I Save The Prince (SUDAH TERBIT)

Prolog

Semoga suka~~

#Playlist: Maren Morris - Kingdom of  One

-

-

Seorang perempuan menguap lebar-lebar tanpa berniat menutup mulutnya. Perempuan lain di sampingnya langsung geleng-geleng kepala. Namun, itu hanya satu dari sekian kebiasaan buruk temannya. Soalnya masih ada lagi. Iya, sekarang perempuan yang menguap itu malah mengorek lubang hidungnya dengan jari kelingking sambil nyengir. 

"Ya, ampun... gimana lo mau ditaksir pangeran dari alam lain kalau kelakuan aja bikin ilfeel!" protes Medina. 

"Duh, Medusa. Lo nggak pernah ngerasain sensasi ngupil sih," sahut perempuan berambut panjang lurus itu, masih dengan jari yang sibuk memutar mencari harta karun. 

Medina menepuk jidat. "Pantesan lo diputusin Breando. Lo jorok banget sih, Glow!" 

"Memang dasar manusia berang-berang itu aja yang doyan selingkuh makanya gue putus!" desisnya. 

Medina pasrah akan Glowena. Helaan napas meluncur begitu saja sebagai balasan dari kalimat tersebut. "Serah deh. Lain kali kalau ketemu sama gue jangan kayak nggak mandi setahun. Rambut lo lepek kayak tikus kecebur dan pakaian dekil begini. Ya, Tuhan... gue harus apa sih biar lo agak rapi sedikit?"

"Seandainya gue ketemu Pangeran Dal, gue akan rajin mandi. Jangankan mandi air biasa, gue bakal mandi kembang tiap hari. Inget tuh kata-kata gue." Glowena selesai dengan kegiatan mengupil yang membuatnya puas. Dia kemudian menyentil hasil harta karunnya sampai mental entah ke mana. "Eh, sial! Itu upil gue nempel di tangan tuh orang!" pekiknya panik. Jarak antara dirinya dan orang yang terkena zonk darinya hanya satu langkah, jadinya dia bisa melihat dengan jelas.

Sebelum ketahuan Glowena yang melempar upil sembarangan, dia menarik Medina menjauhi restoran yang baru saja mereka datangi. Dia memilih pergi dan menyatu dengan para pejalan kaki yang ramai. 

"Omong-omong, lo jadi ikut acara meet and greet komikus yang menciptakan 'Pangeran Dal' kesayangan lo itu?" 

"Jadi dong! Gue harus tanya kenapa Pangeran Varsavi gantengnya melebihi tokoh utama. Pangeran Sapi itu kan cuma peran antagonis!"

"Terus kalau peran antagonis nggak boleh ganteng?"

"Nggak. Dia harus dibuat seburuk mungkin! Jahatnya kebangetan!" 

Medina geleng-geleng kepala. Sepertinya komik berjudul Pangeran Dal dan Putri Moara sudah terlalu dalam meracuni pikiran Glowena. Dia hanya takut ekspektasi Glowena akan pasangan hidup malah melenceng dari realita yang berat ini. "Gue malah lebih suka lihat Pangeran Varsavi--eh? Itu manusia masih waras nggak sih? Kok berdiri di tengah jalan raya gitu?" 

Glowena mengalihkan pandangan ke arah pandangan Medina. "Pasien rsj kali?" 

"Kok dia kayak orang linglung? Gue rasa benar dugaan lo pasien rumah sakit jiwa."

"Terus nggak ada yang mau nolongin dia?" Glowena mengedarkan pandangan, tak melihat adanya indikasi orang-orang akan menolong. "Manusia suka nggak berperasaan juga. Gue tolongin dulu tuh manusia sebelum kelindes truk." 

Glowena memberi tangan pertanda stop kepada beberapa mobil yang melintas. Pada saat yang sama ada truk yang melaju kencang dari arah kanan. Glowena yang menyadari hal tersebut langsung menarik tangan orang itu sampai tubuh mereka jatuh menabrak aspal. Glowena tidak bisa menahan keseimbangan sehingga tubuhnya hampir tertimpa tubuh orang yang ditolongnya. Mobil yang sedang melaju berhenti mendadak melihat Glowena terbaring di atas aspal.

Untuk beberapa saat Glowena mengerjap-ngerjapkan mata memandangi sosok yang baru saja dia tolong. Tunggu sebentar. Sepertinya wajah tampan yang dia lihat sekarang tidak asing. Rambut cokelat terang, iris cokelat muda, bibir sensual, dan hidung mancung bak perosotan. 

Astaga! Laki-laki ini Pangeran Varsavi? Sungguh?!

BERSAMBUNG...

Jadi gimana prolognya menurut kalian? seru nggak nih? :3

Seumur-umur nulis cerita, aku belum pernah nulis tokoh kayak Glowena XD semoga ini tokoh fresh yang bikin kalian gemes ya XD

Follow IG: anothermissjo