|| Bab 43 ||

155 14 2
                                    

Xiao Yi langsung waspada begitu mendengar suara ketukan itu. Sangat tidak mungkin jika mereka menemukan Xiao Yi secepat itu. Lagipula ia sudah memasang penghalang di sekitar kamarya.

Ia mendekat ke arah pintu dan mencoba mengintip dari lubang pintu itu. Suara ketukan itu ternyata berasal dari pelayan penginapan. Tapi, walaupun itu hanyalah pelayan, bisa saja itu adalah sebuah jebakan baginya.

Kemudian, sebuah ide cemerlang muncul di kepalanya. Xiao Yi segera membuka jendela kamar itu lalu membuat seisi kamar tersebut berantakan.

"Permisi. Nona, saya ingin mengantarkan makan siang anda."

Xiao Yi segera bersembunyi di balik pintu. Pelayan itu kemudia membuka kamar tersebut menggunakan kunci cadangan. Melihat keadaan kamar yang seperti itu, membuat pelayan itu berteriak.

"GADIS ITU SUDAH KABUR!"

Pelayan itu langsung keluar dari sana dan segera memberitahu pada pengawal yang sedang menunggu di lantai bawah. Xiao Yi memastikan jika tidak ada siapapun di sekitar sana, lalu kembali menutup pintu kamar itu.

Pergerakan mereka cukup cepat. Ia harus segera menemukan jurang iblis itu secepat mungkin. Ketika Xiao Yi hendak berdiri, pintu kamar itu kembali terbuka. Orang yang membuka pintu itu pun masuk.

"Ah, sialan! Tidak bisakah aku mendapat sedikit ketenangan?!"

Xiao Yi hendak mengintip siapa orang yang baru saja masuk itu. Dan sialnya, orang itu malah menutup pintu yang membuat Xiao Yi terlihat.

"Aku harus membunuhnya."

Saat Xiao Yi hampir mengeluarkan pedangnya, suara yang lembut langsung menyapanya.

"Yi?"

Ternyata orang itu adalah Yu Lue Qing. Betapa leganya ia saat mengetahui hal tersebut. Gadis itu langsung memeluk tubuh suaminya, dan menenggelamkan wajahnya di dada Yu Lue Qing.

"Istriku, apa yang terjadi?"

Yu Lue Qing melihat ke arah kaki Xiao Yi yang membiru. Tak lama kemudian Xiao Yi melepaskan pelukannya dari Yu Lue Qing.

Ia kemudian menceritakan semuanya pada Yu Lue Qing. Pertemuannya dengan Yin Lian, Hua Shi.. Dan dewa laut. Dan tentang kakinya yang membiru.

"Kak Zi Jiang pasti punya obat untuk ini."

Yu Lue Qing mengelus pipi istrinya dengan lembut.

"Aku bersyukur masih bisa melihatmu. Yi, perbuatanmu itu sangat nekat. Jangan pernah melakukan hal yang sama lagi."

Xiao Yi dapat merasakan kekhawatiran Yu Lue Qing kepadanya. Gadis itu tersenyum lalu mengangguk kepadanya.

"Tunggulah disini. Aku akan memanggil kak Zi Jiang."

Pria itu mengecup kening Xiao Yi sebelum pergi ke kamar Yu Zi Jiang dan Hu Zhuang Rong.

Xiao Yi merasa jika dirinya sangat menyedihkan. Makhluk yang dulunya begitu takut dan tunduk padanya kini berada jauh di atas dirinya. Ia merasa terhina. Bunga dendamnya pada dewa laut makin bermekaran.

Para dewa itu bisa saja membunuhnya saat ini. Sangat tidak mungkin jika mereka tidak mengetahui keberadaan dirinya di situasi seperti ini. Mereka hanya ingin memberi waktu kepadanya sedikit lebih lama hingga mereka bisa menghancurkannya dengan hina.

Pintu kamar itu kembali terbuka dan di masuki oleh Yu Lue Qing, Yu Zi Jiang, dan Hu Zhuang Rong.

Xiao Yi langsung menceritakan semuanya kepada mereka tanpa melewatkan satu pun kejadian.

Mereka semua sepakat untuk fokus mencari jurang iblis tanpa melakukan hal lain. Yu Zi Jiang mengeluarkan beberapa obat dari tasnya dan mengoleskan obat itu ke kaki Xiao Yi.

Yu Zi Jiang dan Hu Zhuang Rong kemudian keluar dari kamar itu menyisakan Xiao Yi dan Yu Lue Qing. Kamar yang tadinya berantakan itu mereka rapikan bersama.

"Yi, kemarilah."

Gadis itu berdiri di depan Yu Lue Qing yang tengah duduk di sisi kanan ranjang.

"Ada apa?"

Yu Lue Qing memberi isyarat kepada Xiao Yi untuk memeluknya. Ia tahu jika gadis itu pasti akan menolak, jadi, tanpa menunggu persetujuan dari pihak lainnya, Yu Lue Qing langsung menarik Xiao Yi kedalam pelukannya.

"Kau pasti lelah. Ayo tidur."

Posisi mereka saat ini saling berhadapan. Xiao Yi dengan senang hati menenggelamkan wajahnya di dada Yu Lue Qing. Tangan kanan Yu Lue Qing kini menjadi bantalnya.

Tidak butuh waktu lama bagi Xiao Yi untuk hanyut ke alam mimpi. Sedangkan Yu Lue Qing, pria itu masih menatap wajah istrinya itu dengan penuh kasih sayang.

"Yi, jika nanti semuanya sudah berakhir, aku hanya ingin menghabisi keabadianku bersamamu. Selamanya."

Yu Lue Qing kemudian mengecup kening istrinya itu dengan lembut sebelum ikut hanyut ke alam mimpi bersamanya.

_______________

To Be Continued...

Reinkarnasi Sang Dewi KultivasiWhere stories live. Discover now