8. Antara Sumpit dan Bang Yeosang

175 26 3
                                    

"Aurora, ayo sini," aku menoleh kepada sumber suara. Ternyata itu Bang Yeosang yang lagi berdiri di ambang pintu. Ngapain dia?

"Eoh, kenapa bang?" sebenarnya aku malas untuk nyamperin Bang Yeosang, tapi karena aku menghargai Bang Yeosang, akhirnya aku tetap nyamperin Bang Yeosang.

"Ayo ikut aku," Bang Yeosang menarik tanganku dan ngajak aku ke dapur.

"Kenapa ke dapur bang?" tanyaku sambil terus ngikutin dia.

Bang Yeosang diam, terus nyuruh aku duduk di kursi dapur.

"Tunggu sebentar," Bang Yeosang jalan ke tempat peralatan makan di simpan. Dia kembali sambil bawain 2 pasang sumpit.

"Untuk apa sumpit itu, bang? Bukannya kita sudah makan siang?"

Bang Yeosang tetap diam. Dia ngambil piring yang di atasnya ada beberapa karet gelang. Sebentar, untuk apa semua itu? Otakku masih loading.

"Aku akan mengajarkan kamu memakai sumpit," ujar Bang Yeosang.

Apa? Bang Yeosang mau ngajarin aku pake sumpit? Aww, so sweet sekali abangku yang satu ini. Eh, tapi bukannya abang-abang yang lain juga pernah ngajarin aku? Tapi yang lain kayaknya udah nyerah deh untuk ngajarin aku.

"Tapi bagaimana jika aku tidak bisa?" kataku sambil nunduk.

"Kita belum tahu bahwa kamu tidak bisa, karena kamu sama sekali belum mencobanya," Bang Yeosang duduk di sebelahku. Terus dia berusaha liatin wajahku.

"Selama ini aku selalu gagal, bang."

"Sekarang kita akan belajar lagi, ayo," Bang Yeosang ngasih sumpit dan piring yang berisi karet gelang.

Aku ngambil sumpitnya. Bang Yeosang juga ngambilin sumpit.

"Cara memegangnya seperti ini," Bang Yeosang nunjukin cara megang sumpit di depan aku.

Aku langsung niruin tangan Bang Yeosang. Agak susah. Akhirnya Bang Yeosang pegang tangan aku dan bantuin agar aku megangnya bener.

"Okey, sekarang coba kamu pindahkan karet gelang ini ke piring yang satunya."

Tanganku gemetar pegang sumpitnya. Pelan-pelan aku mindahin karet gelang ke piring satunya lagi. Dan berhasil.

"Bagus, ayo coba lagi," kata Bang Yeosang sambil senyum.

Aku terus mindahin karet gelangnya. Dipercobaan ke 5, karet itu jatuh.

"Jatuh, bang," ucapku sedih.

"Kamu baru gagal sekali, dan lihat kamu sudah 4 kali berhasil melakukannya. Jangan gara-gara sekali kegagalan itu kamu menyerah,"
Bang Yeosang mengelus rambutku.

Baiklah, aku coba lagi. Hingga aku berhasil memindahkan seluruh karet gelang.

"Bagus, kamu berhasil," kata Bang Yeosang tersenyum.

"Aku bisa?" aku masih ragu.

"Tentu, kamu harus berlatih agar terbiasa," ucap Bang Yeosang.

"Terima kasih abang!" aku memeluk Bang Yeosang sambil tersenyum puas.

"Haha, sama-sama," Bang Yeosang balas pelukanku.

●●●

"Bang Yunho dan Bang Wooyoung mau kemana?" tanyaku yang liatin Bang Yunho dan Bang Wooyoung seperti mau keluar rumah.

"Eh, kita mau pulang, Ra," jawab Bang Wooyoung.

"Pulang?"

Sepupu - AteezWhere stories live. Discover now