"Mas mau gak nikah sama saya" Ucap sea kepada pria dewasa yang berada dihadapannya.
Gak ada jawaban, pria itu hanya menatapnya, dengan tatapan yang tidak bisa dibaca.
"Aww!" Pekik sea saat merasakan ada yang menyubit pinggangnya.
"Lo gila, ngajak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah hampir menginjak usia enam bulan pernikahan sea dan jefran, tidak ada yang berubah sama sekali dari hubungan mereka, sama seperti hari- hari biasa-nya saja. Yang beda-nya cuman sifat jefran yang sedikit berubah.
Jefran sering kali bermanja pada sea, mau berangkat kekantor harus ada salam perpisahan dulu, bahkan cuman kekamar mandi pun harus pake salam perpisahan.
Dari yang dulu irit bicara sekarang bawel-nya ngalahin bayi yang baru bisa bicara.
Dan seringkali melontarkan pertanyaan yang sangat random, jadi bingung sendiri sea jawab-nya.
Dan satu kali, jefran sekarang seringkali mengomeli hal-hal yang kecil.
Sedari tadi saja yang jefran lakukan tuh mengoceh tanpa henti, membuat kepala sea pening mendengar-nya.
Padahal sea dari tadi cuman nanggepin 'hmm' doang, tapi ocehan jefran bukan-nya berhenti tapi pria itu malah mengoceh yang sudah melantur ke mana-mana. Ayam pak RT aja sampai diomelin, yang katanya sering telat berkokok.
Sea yang sedari tadi mendengarkan jefran sambil membaca, meletakan buku diatas meja. Dia gak bisa konsen tau.
"Mas" Panggil sea, yang langsung menghentikan ocehan jefran, padahal tadi jefran tengah mengoceh tentang Bu RT yang katanya selingkuh.
Jefran tuh ngoceh-nya sambil ghibah.
"Kenapa?" Tanya jefran, menaikan sebelah alis-nya.
"Ini udah malem, tidur gih" Suruh sea, kalo jefran tidur-kan kuping nya menjadi tenang.
Jefran melirik jam, disana jam menunjukan pukul sebelas lewat Dua puluh menit. Astaga udah berapa lama dirinya berceloteh(?)
Jefran beranjak dari sofa, mengulurkan tangan-nya di hadapan sea, yang langsung mendapatkan kernyitan dari siempu-nya.
Jefran yang mengerti akan kebingungan istri-nya akhirnya bersuara.
"Mau tidur kan? Yaudah ayo"
Karena tidak mendapat-kan jawaban dari istri-nya jefran langsung menarik lembut tangan sea untuk berdiri, lalu berjalan melangkah menuju ranjang.
Jefran merebahkan tubuh-nya disamping sebelah kanan ranjang, lalu menepuk tempat disebelah kiri yang masih kosong, menyuruh sea untuk kesana.
