"Mas mau gak nikah sama saya" Ucap sea kepada pria dewasa yang berada dihadapannya.
Gak ada jawaban, pria itu hanya menatapnya, dengan tatapan yang tidak bisa dibaca.
"Aww!" Pekik sea saat merasakan ada yang menyubit pinggangnya.
"Lo gila, ngajak...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hari ini adalah Hari dimana Pernikahan Athaya dan Bianca berlangsung. Banyak tamu yang datang, termasuk keluarga besar sea.
Ijab kabul sudah berlangsung dari tadi dengan Papa sea yang menjadi saksi-nya. Bianca Itu seorang yatim piatu yang merantau sendiri ke ibu kota.
Yang datang dari keluarga Bianca Hanya ada adik perempuan-nya saja.
Sea yang dari tadi duduk didekat Bianca tak henti-hentinya mengeluarkan air mata, sea merasa terharu kini teman-nya yang jomblo sudah mempunyai suami sekaligus anak.
"Se udah ih" Mama Tiffany mengusap punggung sang anak yang masih bergetar.
"Sea terharu mah" jawab sea diselingi dengan isakan.
"Mama juga terharu, tapi gak banjir kaya kamu gitu" mama tifany melirik keresek yang dipegang jefran, dan didalam-nya terdapat tumpukan tisu yang sudah sea gunakan untuk mengusap air mata-nya.
Jefran yang kata-nya tidak akan Dateng, tiba-tiba muncul dan duduk disebelah sea, membuat sea waktu itu terperanjat kaget.
"Jangan nangis, nanti saya beliin balon" ujar jefran berusaha menenangkan istri-nya, tapi tangis sea bukan berhenti tapi malah semakin kencang.
Acara Resepsi telah berlangsung tamu-tamu mulai naik keatas untuk mengucapkan selamat kepada pasangan baru.
Padahal Sea menyarankan Bianca untuk melakukan Resepsi nanti malam, tapi Bianca tolak, karena bakal capek dua kali katanya.
Sea berhambur memeluk tubuh Bianca saat baru sampai di pelaminan, membuat tubuh Bianca oleng kebelakang.
"Selamat yah, akhirnya ada juga yang mau sama Lo" ujar Sea setelah melepaskan pelukannya. Bianca melotot.
"Lo kira gue gak laku?" Sewot Bianca, yang malah dihiraukan oleh sea.
Sea Sudah bersiap akan memeluk Athaya juga, tapi terhenti saat mendengar deheman dari suaminya yang berada dibelakang.
"Selamat yah mas Athaya, semoga nanti mas Athaya dikasih kesabaran yah ngehadepin kelakuan gila teman saya" sea menjabat tangan athaya, Athaya langsung menjawab dengan mengucapkan terimakasih.
Jefran maju selangkah lalu melepaskan tangan istrinya yang masih asik berjabat tangan dengan Athaya. Sea mendelik, jefran ikut mendelik, bedanya jefran mendelik pada Athaya.
Athaya dalam ati 'salah gue apa?'
Giliran Jefran sekarang yang menjabat tangan Athaya
"Selamat" ujar-nya dengan malas, setelah itu berlalu pergi dan tak lupa menarik tangan sea untuk ikut.
