|| Bab 30 ||

683 81 12
                                    

Xiao Yi mengerang pelan saat tak mendapati Yu Lue Qing di sampingnya. Ia bangkit dari baringnya lalu mengusap matanya pelan.

Bao Bao langsung mengambil tempat di paha Xiao Yi begitu melihat jika majikannya itu sudah terbangun.

"Bao Bao, kau jarang bicara akhir-akhir ini. Ada apa?"

Rubah mungil itu menundukkan kepalanya begitu mendengar pertanyaan dari Xiao Yi.

"Tuan, jangan pernah tinggalkan aku."

"Meninggalkanmu? Itu tidak mungkin terjadi, Bao Bao."

Xiao Yi memeluk Bao Bao sembari mengelus kepala rubah itu dengan penuh sayang. Namun itu tidak bertahan lama sampai pintu kamar itu di buka oleh seseorang. Itu adalah Yu Lue Qing.

Pria itu berjalan mendekati ranjang setelah mengunci kembali pintu di belakangnya.

"Yi, istriku. Kenapa kau sangat tega kepadaku?"

"Apa maksudmu?"

Bau alkohol yang samar-samar tercium olehnya. Pria itu sedang mabuk. Tanpa ia sadari, Yu Lue Qing segera menindih Xiao Yi sambil menyeringai.

"Tuan!"

"Tenang Bao Bao. Dia sedang mabuk, jadi dia tidak akan melakukan apapun."

"Tidak akan melakukan apapun? Ah, jadi kau berpikir jika aku benar-benar mabuk?"

"Jadi.. Kau tidak?"

"Tentu saja! Lagipula, ada hal lain yang hal lain yang harus aku lakukan denganmu."

Seolah tau dengan apa yang di maksud oleh Yu Lue Qing, Xiao Yi langsung mendorong pria itu agar menjauh.

Saat Xiao Yi hendak berbicara, sebuah ledakan besar memenuhi pendengaran mereka. Mereka berdua saling menatap satu sama lain dengan tatapan terkejut.

"Yi, buka pintunya!"

Hu Zhuang Rong mengetuk-ngetuk pintu kamar itu dari luar sambil memanggil nama Xiao Yi.

Mereka keluar dari penginapan itu untuk melihat apa yang terjadi. Langit di atas mereka di tutupi oleh awan hitam yang pekat. Seekor naga tiba-tiba saja muncul dari sana.

"Dewa bulan? Untuk apa dia kemari?"

Xiao Yi teringat dengan peristiwa yang terjadi saat ia di kapal. Jujur, itu masih menyisakan tanda tanya di kepalanya.

Seorang pria turun dari atas naga itu. Ia berjalan ke arah mereka dengan langkah kaki yang angkuh. Saat tatapannya bertabrakan dengan Xiao Yi, saat itu juga senyum miring terlukis di wajahnya yang sempurna. Setelah insiden kapal, akhirnya ia bisa mendapatkan Xiao Yi.

Hanya dengan melihat simbol bulan yang ada di antara alisnya, Xiao Yi dapat mengetahui jika pria itu adalah dewa bulan. Gadis itu sudah bersiap-siap untuk mengeluarkan pedangnya jika saja dewa bulan langsung menikamnya. Namun, nyatanya tidak. Saat ia berada tepat di hadapan mereka berempat, aura yang menekan dapat mereka rasakan dengan sangat jelas. Sangat mendominasi.

"Xiao.. Yi? Haha.."

Dalam satu kedipan mata, keberadaan Xiao Yi dan Hua Shi langsung menghilang dari pandangan mereka.

Xiao Yi dengan cepat menahan pedang milik Hua Shi dengan pedang iblisnya. Dewa bulan itu tersenyum remeh pada pedang milik Xiao Yi. Ia tau jika pedang itu belum di beri tetesan darah sama sekali.

"Bersiaplah untuk mati di tanganku, Xiao Yi!"

Sebelum Xiao Yi sempat menyerang Hua Shi, pria itu lebih dulu memindah tempatkan mereka hingga serangannya meleset. Pedang Hua Shi pun kini menancap tepat di jantung Xiao Yi.

"Kau kini hanya manusia biasa. Tidak ada yang bisa kau lakukan lebih dari ini."

"Pft- hei, dewa bulan, kau pikir hanya dengan menusuk di jantung akan membuatku mati?"

Hua Shi segera mengunci pergerakan gadis itu. Ia tau betul cara bertarung yang Xiao Yi miliki. Gadis itu akan menggunakan teknik darah untuk membuat pedang yang terbuat dari darahnya.

"Ah, kau benar-benar berpikir jika aku pelakunya, bukan?"

"Apa maksudmu?"

Hua Shi semakin bingung dengan pilihannya sendiri. Tentang ia yang memilih untuk mempercayai tuduhan dewa laut terhadap Xiao Yi. Pria itu tenggelam dalam pikirannya, sampai Hu Zhuang Rong dan Yu Lue Qing berada di sana.

Hua Shi melihat ke arah kedua orng itu. Saat bertatapan dengan Hu Zhuang Rong, ia memiliki keterkejutan di wajahnya. Namun itu tidak bertahan lama. Hua Shi melepaskan tubuh Xiao Yi begitu saja.

"Yi, ku tunggu kehadiranmu di kekaisaran langit."

Hua Shi menghilang dari sana setelah ia menyelesaikan kalimatnya.

_____________

To Be Continued...







Reinkarnasi Sang Dewi KultivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang