|| Bab 34 ||

380 47 0
                                    

"Manusia rendahan.. Beraninya memasuki tempat suci ini.. Kalian harus di hukum!!"

Monster itu berlari ke arah mereka, dengan tatapan yang sangat tajam. Sebelum monster itu tiba di depan mereka, Xiao Yi segera mengeluarkan pedang iblis miliknya. Hal itu membuat monster tersebut berhenti.

"Bagaimana bisa.. Siapa kau sebenarnya?"

Monster itu melihat Xiao Yi dengan tatapan yang dalam. Ia merasa sangat familiar dengan kedua bola mata itu. Tatapan menenangkan yang sangat ia rindukan. Wanita di hadapannya ini, mengingatkannya akan sesuatu yang sudah lama hilang. Monster itu mengalihkan pandangannya kepada Yu Lue Qing. Ia merasakan hal yang sama, ketika matanya bertemu dengan mata Yu Lue Qing.

"Tuan.. Apa ini benar kau?"

Butuh beberapa waktu bagi Yu Lue Qing untuk mengenali suara monster itu

"Tunggu, suara ini.. Jun Hui?"

Saat Yu Lue Qing menyebut nama monster itu, ruangan itu tiba-tiba saja di penuhi kabut. Namun, kabut itu tidak berlangsung lama. Monster yang mereka lihat tadi sudah berubah menjadi sesosok manusia.

"Akhirnya.."

Pria yang bernama Jun Hui itu berlari ke arah Yu Lue Qing dan memeluknya. Bahunya bergetar, seperti sedang menangis.

"Apa yang terjadi?"

"Setelah kau dibunuh, mereka mencariku lalu menyegel wujud manusiaku. Para bedebah itu meninggalkanku di sini.."

"Maaf sudah membuatmu menunggu lama, Jun Hui.."

"Tidak apa-apa tuan. Yang penting, sekarang kau sudah sudah disini."

Jun Hui membalikkan badannya ke arah Xiao Yi.

"Salam, yang mulia. Lama tidak bertemu."

"Ah, jangan panggil aku dengan sebutan itu.. Cukup panggil aku nona."

Mata Jun Hui beralih pada Bao Bao.

"Dan rubah kecil ini..?"

"Namaku Bao Bao!"

"Nama yang lucu. Kalian datang untuk mencari artefak, bukan? Ikuti aku."

Mereka berdua mengikuti Jun Hui dari belakang. Jun Hui menekan tombol batu yang terdapat pada salah satu tembok lorong itu.

"Ayo."

Jun Hui berjalan menembus tembok di depannya. Xiao Yi dan Yu Lue Qing mengikutinya dari belakang.

"Ini dia."

Tempat itu di penuhi oleh artefak tingkat tinggi yang tersusun rapi di rak rak.

"Ambillah sebanyak yang kalian mau."

Xiao Yi mulai mencari beberapa artefak yang benar-benar memiliki kualitas yang bagus.

"Jun Hui, maukah kau ikut bersama kami?"

Mengingat Jun Hui juga terlibat dalam masalah yang terjadi di kekaisaran surgawi, Yu Lue Qing berpikir jika dia juga memiliki dendam pada dewa-dewa itu.

"Maksud tuan?"

"Kami akan kembali ke kekaisaran surgawi untuk membalas dendam."

Jun Hui tampak senang pada awalnya, namun ia berpikir kembali dengan ajakan Yu Lue Qing

"Maaf, tuan. Aku tidak ikut. Jika aku ikut, keamanan reruntuhan ini akan berkurang. Qian Shui saja tidak akan sanggup menjaga tempat ini."

"Qian Shui siapa?"

"Dia penjaga reruntuhan ini. Mungkin kalian sudah bertemu dengannya sebelum masuk kesini."

Xiao Yi dan Yu Lue Qing menatap satu sama lain. Mereka yakin jika mereka tidak bertemu dengan siapapun sebelum masuk ke reruntuhan ini.

"Qian Shui? Sebelum masuk kesini, kami tidak bertemu dengan siapa-siapa."

"Yi benar. Hanya ada kabut ilusi di luar sana."

Jun Hui tertawa kecil mendengar jawaban mereka berdua.

"Kabut itu ulah dia. Dengan melewati kabutnya, aku menganggap jika kalian sudah bertemu dengan Qian Shui."

Jun Hui melihat ke arah artefak yang di ambil oleh Xiao Yi. Ia sedikit terkejut karena artefak yang di ambilnya tidak banyak.

"Nona, kenapa kau mengambilnya terlalu sedikit?"

"Ini memang sedikit, tapi cukup untuk menembus 4 ranah kultivasi."

"Ah baiklah. Bagaimana denganmu tuan?"

"Aku ambil ini."

Yu Lue Qing menunjukkan jepit rambut yang diambilnya saat sedang berbicara dengan Jun Hui tadi.

"Baiklah."

"Jun Hui, apa kau yakin untuk tidak ikut bersama kami?"

Pertanyaan Xiao Yi di balas dengan senyuman manis oleh Jun Hui.

"Maaf nona, aku tidak bisa ikut denganmu."

Di dalam hati kecilnya, Jun Hui sangat ingin ikut bersama mereka. Tapi ia tidak tega meninggalkan Qian Shui sendirian. Pria itu sudah menemaninya sejak pertama kali ia disini. Reruntuhan ini juga sudah seperti rumah baginya. Jika ia ikut dalam perjalanan mereka, ia tidak memiliki alasan yang tepat untuk meninggalkan Qian Shui sendirian.

Setelah Xiao Yi dan Yu Lue Qing pergi dari sana, Jun Hui menutup pintu ruangan artefak itu kembali. Saat ia hendak berjalan, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.

"Terima kasih sudah memilih untuk tinggal disini. Aku sangat senang!"

"Ya, ya. Bisakah kau melepaskan pelukanmu terlebih dahulu?"

"Baiklah.."

Qian Shui mengamati wujud manusia dari Jun Hui dengan sangat teliti.

"Hui, Kau.. Cantik. Ah, bukan cantik. Kau lebih dari cantik!"

Mendengar pujian dari Qian Shui, membuat pipinya memanas.

"Berhenti menggodaku, bodoh!"

"Hahahaha.. Baiklah."

Jun Hui memeluk pria itu sambil membenamkan kepalanya di dada Qian Shui. Ia pun membalas pelukan Jun Hui dengan lembut.

____________

To Be Continued...

Reinkarnasi Sang Dewi KultivasiOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz