27. Gibah

96 15 2
                                    

"Eh aku mau cerita," kataku.

"Boleh, cerita saja, Ra," sahut Bang Seonghwa.

"Aku punya teman-" aku mulai cerita, tiba-tiba dipotong Bang Wooyoung.

"Ya pasti kamu punya teman, Ra," sela Bang Wooyoung. Ngeselin banget.

"Ihh, Bang Wooyoung, jangan dipotong aku lagi cerita!" ujarku kesal.

Bang Wooyoung langsung dapet tatapan tajam dari Bang Seonghwa. "Lanjutkan, Aurora," pinta Bang Seonghwa.

"Hihihi, maafkan aku, lanjutkan Ra," Bang Wooyoung nyengir tanpa dosa.

"Sampai mana tadi? Oh, aku punya teman namanya Yeji. Nah dia itu termasuk nakal di sekolah, padahal dia perempuan. Pernah dia berkelahi denganku hanya gara-gara cowok," aku bercerita. Abang-abang natap aku serius.

"Bertengkar karena laki-laki? Astaga kamu benar-benar sudah besar, Ra," kata Bang Yunho.

"Hehehe, tapi tidak bertengkar karena rebutan cowok kok. Hanya sebuah kesalahan pahaman saja," jawabku.

Yang lain anggukin kepala.

"Yeji dan kelompoknya menghampiriku dan mengajakku bertengkar. Dan aku akhirnya dipanggil oleh guru. Aku dihukum bersama Yeji. Gara-gara hukuman itu kami saling mengenal satu sama lain. Ternyata dia Atiny! Aku sangat bahagia," lanjutku semangat.

"Wah, dari musuh jadi teman ya?" tanya Bang Mingi.

"Sepertinya begitu, tapi aku tidak pernah mengganggap dia musuh," sahutku.

"Ternyata ada penggemar kita di sana!" ucap Bang Jongho semangat.

Aku ketawa. "Tentu saja."

"Kita lumayan terkenal," celetuk Bang Yeosang.

"Iya, kalian terkenal."

"Lalu selanjutnya apa, Ra?" tanya Bang Seonghwa.

"Kita menjadi agak dekat, dan Yeji menjauhi kelompoknya. Dan kalian tahu laki-laki yang membuat aku dan Yeji bertengkar? Ternyata dia Atiny juga! Dia sangat baik dan dia mengajakku untuk menjadi anggota OSIS," sambungku.

"Waw, apa kamu jatuh cinta dengan cowok itu?" tanya Bang Hongjoong sambil senyum.

"Tidak."

"Benarkah? Apakah dia tampan?" kali ini Bang San yang nanya.

"Bisa dibilang iya, dia lumayan tampan. Dia idola di sekolah," jelasku.

"Wah pantas saja," sahut Bang San.

"Maaf Ji, Kak To. Gue ngegibahin kalian. Gue ga ada maksud kok," aku ngomong sendiri pake Bahasa Indonesia dan yang pasti bikin abang-abang semua bingung.

"Kamu tadi ngomong apa, Ra?" tanya Bang Seonghwa.

"Tidak penting."

"Siapa nama laki-laki itu?" tanya Bang Yeosang tiba-tiba.

"Eh? Namanya Haruto. Aku memanggilnya Kak Ruto," jawabku.

"Namanya bukan seperti nama orang Indonesia," kata Bang Wooyoung.

"Dia keturunan Jepang."

"Pantas saja," gumam Bang Yeosang sambil memegang dagunya.

"Mereka tidak tahu fakta bahwa kalian adalah sepupu dan aku adalah sepupu kalian. Kecuali Kak Ruto," kataku lagi.

"Haruto tahu? Kau yang memberi tahunya?" tanya Bang Hongjoong.

"Iya, apakah tidak boleh? Maafkan aku, bang," ucapku sambil nunduk.

"Tidak masalah, tapi apa dia percaya?" Bang Hongjoong nanya lagi.

"Iya, dia percaya. Aku juga pernah bercerita kepada Naya, sahabatku tapi dia tidak percaya. Mungkin Naya mengganggapku sering halu," jelasku.

"Waw, kita punya fanboy!" seru Bang Wooyoung semangat.

"Mungkin banyak fanboy kalian, tapi aku tidak tahu. Pacar Naya, Kevin dia juga fanboy kalian."

"Astaga!" Bang Yunho berseru kaget.

"Benarkah?" Bang San masih ga percaya.

"Iya abangku. Kevin menjadi Atiny gara-gara Naya. Dan Kevin bilang kalian keren. Kak Ruto juga bilang seperti itu."

"Wah, aku masih tidak percaya. Aku sangat jarang menemukan fanboy," ternyata Bang Yeosang juga ga percaya.

"Percaya saja, bang. Wajar saja mereka menjadi fans kalian. Kalian keren, fashion kalian keren, musik kalian juga keren, bakat-bakat kalian juga sangat keren. Tidak ada alasan untuk mereka untuk tidak mengidolakan kalian," sahutku panjang sekalian muji abang-abang.

Mereka tertawa.

"Kami tahu kami memang keren," masih sempat Bang Wooyoung banggain diri. Tapi memang keren sih.

"Iya, aku tahu itu. Atiny bangga dengan kalian," kataku sambil senyum.

"Kami juga bangga dengan Atiny," balas Bang Hongjoong. "Kami memang tidak bisa membalas satu-satu cinta dari mereka, walau pun kami sangat ingin melakukannya. Tapi kami ingin mereka tahu bahwa kami benar-benar mencintai mereka semua."

"Kami benar-benar tidak bisa berada dititik sekarang tanpa Atiny," tambah Bang Wooyoung.

"Kami tidak tahu bagaimana cara berterima kasih kepada semuanya yang telah mendukung kami hingga detik ini," lanjut Bang Yunho.

"Mungkin terima kasih tidak cukup untuk membalas mereka. Jadi kami ingin bekerja keras agar bisa memberikan yang terbaik, agar Atiny kami bangga," kali ini Bang Jongho yang berbicara.

"Memang sangat tidak mudah bagi kami untuk menjalani ini. Tapi karena Atiny kami yang sangat kami cintai, kami akan terus berusaha sebaik mungkin," sambung Bang San.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga kami, termasuk kamu, Ra. Kalian selalu mendukung kami apa pun yang terjadi," imbuh Bang Seonghwa.

"Untuk agensi juga, menejer, staf, dan siapa pun yang mendukung terbentuknya Ateez, terima kasih banyak. Aku pikir, tanpa kalian mungkin Ateez tidak akan ada," lanjut Bang Mingi.

"Terima kasih. Mungkin tidak ada kata yang lebih indah dari itu. Ateez cinta Atiny!" ucap Bang Yeosang sabagai penutup.

"8 makes 1 team!" mereka berdelapan menyerukan slogan mereka dengan kompak.

"Kalian mau latihan untuk berbicara saat konser nanti?" tanyaku polos.

"Astaga, Ra, kami belum memikirkannya," sahut Bang San.

●●●

Makasih vote dan comment nya.

Maaf kalau ada kesalahan dan typo.

Ini ga asli, hanya karangan. Hehe..

Sepupu - AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang