|| Bab 6 ||

4.1K 309 2
                                    

Ah, maaf nona. Namun,
cinta tak bisa di salahkan bukan?
-Er Huang-
_______________________________

Kilas balik akan hari penyiksaan itu kembali menghantuinya. Orang yang sudah menemaninya dari ia kecil tengah di siksa. Sedangkan yang di lakukannya hanya menatap semua itu dengan tatapan kosong.

Tenaganya sudah terkuras habis karena segel tingkat tinggi yang sudah di berikan padanya. Bahkan untuk berbisik saja ia tak mampu.

"Kau lihat? Akhir yang bahagia tidak akan pernah ada untukmu!"

Dendam, benci, dan sedih bercampur menjadi satu. Kematian dirinya tak akan kubuat menjadi sia-sia.

.
.

".. Huang.."

Xiao Yi mengumpulkan kesadarannya dan mencoba untuk bergerak. Tapi yang di lakukannya malah membuatnya kesakitan. Sekujur tubuhnya terasa seperti di remukkan. Butuh beberapa menit baginya untuk mengingat kembali apa yang terjadi sebelumnya.

Bodoh kau Xiao Yi! Menggunakan perisai ilusi dengan kondisi spiritual yang rendah begini?!

Xiao Yi menatap sekelilingnya. Kamar penginapan. Ia akhirnya menyadari ada benda berat yang tengah bertumpu di atas badannya sedari tadi. Dan suara nafas di sampingnya. Ia mengelus kepala rubah itu lembut.

Perlahan, ia bangun dari tidurnya dengan gerakan yang sangat hati-hati. Sontak hal itu membuat Bao Bao dan Yu Lue Qing terbangun.

"Engh, nona? Apa kau menangis?"

"Hah?"

Xiao Yi yang awalnya berniat untuk mengusap pipinya berhenti saat tangannya di cekal oleh Yu Lue Qing. Manik keduanya pun bertabrakan.

Dewa, kenapa jantungku berdebar?

Yu Lue Qing memutuskan kontak matanya lalu berdiri dan beranjak keluar dari sana.

"Aku akan membawakanmu makanan, jadi jangan kemana-mana."

Setelah pintu tertutup, Bao Bao akhirnya bisa tertawa lepas. Bagaimana tidak? Wajah tomat pria itu bisa dilihat oleh siapapun.

"Tuan, itu sudah sangat jelas. Dia menyukaimu!"

"Aku tak tertarik."

3 kata itu mampu membuat Bao Bao bungkam. Kenapa ia bisa melupakan hal sepenting itu?! Setelah mengolah darah Xiao Yi dengan baik beberapa hari yang lalu, ia akhirnya bisa melihat beberapa ingatan dari pemiliknya.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka saat mereka tengah berbicara. Yang berdiri di ambang pintu bukanlah Yu Lue Qing. Ataupun dua pengawal pribadinya. Melainkan empat pria asing. Tiganya berpakaian putih, dan satu lagu berpakaian kuning emas.

"Cepat katakan. Dimana Yu Lue Qing!"

Xiao Yi mengerutkan keningnya. Begitupula dengan Bao Bao. Rubah itu memiringkan kepalanya seolah tak mengerti apa yang di katakan oleh pria berjubah kuning emas itu.

Pria itu berjalan masuk ke dalam kamar dan berdiri tepat di samping ranjang. Ia mengangkat dagunya angkuh dan mengulang  lagi pertanyaannya. Tapi dengan nada bicara yang sedikit lembut.

"Maaf telah membentakmu. Tapi bisa aku tahu, dimana Yu Lue Qing?"

Xiao Yi hendak menjawab pertanyaan tersebut, namun ia kembali diam karena orang yang di tanyakan oleh pria itu sudah berada di ambang pintu.

"K-kakak? Um.. Hai. Bagaimana kabarmu?"

Pria itu langsung berlari dan mencekik Yu Lue Qing. Namun, Xiao Yi sama sekali tidak memedulikan mereka. Ia sibuk dengan bulu lembut milik Bao Bao.

"Lue Qing, aku sudah bilang berapa kali padamu? Jangan bepergian tanpa izin dariku! Bagaimana jika hal buruk menimpamu?"

"Kakak, lepas dulu tanganmu.."

Pria itu reflek melepaskan cengkaraman tangannya dari leher Yu Lue Qing tiba-tiba. Hal itu tentu saja membuat Yu Lue Qing terjatuh.

Bukannya membantu adiknya untuk berdiri, lelaki itu malah menangkap raut penasaran milik Xiao Yi.

"Lue Qing, Siapa wanita itu?"

"Xiao Yi. Nona tertua dari kediaman Xiao."

Pria asing itu berjalan mendekati Xiao yi yang berada di atas ranjang. Ia mengamati wajah Xiao Yi dengan teliti.

"Hai nona, namaku Yu Zi Jiang. Salam kenal."

Xiao Yi tidak berbicara, dia hanya tersenyum menanggapi perkataan Yu Zi Jiang.

Yu Zi Jiang pergi sambil menarik tangan adiknya dari belakang.

"Aku ingin membicarakan sesuatu. Jadi kumohon, jangan membangkang."

___________________________

To Be Continued


Reinkarnasi Sang Dewi KultivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang