5. Jalan-jalan Bersama Bang San

342 40 0
                                    

"Bang San!! Jalan-jalan hayuuk!" aku teriak manggilin Bang San.

"Kenapa teriak Aurora?" tanya Bang San yang baru keluar dari kamar tamu. "Kamu tadi bicara apa?"

Oh iya, tadi aku teriak pake Bahasa Indonesia.

"Ayo kita jalan-jalan, bang," pintaku lagi.

"Kemana?" Bang San keliatan bingung.

"Jalan-jalan kemana saja."

"Kemana saja?"

"Iya, kita keliling-keliling di dekat sini. Ayo lah, bang,"

"Apa kamu tidak beristirahat? Kamu belum 1 hari tiba di Korea,"

"Aku tidak lelah. Apa Bang San keberatan?"

"Tentu saja tidak, aku hanya khawatir denganmu. Kalau begitu, aku akan siap-siap dulu, kamu pergi seperti ini?"

"Iya, aku pergi pakai baju ini. Okey bang, terima kasih,"

Bang San udah siap dengan baju kemeja warna hitam dan celana panjang warna hitam. Kalau aku pake baju tadi pagi. Sekarang masih jam 04.00, habis pulang aku akan segera mandi.

"Ayo," kata Bang San.

"Yey!"

"Hei, kalian berdua mau kemana?" tanya ibu.

"Ibu, aku sama Bang San jalan-jalan ya, boleh ya, plis buuuu," aku merayu ibu.

"Mau kenama?"

"Jalan-jalan,"

"Kemana?"

"Jalan-jalan,"

Bang San hanya natap aku dan ibu pake tatapan bingung. Soalnya kita ngomong pake Bahasa Indonesia.

"Ibu gak usah khawatir, kan aku sama Bang San. Boleh ya, bu," aku masih rayuin ibu.

"Okey, hati-hati,"

"Yey! Makasih ibu,"

"San, kamu tolong jaga Aurora, ya." ucap ibu pada Bang San.

"Siap tante,"

"Ayo bang."

Kami berdua naik motornya Bang San. Motornya lumayan besar dan tinggi. Susah banget naiknya.

"Sudah, Ra?"

"Sudah, bang,"

"Okey, kita jalan,"

"Kemana bang?"

"Hmm, hari ini ada festival. Apa kamu mau ke sana?"

"Mau bang. Ayooo!"

Kedengeran suara ketawa Bang San. "Kamu ini lucu sekali,"

"Aku memang lucu bang, hehe,"

Bang San ketawa lagi.

"Eum, ngomong-ngomong di mana festivalnya, bang?"

"Hmm, sebentar lagi kita sampai,"

Benar, gak lama dari itu kita udah sampai di festivalnya. Ramai banget. Ini kayak festival yang ada di Indonesia, tapi menjual makanan khas Korea.

"Wah, pasti yang lain akan marah," ucapku.

"Haha, iya karena kita tidak mengajak mereka," Bang San ketawa lagi.

"Apa yang kita lakukan di sini, bang?" tanyaku yang masih lihat sekitar.

Benar-benar ramai. Banyak orang yang berlalu lalang di hadapan kami. Para pedagang menawarkan dagangan mereka. Ada beberapa orang yang memakai pakaian tradisional Korea. Sangat cantik.

Sepupu - AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang