Part 9: Maaf

8.4K 2K 112
                                    

Halo, semuanya! Maaf ya baru update🙏 besok aku double update ya untuk mengganti janji waktu itu🙏❤️

Ini masih chapter2 awal, jadi kalo nungguin konflik pasti masih lama😂 biar kalian kenalan dulu sama karakter Glowena dan Ilzksarion dan lain2 dulu hehe

Yuk, komen sebanyak2nya❤️❤️❤️

#Playlist: Wheein - Shine On You (Ost Record Of Youth)

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

#Playlist: Wheein - Shine On You (Ost Record Of Youth)

Pukul dua dini hari Glowena terbangun dari tidur lelapnya. Dia haus. Kedua kakinya turun menginjak lantai yang dingin berkat AC ruangan. Glowena pergi menuju dapur dan setelah berada di sana, dia mengambil gelas. Dia menuang jus jeruk dan meneguknya sampai habis. Tepat setelah dia berbalik badan hendak kembali ke kamar, dia terlonjak kaget melihat Ilzksarion.

Glowena melengos dan berpura-pura tidak melihat, kemudian melangkah cepat demi menghindari laki-laki itu. Bukan masalah tidak ingin bertemu, tapi dia masih takut.

Ilzksarion yang menangkap adanya kesempatan untuk bicara dengan Glowena langsung menangkal pergelangan tangan Glowena sampai berhenti.

"Lepasin," pinta Glowena dingin.

"Saya ingin bicara sebentar," bujuk Ilzksarion. Walau wajahnya tampak dingin, tapi nada bicaranya terdengar lirih seakan memohon.

"Nggak. Saya nggak mau bicara apa-apa. Saya mau––"

Kalimat Glowena tertahan saat Ilzksarion menarik tangannya hingga tubuhnya terhempas menabrak tubuh Ilzksarion. Dia pikir Ilzksarion akan mencekiknya lagi. Tidak. Ilzksarion memeluknya.

"Saya minta maaf," bisik Ilzksarion.

Glowena diam membeku. Suara Ilzksarion terdengar lembut dan hangat––seperti halnya pelukan laki-laki itu. Ini terasa berbeda. Ilzksarion di dalam komik tidak pernah minta maaf. Sekalipun tidak. Akan tetapi hari ini, dia melihat sosok lain yang baru dia ketahui.

"Saya nggak bermaksud menyakiti kamu. Saya harap kamu mau memaafkan saya. Kamu boleh memukul saya, tapi jangan mengabaikan saya seperti ini," lanjut Ilzksarion.

Glowena masih belum menjawab. Sialnya tangan bergerak naik ke udara hendak membalas pelukan Ilzksarion. Menyadari kegilaan itu, dia langsung menahan tangannya.

"Hukum saya kalau kamu mau asalkan jangan mengabaikan. Saya lebih terluka kalau diabaikan." Ilzksarion menambahkan. Suaranya semakin lirih. Pelukan bertambah erat.

Glowena teringat chapter 100 komik. Di sana dijelaskan bahwa Ilzksarion selalu diabaikan ayahnya sejak kecil. Ilzksarion kurang mendapat kasih sayang dan perhatian ayahnya––berbeda dengan Dal yang selalu dibanggakan tanpa henti. Waktu kecil diceritakan Ilzksarion sering menyendiri dan menangis demi menyembunyikan kekecewaannya.

I Save The Prince (SUDAH TERBIT)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora