Apa sama kayak yang kita naikin pas di tempat kamu."

Glowena menarik Ilzksarion lebih cepat menuju pintu keluar mal. "Nggak usah. Liftnya sama aja. Bentuk dan kapasitasnya sama. Lain kali aja kita coba." Dia tidak mau bilang beda soalnya takut laki-laki itu bersikukuh ingin mencoba.

I Save The Prince (SUDAH TERBIT)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum