Part 10: Duel

8.1K 1.9K 86
                                    

Yuhuuuu! Mas Sapi muncul lagi😍😍😍😍😘

Jangan lupa komen yang banyak yaaaa😍 vote juga ehehe

Jangan lupa komen yang banyak yaaaa😍 vote juga ehehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Glowena baru saja keluar dari kamar setelah selesai mandi dan merias diri. Dia bergegas menuju dapur.

Hari ini Glowena menggunakan blouse berwarna putih dan celana bahan berwarna hitam. Rambut gelombangnya dibiarkan tergerai sempurna. Bibirnya dipoles lipstick warna merah darah. Sisanya hanya tipis-tipis saja seperti bedak dan blush on.

"Good morning, Medi!" sapa Glowena bersemangat.

Medina yang tengah menuang susu langsung mengernyit bingung. "Lo mau ke mana?"

"Ngantor lah. Lo pikir dandan begini mau ke mana?"

"Kantor?" Medina tertawa terbahak-bahak. "Hari ini libur, tanggal merah. Lihat tuh kalender lo yang digantung."

"Hah? Libur apaan?" Glowena buru-buru mendekati kalender yang digantung––tak jauh dari meja makan berada. Dan setelah mengamati tanggal hari ini, Medina benar. Hari ini tanggal merah. "Ish! Sialan! Gue udah dandan secantik ini juga," gerutunya sebal.

"Makanya diinget, jangan cuma peluk-pelukan sama Mas Sapi," ledek Medina.

"Heh! Semalam lo kan yang nyalahin lagu kenceng-kenceng? Biar apa sih? Ganggu momen aja lo!"

Medina menarik senyum santai dan menjawab, "Biar ala-ala drama Korea gitu. Mas Sapi kan kena demam drama Korea gara-gara lo, jadinya gue pasang buat backsound kalian. Pas banget."

"Dasar gila!"

"Gila adalah nama tengahku, Zeyeng."

"Jangan ngomong gitu di depan Mas Sapi nanti diikutin."

"Cie... bentar, bentar udah Mas Sapi. Besok kalau lagi makan mungkin inget Mas Sapi kudu dibawain makanan," ledek Medina.

Glowena berdecak, mengabaikan Medina supaya perempuan itu berhenti. Di saat dia sedang mendiamkan sahabatnya, bunyi bel pintu apartemen terdengar. Dengan cepat Glowena bangkit dari tempatnya dan melihat lewat peephole. Sayangnya tidak kelihatan siapa yang datang karena bagian peephole ditutup jari. Tanpa pikir panjang Glowena yang penasaran segera membuka pintu. Pupil matanya melebar sempurna menyadari sosok yang muncul.

"Pagi, Glow," sapa Ilham.

Glowena menyesal sudah membukakan pintu. Kalau sudah begini, dia tidak mungkin dengan tiba-tiba menutup pintu. Bisa dicurigai menolak kedatangan Ilham.

"Pagi, Il," balas Glowena seadanya.

"Saya bawain kamu bubur untuk sarapan." Ilham menyodorkan satu kantung plastik berisi dua styrofoam. "Satunya lagi buat Medina. Aku dengar dari dia katanya lagi nginap di sini."

I Save The Prince (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now