14. Go Home Or Be Kissed

286 62 37
                                    

Yakin masih mau jadi siders?
Emangnya ga mau Kimmi up cepet gitu?

Padahal part ini udah Kimmi bikin panjang loh.
Jadi ayolah ikut ramaikan story ini dengan voment ⭐ kalian.

-
-
-

Waktu sudah menunjukan hampir pukul setengah delapan malam, dan entah sudah berapa kali Sohyun menghela nafas dalam sejak satu jam yang lalu. Sudah tak terhitung lagi rasanya.

Sohyun kini sedang berdiri di depan cermin kamarnya, menatap dengan sebal pun pasrah secara bersamaan. Sungguh tak pernah Sohyun bayangkan jika akhir pekan akan datang secepat ini. Padahal biasanya Sohyun selalu merasa akhir pekan sangat terasa lama untuk di tunggu. Ah entahlah, mungkin sesuatu yang di tunggu-tunggu memang biasanya akan terasa datang lebih lambat dibanding dengan sesuatu yang tak benar-benar diinginkan. Entahlah. Sohyun tidak tahu.

Tapi yang jelas Sohyun sungguh malas untuk menghadapi akhir pekan ini, terlebih dengan acara yang agaknya sudah di mulai beberapa saat lalu. Karena jam yang ada di salah satu dinding kamarnya telah menunjukan pukul 19.35 KST. Yang itu artinya acara yang seharusnya di datanginya telah di mulai sejak lima menit yang lalu. Sohyun malas datang kesana, itulah kenapa dirinya belum juga beranjak dari apartemennya menuju gedung dimana acara itu di langsungkan.

"Hhh.... Akhirnya aku benar-benar akan terlihat tua," gumam Sohyun di depan cermin dengan lesu.

Tidak, bukan karena riasan maupun menampilannya malam ini yang membuat Sohyun berpikiran demikian. Ia mengatakan hal itu karena mengingat acara yang akan di hadirinya malam ini adalah acara yang agaknya akan di hadiri oleh para petinggi perusahaan yang ada di Korea jika mengingat siapa sosok Kim Young Eun ini. Seorang pebisnis sukses yang namanya sudah banyak di kenal oleh masyarat. Bahkan rupanya pun telah terpajang pada beberapa majalah bisnis. Sedikit kemungkinan orang-orang kaya dengan kekuasaan yang tinggi tidak mengenalnya. Dan Sohyun yakin jika kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang usianya tak jauh berbeda dengan beliau. Meskipun tak menutup kemungkinan juga jika Sohyun akan menemukan orang-orang yang usianya mungkin tak jauh berbeda dengannya jika mengingat banyak pula pengusaha muda yang sukses di negara itu.

"Sajangnim, anda baik-baik saja?" Suara yang berasal dari luar kamar Sohyun menginterupsi lamunan Sohyun. Menarik Sohyun kembali ke kenyataan bahwa dirinya harus segera beranjak sebelum nanti sang Ibu akan mencak-mencak padanya karena telat datang ke acara salah satu koleganya itu.

Sohyun tak menjawab pertanyaan Jimin---yang Sohyun ketahui jika pria itu tidak benar-benar menanyakan keadaannya. Jimin hanya ingin memastikan bahwa Sohyun masih ingat untuk pergi ke acara Kim Young Eun, Sohyun sadar itu. Jadi daripada repot-repot menjawab, Sohyun lebih memilih untuk langsung keluar dari kamarnya setelah sebelumnya dirinya kembali memastikan penampilannya untuk yang terakhir kali sebelum pergi. Mengambil tas yang sudah di persiapkannya dan menemui Jimin yang sudah menunggunya sejak tadi.

"Ayo," ajak Sohyun saat dirinya kini sudah berada di depan Jimin.

Jimin tak bergeming di tempat, hanya menatap Sohyun penuh puja. Gadis yang ada di depannya itu terlihat amat cantik malam ini. Tubuh semampainya terbalut long dress berwarna putih gading dengan bahu terbuka. Rambutnya ia ikat rendah. Sangat sederhana tapi nampak manis. Sohyun memilih pakaian yang pas menurut Jimin.

"Menikmati pemandangannya, Jimin-ssi?" ucap Sohyun retorik dan sukses membuat Jimin sedikit gelagapan. Astaga... Jimin ketahuan.

"Ah maafkan saya sajangnim, saya tidak bermaksud," sesal Jimin sambil membungkukan tubuhnya tanda penyesalan. Sohyun hanya memutar bola matanya sejenak sampai akhirnya berjalan mendahului Jimin dengan langkah angkuhnya tanpa mempedulikan ucapan Jimin sama sekali.

Consent ✔Where stories live. Discover now