37. Start A War

220 59 46
                                    

Vote!!!! ⭐⭐⭐
Yang ga vote berarti ga mau ff ini lanjut!

-
-
-

"Sebenarnya kau kenapa? Kau ada masalah? Jika iya, beri tahu aku. Jangan melukai dirimu sendiri seperti ini."

Seorang gadis terus bicara pada kekasihnya yang tengah duduk di sampingnya dan tengah mengawangkan pikirannya entah kemana. Tatapan pria itu kosong, dan sang gadis tentu tahu jika ada sesuatu yang sedang di pikirkannya.

Gadis itu juga dengan telaten mengobati luka sang pria yang sebelumnya di biarkan begitu saja hingga darahnya mengering.

Seorin-gadis itu-tidak tahu apa yang terjadi pada Taehyung hingga tangannya bisa luka seperti ini. Ia juga tidak tahu kenapa apartemen pria itu menjadi kacau dan berantakan dengan pecahan guci yang berserakan di dekat pintu.

Niat awal menemui pria itu karena khawatir setelah tidak bisa di hubungi seharian malah berakhir terkejut dengan hal-hal yang di lihatnya seperti ini. Pria itu benar-benar membuatnya khawatir.

Sejak kedatangannya kemari, Taehyung belum juga angkat bicara. Bahkan setelah Seorin mengobati lukanya, ia masih juga tidak bicara. Entahlah, sepertinya Taehyung sedang kehilangan rohnya.

"Tae..." panggil Seorin dengan lembut. Taehyung menoleh, tapi tatapannya masih kosong meskipun tak sekosong sebelumnya.

Seorin kemudian membawa tangannya pada sisi wajah Taehyung. Mengelusnya lembut dengan Ibu jarinya dan menatap pria itu dengan hangat.

"Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Katakan sesuatu. Apa kau sakit?" tanya Seorin dengan sabar.

Taehyung menggeleng, kemudian memejamkan matanya seraya menghela nafas dalam. Berusaha untuk mengembalikan kesadarannya.

"Aku baik-baik saja, " ucap Taehyung pada akhirnya.

Taehyung membiarkan Seorin terus mengelus wajahnya dengan lembut. Dia nyaman di perlakukan seperti itu, jadi itulah kenapa Taehyung membiarkannya.

"Tapi kau terlihat kacau. Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya Seorin masih tidak menyerah.

Mengatakan bahwa pria itu baik-baik saja padahal yang di lihatnya tidak demikian, membuat Seorin tentu tidak segera mempercayainya. Seorin tahu ada sesuatu yang tengah di tutupi oleh Taehyung hingga nampak rapuh seperti itu.

"Kenapa kau kemari?"
Bukannya menjawab pertanyaan Seorin, Taehyung malah balik bertanya. Seolah sedang menutup rapat-rapat masalahnya. Apa sebegitu tidak percayanyakah Taehyung pada Seorin? Hingga untuk menjawab pertanyaan Seorin yang sedang mengkhawatirkannya saja tidak.

Tapi meski begitu Seorin mencoba untuk memahaminya. Lagipula ini bukan kali pertamanya melihat Taehyung yang menyembunyikan masalahnya seorang diri. Ini sudah kesekian kalinya. Jadi meski merasa kecewa, Seorin mencoba untuk mengerti.

Seorin menjauhkan tangannya dari wajah Taehyung dan memilih untuk mengulum senyum sebelum menjawab tanya pria itu.

"Aku mengkhawatirkanmu. Hari ini kau sama sekali tidak bisa di hubungi. Aku pikir kau mungkin sedang sibuk bekerja, tapi menejermu bilang hari ini kau tidak memiliki jadwal. Jadi aku datang kesini untuk memastikan bahwa kau baik-baik saja," terang Seorin.

Taehyung menganggukkan kepalanya paham. Hari ini dirinya memang sama sekali tidak mempedulikan ponselnya. Dia meninggalkannya di apartemen.

"Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir," ucapnya seraya memalingkan wajahnya dari Seorin dan menatap lurus kearah televisinya yang hanya menampilkan layar hitam.

Consent ✔Where stories live. Discover now