Part 3: Pangeran Gila

11.2K 2.6K 214
                                    

Yuhuuu update lagi😍😍😍

Yukkkk komennya 70, besok aku lanjutkan lagi😍😍😍🤗

Gaes, aku mau bilang nih. Maap ya, ini tuh fantasinya abal-abal banget :') tapi aku sedang berusaha supaya keren huhu ini pertama kalinya bikin fantasi jadi maapin kalo zonk dan malah kebanyakan kocaknya😂 teruuus alurnya agak lambat karena aku sedang merancang ide-ide fantasi supaya lebih bagus ke depannya ><

 Maap ya, ini tuh fantasinya abal-abal banget :') tapi aku sedang berusaha supaya keren huhu ini pertama kalinya bikin fantasi jadi maapin kalo zonk dan malah kebanyakan kocaknya😂 teruuus alurnya agak lambat karena aku sedang merancang ide-ide fa...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Glowena, Gina, dan Medina tak henti-hentinya memandangi Ilzksarion. Pangeran itu dibawa pulang ke rumah Glowena setelah hari ini pulang dari rumah sakit. Walau hanya mengenakan kaus dan celana olahraga kesempurnaan Ilzksarion sudah tidak perlu diragukan.

Mereka bertiga pelan-pelan menceritakan tentang kota yang dipijaki Ilzksarion. Gina sedang mencari tahu kenapa tokoh komik bisa nyasar ke dunia yang kejam ini––meskipun sebenarnya dunia Ilzksarion sudah kejam luar biasa.

"Glow, minggu depan aku datang lagi ya. Kamu jagain Pangeran Ilz dulu. Minggu depan aku usahain ajak Mas Ilham. Aku sendiri masih nggak percaya tapi Mas Ilham harus lihat buktinya kalau Pangeran Ilz jadi nyata," kata Gina kepada Glowena.

"Mbak, ini komikusnya ganteng nggak? Kalau ganteng biar ketemu saya aja nggak usah pangeran kejam itu," tanya Glowena.

Gina tertawa pelan. "Mukanya kurang lebih mirip Pangeran Dal."

"Hah? Serius? Ganteng dong! Alamak!" Glowena menatap penuh kagum. "Apa jangan-jangan Mas Ilham jodohku?"

Medina menepuk pundak Glowena, lalu menunjuk Ilzksarion. "Jodoh lo noh di belakang. Jangan ngayal ketinggian."

"Heh! Berjodoh sama manusia komik juga termasuk ngayal! Kalau dia balik ke dunianya, gue nggak punya jodoh," cetus Glowena sewot.

Gina tidak mau ikut-ikutan perdebatan tidak penting dan tidak mau juga menengahi. Dengan cepat Gina melambaikan tangan dan meninggalkan apartemen Glowena.

"Bahas soal jodoh, gue mau pergi sama pacar. Lo berduaan aja sama Varsavi. Dia tinggal di sini sekarang. Bye. Gue pamit sekarang."

"Eh, Med. Kok kabur sih?" Glowena menarik tangan Medina yang sudah berbalik. "Temenin dulu. Kalau tiba-tiba gue dibunuh sama dia gimana?"

"Kalau kamu nggak menuruti kata-kata saya, bisa saya bunuh," sahut Ilzksarion santai dengan suara lantang.

Medina menepuk pundak Glowena. "Bersikap baik. Pacar gue udah marah-marah. Bye, Glowing!"

"Heh! Perempuan edan! Medina!"

Teriakan Glowena diabaikan. Medina menutup pintu apartemen. Glowena langsung melihat ke arah Ilzksarion yang sedang duduk santai di sofa.

I Save The Prince (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now