S2 - Chapter 16: Permata

6.1K 1.5K 143
                                    

Tuh kan, aku gatel mau update😂 soalnya udah ada cover baru😭😭

Yok vote dan komen biar aku rajin update karena moodku buat cerita ini lagi meningkat😂🙈

Yok vote dan komen biar aku rajin update karena moodku buat cerita ini lagi meningkat😂🙈

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hal pertama yang dilihat Ilham saat membuka pintu rumah adalah tangis Glowena. Mantannya langsung menarik tangannya dan menggenggam erat. Tangan Glowena terasa dingin. Medina berdiri di belakang Glowena, bersamaan dengan Sable yang terlihat menggendong Ilzksarion. Dia menduga pasti ada masalah.

"Ilham... tolong bantuin Pangeran Varsavi pulang," rengek Glowena sambil terisak-isak.

"Pulang? Ini ada apa?" tanya Ilham bingung.

"Il, tolong bantuin...," mohon Glowena semakin erat menggenggam tangan Ilham.

Medina menyela, "Kita ngobrol di dalam aja. Ini pembahasan yang memang agak nggak masuk akal."

Ilham membuka pintu lebih lebar, membiarkan semua yang datang masuk ke rumahnya. Dia memandu ke kamar supaya Ilzksarion direbahkan di kamar Ilham. Wajah laki-laki itu pucat. Kulit Ilzksarion memang putih, tapi ini berbeda.

"Jadi ini ada apa?" tanya Ilham. Melihat Glowena masih menangis sambil menggenggam tangan Ilzksarion, rasanya ini menyangkut pangeran yang dia ciptakan.

"Begini..." Medina menjelaskan panjang lebar mengenai kronologi kejadian di taman bermain. Sedetail-detailnya.

Wajah Ilham berubah pucat. Medina yang menyadari hal itu langsung bertanya, "Kenapa muka lo begitu?"

"Itu... gue sempat gambar Rabine di dunia ini buat ngejar Ilzksarion. Tapi itu gue hapus. Permatanya nyala waktu gue ciptain itu," jelas Ilham.

"Gue nggak ngerti. Kenapa bisa semua nyasar ke sini padahal udah lo hapus? Ceritain gue sedetail-detailnya. Apa aja yang udah lo buat di gambar yang lo hapus itu," desak Medina.

"Gini, Med. Gue sempat berpikiran mau bikin Ilzksarion jatuh ke dunia nyata berkat permata yang berhasil dia rebut dari negeri penyihir. Permata itu bukan permata biasa melainkan permata kutukan bagi siapapun yang megang. Saat gue buat gambar Rabine tenggelemin Ilzksarion, gue buat dia terdampar di dunia nyata berkat permata yang dia simpan di kediamannya. Maksud kutukannya adalah orang yang dalam bahaya akan terdampar ke dunia nyata dan nggak bisa balik. Itu akhirnya gue hapus. Terus gue iseng corat-coret Ilzksarion diracun Rabine saat di sini. Mereka ketemu lagi. Dan ternyata saat gue gambar semuanya, permata itu menyala. Gue bingung kenapa ada cahaya dari situ, tapi nggak sengaja kesenggol siku. Pecah." Ilham menceritakan dengan detail, dirundung rasa bersalah. Dia memang tidak pernah menciptakan kehidupan yang baik untuk Ilzksarion.

"Lo bilang apa? Kutukan itu yang bikin terdampar di dunia nyata dan nggak bisa balik?" ulang Glowena.

"Iya, tapi gue hapus. Terus gue bikin Sable, Zavruon, dan Anzer turun ke dunia nyata untuk menyelamatkan Ilzksarion atas perintah adiknya. Mereka nggak tau kalau tanpa permata itu, mereka nggak bisa pulang. Mereka bisa masuk ke dimensi dunia ini karena ada satu lubang di dekat sungai yang hampir menenggelamkan Ilzksarion. Lubang itu penghubung antara dunia mereka dan dunia nyata. Lubangnya masih terbuka sampai gerhana berikutnya. Gue belum buat lanjutan lagi terus gue hapus bagian itu sama seperti yang gue ceritakan tadi," lanjut Ilham.

I Save The Prince (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now