Part 12: Wajah Sedih

7K 1.8K 75
                                    

Yuhuuu akhirnya update!😍😍❤️

Yok, vote dulu baru komen sebanyak-banyaknya😘🤗❤️

Yok, vote dulu baru komen sebanyak-banyaknya😘🤗❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Glowena tidak berhenti memperhatikan ketiga pengawal yang bernama sulit sama seperti Ilzksarion. Meskipun hanya sebatas pengawal, tapi wajah ketiganya tidak kalah ganteng dari Pangeran Dal dan Pangeran Ilzksarion. Dia ingin protes kepada Ilham karena sudah memberi nama yang sulit dan mirip makanan. Ada Sable, Zavruon, dan Anzer. Membayangkan ketiga nama yang sulit diucapkan saja sudah malas, bagaimana saat memanggilnya? Glowena tidak habis pikir mantannya seunik itu soal nama.

Ketiga pengawal itu sudah mendengar keseluruhan cerita Ilzksarion dan memasang wajah tidak percaya bahwa mereka hanyalah karakter komik yang diciptakan Ilham. Sementara Ilham sedang mengusap dagunya berulang kali memikirkan sesuatu.

"Sementara ini ketiga pengawal tinggal di rumahku," ucap Ilham setelah cukup lama diam.

"Kenapa nggak di sini sekalian?" tanya Glowena.

"Glow," Ilham menggeleng saat memperhatikan mantannya. "Aku nggak mungkin ngebiarin kamu biayai mereka berempat. Selain itu, apa kata tetangga kamu kalau mereka lihat ada empat laki-laki tinggal di tempat kamu?"

"Paling aku dikira poliandri. Tetanggaku di sini nggak sekepo itu kali," jawab Glowena enteng. Kalau ada yang menggosip pun, dia tidak peduli. Bodo amat. Toh, dia tidak minta makan sama orang-orang yang membicarakannya.

"Tetap aja aku nggak bisa ngebiarin mereka tinggal di sini." Ilham bersikukuh akan ucapannya.

"Ya udahlah, Glow. Biarin Ilham urus mereka bertiga. Lo cukup urus Mas Sapi," sela Medina setuju.

Glowena memutar bola matanya malas. "Fine."

"Apa saya nggak boleh menetap di sini?" Sable tiba-tiba buka suara, berhasil mengalihkan pandangan orang-orang yang ada.

"Saya perlu menjaga Pangeran Ilzksarion," lanjut Sable.

Glowena menyahuti dengan cepat. "Boleh! Boleh banget, Sambel!"

"Sable, Mbak Glowing. Karakter komiknya Ilham lo ubah-ubah deh," serobot Medina.

"Gue nggak bisa ngejanya. Susah tau!" gerutu Glowena dengan bibir mengerucut sempurna.

Ilzksarion spontan mendaratkan tangan di atas kepala Glowena dan mengusap kepalanya. Kekehan pun turut terdengar.

"Kamu lucu," ucap Ilzksarion pada Glowena.

Bukan hanya Glowena yang kaget, tapi juga yang lainnya--terlebih lagi ketiga pengawal Pangeran Dal. Mereka bertiga yang paling tercengang saat melihat Ilzksarion terkekeh.

"Ehem!" Medina berdeham, menyudahi atmosfer gemas yang tercipta. "Gue mau balik ah. Berarti udah oke ya kalau Sable menetap di sini bareng Mas Sapi. Lo nggak keberatan kan, Glow?"

I Save The Prince (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now