|| Bab 17 ||

1.5K 152 1
                                    

"Lue Qing, apa kau di dalam?"

Yu Zi Jiang menggeser pintu di depannya tergesa.

"Kakak?"

Yu Zi Jiang meletakkan nampan yang di pegangnya di atas meja dan duduk di depan adiknya.

"Pipimu berdarah.."

"Oh ini? Jangan khawatir. Ini tidak seberapa dibanding sebelumnya."

Tidak seperti Yu Zi Jiang yang tengah panik. Yu Lue Qing hanya tersenyum untuk meyakinkan kakaknya kalau dia baik-baik saja. Yu Lue Qing mengubah posisi duduknya dan melihat isi dari nampan yang di bawa oleh kakaknya.

"Kak, kau tidak perlu repot-repot membawa ini."

"Itu buatanku sendiri. Jadi, kuharap kau mau memakannya."

Yu Lue Qing meneguk saliva-nya kasar. Dia sengaja membuat obat-obat terkutuk ini dalam bentuk lucu agar dirinya tertipu! Ia ingat betul, betapa pahitnya rasa obat buatan kakaknya.

"Aku akan memakannya ketika kau pergi."

Benar! Aku harus memancing kakak untuk keluar dari sini dan langsung menyembunyikan benda terkutuk ini!

"Tapi, aku ingin melihatmu memakannya."

Yu Lue Qing tersenyum canggung. Tangannya tergerak untuk mengambil sebutir pil dari mangkuk. Memasukkannya ke mulut dan menelannya.

Kenapa tidak pahit? Apa lidahku mati rasa?

"Aku menambahkan bahan khusus saat membuatnya. Bagaimana rasanya?"

"Sangat baik dari sebelumnya! Benda apa itu?"

"Rahasia."

Mereka berdua bercerita sampai larut malam. Yu Zi Jiang kembali ke paviliun-nya saat dia merasa jika sudah waktunya untuk istirahat.

Keesokan paginya.

Seperti biasa, Yu Lue Qing bermain sembari menunggu Yu Zi Jiang selesai berkutat dengan gulungannya di depan perpustakaan.

Langit di atasnya terlihat begitu mendung. Awan kelabu di sekitarnya menutupi matahari. Petir dan suara gemuruh juga ikut menghiasi langit pagi itu. Benar-benar pagi yang suram.

Yu Lue Qing menatap langit di atasnya kesal. Ia membayangkan jika dirinya bisa mengendalikan langit sesuka hatinya, dan bermain sepuas yang ia mau.

Lamunannya pecah ketika ia merasakan setetes air jatuh di hidungnya. Yu Lue Qing segera berlari, menaiki tangga dan bersandar di samping pintu masuk perpustakaan.

Rintik hujan perlahan mulai turun dengan deras membasahi bumi. Yu Lue Qing menghela nafasnya kasar. Ia berdiri dan memutuskan untuk kembali ke paviliun-nya. Namun langkahnya terhenti saat mendengar suara pintu perpustakaan yang di geser. Yu Lue Qing mengalihkan pandangannya dan tidak sabar untuk melihat kakaknya.

"Putri mahkota?"

Orang yang keluar dari ruangan tersebut bukanlah kakaknya. Melainkan Ming Luan Zuo. Putri mahkota dari kerajaan Ming.

Kenapa orang sepenting dia datang kemari?

"Salam putri mahkota!"

Ming Luan Zuo tersenyum miring melihat hal tersebut. Ia menatap remeh pada baju yang di kenakan oleh Yu Lue Qing.

"Yu Lue Qing, bagaimana jika kita bermain?"

"Bermain? Tapi-"

Ming Luan Zuo mengeluarkan pedang miliknya dan mangacungkannya pada Yu Lue Qing.

"Permainannya sangat mudah. Kita hanya perlu bertarung sampai salah satu dari kita terluka parah, atau lebih."

"Ah-"

Satu teriakan kecil lolos dari mulut Yu Lue Qing saat bahunya terluka oleh ujung pedang milik Ming Luan Zuo. Gerakan yang dilakukannya sangat tiba-tiba.

"Aku memberi pedangku sedikit racun. Jadi, berhati-hatilah. Karena racunnya akan langsung menyebar jika terkena sedikit saja."

"Putri mahkota, kau curang!"

"Curang? Apa itu? Aku bisa melakukan apapun yang kumau."

Ming Luan Zuo memotong jarak antara dirinya dan Yu Lue Qing.

"Yu Lue Qing, apa kau akan tinggal diam? Ingatlah. Ini kediaman Yu. Tempatmu. Bahkan seorang putri mahkota seharusnya tidak memiliki kekuasaan di tempat milikmu."

Sebuah suara yang sangat asing bagi Yu Lue Qing memenuhi kepalanya. Suara itu seakan berniat untuk merasuki Yu Lue Qing agar dirinya melukai Ming Luan Zuo. Namun akal sehatnya membantah itu. Di kerajaan Ming, ada peraturan yang harus di patuhi oleh setiap orang. Yaitu, larangan untuk melukai keluarga kerajaan yang masih berusia dibawah tiga belas tahun.

"Tidak bisa melawan huh? Sungguh malang."

Ming Luan Zuo memasukkan pedang miliknya ke dalam sarung. Dia menyudahi permainannya saat mendengar suara geseran pintu dari perpustakaan dan diikuti oleh suara langkah kaki Yu Zi Jiang.

"Lue Qing!"

Yu Zi Jiang berlari tergesa ke arah adiknya tanpa menghiraukan keberadaan putri mahkota sedikitpun.

"Apa yang sudah kau perbuat pada Lue Qing?!"

Ming Luan Zuo terkejut saat mendengar kalimat pertama yang di ucapkan oleh Yu Zi Jiang kepada dirinya. Itu bukanlah salam, melainkan bentakan.

"Begitukah caramu menyapa ku?"

Yu Zi Jiang bersikap seolah dia tak mendengar ucapan Ming Luan Zuo. Hanya Yu Lue Qing lah yang menjadi fokusnya sekarang.

"Racunnya akan menyebar. Lue Qing, ayo berdiri aku akan membantumu berjalan."

Yu Lue Qing yang terduduk di lantai mengulurkan tangannya pada Yu Zi Jiang.

"Menyingkir dan enyahlah."

Yu Zi Jiang melontarkan kalimat yang mampu membuat Ming Luan Zuo terpaku. Dia dan adiknya pergi dari sana meninggalkan Ming Luan Zuo yang berdiri mematung.

"Yu Lue Qing. Lihat saja. Aku akan membuat Yu Zi Jiang hanya melihatku seorang!"

______________

To Be Continued

Reinkarnasi Sang Dewi KultivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang