|| Bab 42 ||

148 12 1
                                    

Xiao Yi yang mengikuti Yin Lian dari belakang, mengamati tempat yang ia lalui secara teliti. Saat ini ia tengah berada di lorong penghubung antara istana selatan dan istana utama.

Tempat yang megah. Dewa laut benar-benar memiliki selera yang bagus. Setelah berjalan cukup lama, tibalah mereka berdua di istana utama. Saat hendak menuruni tangga, di sisi kanan tangga itu terdapat pemandangan kota bawah laut.

Ketika mereka berdua sudah sampai di bawah, Xiao Yi melihat seorang lelaki yang tidak asing tengah berdiri menghadap sebuah lukisan di ruangan itu. Lalu, tiba-tiba saja Yin Lian menghampiri pria itu.

Dari jauh, Xiao Yi dapat melihat jika Yin Lian tengah memberi hormat kepada pria itu. Ketika pria itu menolehkan kepalanya, di saat itulah Xiao Yi dapat mengenali pria itu.

Dia adalah Hua Shi. Di saat yang bersamaan pula, dewa laut yang sedang ia cari-cari keluar dari pintu besar yang ada di tengah-tengah ruangan itu. Sungguh reuni yang tak terduga. Jika bisa, ia sangat ingin berlari ke arah pria itu lalu langsung menikamnya. Ah, tapi itu tidak akan berhasil.

Xiao Yi sadar jika ia terus melanjutkan rencananya, nyawanya bisa saja terancam. Dengan langkah yang cepat, Xiao Yi langsung kembali ke tempat sebelumnya. Namun sepertinya sudah terlambat. Ia melihat beberapa prajurit yang berjalan ke arah tempat ia dan Yin Lian bertemu tadi.

Lalu Xiao Yi melihat ke arah jendela lorong itu. Tidak ada pilihan lain. Ia segera memecahkan jendela tersebut lalu melompat keluar.

Saat mendarat, Xiao Yi dapat merasakan tulangnya hampir patah karena membentur tanah dengan cukup kuat. Tapi itu bukanlah hal yang menjadj perhatiannya saat ini.

Tepat di balik jendela yang ia pecahkan tadi, Yin Lian berdiri dengan amarah yang menguasai dirinya. Ia mengerahkan seluruh pasukan untuk mengejar Xiao Yi. Dan di belakangnya, Hua Shi tengah berdiri dengan senyum liciknya. Tampaknya, ialah yang memberitahu Yin Lian jika dirinya adalah Xiao Yi.

...

Xiao Yi terus berlari hingga sampai ke alun-alun kota. Di tempat yang ramai seperti ini, akan sangat sulit bagi para prajurit itu untuk menemukannya. Karena berlari cukup jauh, Xiao Yi baru merasakan sakit di kakinya.

Xiao Yi kembali berjalan untuk mencari sebuah penginapan. Setelah mendapatkan sebuah penginapan, Xiao Yi segera menyewa kamar di penginapan tersebut.

Begitu tiba di dalam kamar, Ia langsung mengunci pintu dan menutup tirai jendela kamar itu. Lalu, Xiao Yi mengeluarkan beberapa obat yang langsung ia oleskan pada kakinya. Sakitnya memang tidak mereda, ia melakukannya hanya untuk menghilangkan jejak.

Walaupun tidak sempat menyelidiki keseluruhan dari istana itu, tapi setidaknya Xiao Yi sudah tau walaupun hanya sedikit.

Mengingat Senyuman Hua Shi tadi membuat Xiao Yi tertawa kecil. Padahal, hubungannya dulu dengan Hua Shi terbilang cukup baik. Namun, pada akhirnya.. Tidak ada yang benar-benar berada di pihaknya selain Yu Lue Qing sampai akhir hidupnya.

Xiao Yi berjalan ke arah jendela dan mengintip keadaan di luar sana. Gerakan para prajurit itu cukup cepat. Saat ini, Xiao Yi tidak tengah bersama dengan yang lainnya. Ia harus sangat berhati-hati agar tidak tertangkap. Ketika Xiao Yi ingin membaringkan tubuhnya di ranjang, tiba-tiba saja, ada yang mengetuk pintu kamarnya dari luar.

_________________

To Be Continued...

Reinkarnasi Sang Dewi KultivasiWhere stories live. Discover now