[2] Husband

6.7K 764 85
                                    

"Bi, gue mohon bantuin gue" Sea menyatukan kedua tangannya, memohon pada sahabat seperbangsatannya untuk menolong ia dari kekejamanna jefran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bi, gue mohon bantuin gue" Sea menyatukan kedua tangannya, memohon pada sahabat seperbangsatannya untuk menolong ia dari kekejamanna jefran.

"Salah lo sendiri sih" Bianca menempeleng kepala sea, Bianca tuh sama kesalnya, bukan kesal sama jefran yah, tapi sahabatnya.

Bianca aneh deh, sea tuh yah udah punya suami tampan pari-purna dan kaya. Tapi malah pengen sama duda beranak satu.

"Anjir, kalo tante Tifany tau, pasti lo di coret dari ahli waris" Bianca menggelengkan kepanya kekiri-kekanan.

Sea mendengus

"Bodo amat, gue gak butuh warisan, gue maunya papa Jeo" Ucap sea menggebu-gebu.

Sea masih menyesali keputusannya yang menolak SIDUDA beranak satu, dan malah menerima lamaran si jefran.

Sea menjambak rambutnya, tanda ia frustasi.

"Apa gue give-away in aja yah si jefran" Tiba-tiba ide kurang ajar itu melintas dibenak sea.

Plakk

"GOBLOK LO!!"

.

Sea memamerkan senyum manisnya, saat sang suami baru pulang sehabis bekerja.

"Udah pulang mas?"

Sea menyumpahi pertanyaan yang baru terlontar dimulutnya.

Bego banget sih lo, udah tau si Jefran dirumah, berarti dia udah pulang- batinnya

Jefran menyerahkan tas kantor, yang langsung diambil oleh sea.

Meski suaminya nyebelin, sea tetep harus melayani suaminya, dari bangun tidur, sea harus membuatkan sarapan, meski jiwa psychopath nya ingin keluar, lalu menaburkan racun tikus di makanan itu.

Membersihkan rumah, selayaknya pekerjaan seorang istri, melayani suaminya dikamar. Iya meski sea sedikit tidak rela harus melakukan hubungan suami istri bersama jefran, tapi gak ada pilihan  lagi, toh mereka juga udah sah.

"Saya tunggu kamu dikamar" Jefran berlalu pergi setelah menyelesaikan makan malamnya.

Sea mengangguk sambil tersenyum sedikit terpaksa.

Ini-nih yang bikin sea bingung, jefran tuh kalo ngomong paling satu, atau dua kata. Ataupun jika ditanya pasti jawab 'iya' sama 'gak'.

Eh tapi giliran ada maunya.

.

Sea membuka pintu kamar dan mendapati jefran tengah duduk dipinggir ranjang, dengan bertelanjang dada.

Dag-dig-dug

Itu suara jantung sea yang tengah berdisko.

Sea mengontrol detak jantungnya terlebih dahulu, lalu melangkah masuk, menghampiri sang suami.

Jefran menepuk sebelah pahanya, saat sea telah berada dihadapannya.

Sea terdiam

Gue disuruh duduk disitu? - batik sea frustasi.

Dengan sedikit keberanian sea melangkahkan kakinya, lalu mendudukan bokongnya dipangkuan sang suami.

Saat duduk, sea bisa melihat bahwa jefran terperanjat kaget, lalu memandang dirinya.

Sea yang bingung akhirnya bersuara.

"Kenapa?" Tanyanya.

Tidak ada jawaban, yang ada sea hanya ditatap dalam oleh jefran.

"Kenapa?" Bukan jawaban, tapi pertanyaan yang diucap oleh jefran.

"Hah?" Bingung sea.

Jefran mengernyit bingung, sama halnya dengan sea yang mengernyit bingung.

Mereka saling berpandang, terlihat dari rawat wajah mereka berdua, bahwa mereka merasa bingung.

"Kenapa duduk disini?" Tanya jefran memecahkan keheningan diantara mereka.

"Hah?" Sea tambah bingung, bukannya tadi jefran menyuruhnya duduk di pangkuannya?

"Ta-di ma-s nepuk-nepuk paha ny-"

"Tadi dicelana saya ada debu" Potong jefran sebelum sea menyelesaikan ucapannya.









Brakkk






"Eh ko jatuh?"

Jangan lupa tekan bintangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa tekan bintangnya

See you

See you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Husband ✓Where stories live. Discover now