|| Luminous Little Black ||

1.6K 169 0
                                    

Yu Zi Jiang mengerutkan dahinya bingung. Tempat ajaib apanya? Hanya ada pohon tumbang dan sebuah goa yang gelap dan lembab. Ia kembali melihat adiknya.

"Ini-"

"Ini hanya tampilan luar saja. Ayo kita masuk!"

Tanpa menunggu persetujuan kakaknya, Yu Lue Qing langsung menarik tangan kakaknya untuk masuk kedalam gua.

Tidak lama berjalan, Yu Zi Jiang tiba-tiba berhenti saat sepatunya menginjak sesuatu yang berlendir. Tangannya gemetar.

"Kenapa berhenti?"

"Aku menginjak sesuatu.."

Yu Zi Jiang menutup matanya dengan kedua tangannya. Ia tak sanggup melihat apa yang tengah berada di bawah sepatunya. Yu Lue Qing mengisyaratkan kakaknya untuk mengangkat kakinya.

"Kak, lihatlah. Ini hanya lumut."

"Tapi benda itu berlendir."

Yu Zi Jiang memberanikan dirinya untuk melihat. Benar. Itu hanya lendir. Sedangkan adiknya, anak itu malah membuat wajahnya sedatar mungkin untuk menahan tawa.

Mereka kembali berjalan. Suasana di dalam goa itu sangat sunyi. Pencahayaan-nya juga sangat terbatas. Yu Zi Jiang yang terlalu sibuk dengan pikirannya tidak menyadari jika Yu Lue Qing sudah memanggilnya sedari tadi.

"Kak, apa yang kau pikirkan?"

"Maaf. Aku hanya teringat ibu. Sepertinya kita harus pulang sekarang."

Sudah kuduga. Kakak sama sekali tidak tertarik dengan goa ini..

"Baiklah."

Tepat di saat mereka berdua berjalan, Yu Lue Qing tiba-tiba merasa ada sesuatu menimpa kepalanya. Ia membalikkan tubuhnya dan mencari benda tersebut.

"Kak, bisakah kau menunggu di luar dulu? Aku sedang mencari sesuatu."

"Jangan terlalu lama."

Dengan penerangan yang sangat terbatas, membuat dirinya kesulitan mencari benda tersebut. Ia melihat di sekitar kakinya dan menemukan bola hitam kecil yang sedikit berkilauan.

Apa ini?

Tak ingin berlama-lama, Yu Lue Qing mengambil bola itu dan segera pergi dari sana saat mendengar teriakan kakaknya dari luar goa.

Benda ini terasa hidup.

Sesampainya di depan goa, wajah Yu Lue Qing mendadak pucat. Ada beberapa praktisi keluarganya tengah menunggu di luar goa. Sedangkan kakaknya, Yu Zi Jiang. Anak itu berdiri seperti patung. Matanya sedikit berkaca.

"Aku sangat yakin bahwa putra kedua akan menerima hukuman yang berat."

Salah satu dari para praktisi itu menarik Yu Lue Qing untuk naik ke atas kuda. Perlakuan mereka yang berbeda terlihat sangat jelas. Yu Zi Jiang di perlakukan sangat istimewa. Berbanding terbalik dengan apa yang mereka lakukan pada Yu Lue Qing.

"Kau pandai berkuda bukan?"tanya salah satu dari mereka.

Muak dengan perlakuan kasar mereka padanya, Yu Lue Qing dengan sengaja menginjak salah satu kaki praktisi muda itu dengan sangat keras.

"Ah-"

"Bergegaslah! Matahari akan terbenam sebentar lagi."

Yu Lue Qing melempar tatapan tak suka, sekaligus tajam pada mereka. Ia tersenyum sinis, lalu pergi dari sana dengan menunggangi kudanya.

Para praktisi itu tertegun sejenak. Bagaimana bisa anak sekecil itu bisa menekan orang yang bahkan lebih tua darinya?

...

Sesampainya di depan pintu paviliun milik Yu Lue Qing, dia langsung di hadiahi dengan tamparan keras oleh ayahnya. Yu Lan Jian.

"Kemana kau membawanya?"

Yu Lue Qing mengusap sudut bibirnya yang sedikit berdarah, akibat tamparan ayahnya.

"Aku hanya mengajaknya bermain."

PLAK

Yu Lan Jian lagi-lagi melayangkan sebuah tamparan di pipi kiri Yu Lue Qing.

"Bagaimana jika terjadi sesuatu pada anakku?!"

Yu Lue Qing hanya diam. Ia menundukkan kepalanya dengan mata yang sudah berkaca. Pipinya terasa sangat perih. Sudut bibirnya juga mengeluarkan darah yang lebih banyak dari sebelumnya.

Saat Yu Lan Jian beranjak pergi dari sana, Yu Lue Qing segera masuk kedalam paviliun-nya.

Dia mengambil seember air dan satu helai kain. Yu Lue Qing mencelupkan kain itu dan mulai mengompres pipinya perlahan. Tidak ada satupun pelayan di paviliun-nya. Dia melakukan semuanya sendirian.

Selesai mengompres pipinya, Yu Lue Qing berdiri dan mengganti bajunya. Ia tiba-tiba teringat dengan benda kecil tadi.

Yu Lue Qing menatap lekat pada benda yang kini tengah di tangannya. Secara keseluruhan, ini berwarna hitam dan berkilauan. Samar-samar, dia juga dapat merasa jika benda ini hidup. Yu Lue Qing mengedipkan matanya polos, dan berpikir.

Apa aman jika kumakan?

________________

To Be Continued

Reinkarnasi Sang Dewi KultivasiWhere stories live. Discover now