"Mas mau gak nikah sama saya" Ucap sea kepada pria dewasa yang berada dihadapannya.
Gak ada jawaban, pria itu hanya menatapnya, dengan tatapan yang tidak bisa dibaca.
"Aww!" Pekik sea saat merasakan ada yang menyubit pinggangnya.
"Lo gila, ngajak...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kalian tau apa yang dua hari ini sea lakukan(?)
Yaitu mengurung dirinya dikamar, sambil menangis tersedu-sedu dipojokan.
Sea itu berasa bersalah pada suami-nya.
Bahkan jefran sampai harus dibawa kerumah sakit.
Tapi untung-nya beberapa jam lalu Bianca datang dan berhasil membujuk sea untuk keluar dari kamar.
"Bianca hiks gue ngeracuni hiks jefran" Ujar sea sambil menangis tersedu-sedu. Bianca prihatin melihat penampilan sea yang sangat kacau.
Rambut acak-acakan, mata sembab, hidung merah.
Tangan Bianca terulur mengusap punggung sang teman.
"Kita kerumah sakit yah, jenguk suami lo" Bujuk Bianca, soalnya selama dua hari jefran dirawat dirumah sakit sea tidak pernah sekalipun memperlihatkan batang hidung-nya disana.
Karena sea masih merasa enggan menemui jefran, sea merasa bersalah.
Untung waktu itu ada abang-nya, Vinzo yang berkunjung, jadi saat itu jefran dibawa kerumah sakit oleh Vinzo.
Sea menggeleng lalu menangis dengan kencang.
"Yaampun se, lo tuh salah paham tau" Bianca sekali lagi menenangkan sea, dengan membawa tubuh teman-nya kedalam pelukan.
"Enggak bi, kata bang Vinzo jefran drop" Sea sesegukan dalam pelukan Bianca.
Iya, selama dua hari ini sea bertukar pesan dengan abang-nya, Vinzo. Untuk menanyakan kabar sang suami. Dan kata Vinzo Jefran sampai harus dioperasi karena kekurangan darah.
Mengingat itu tambah membuat tangisan sea menjadi kencang.
"Bang Vinzo dipercaya"
.
Akhirnya setelah Beberapa jam membujuk sea, Bianca akhirnya membawa teman bangsat-nya mengunjungi jefran.
Tapi meski dengan satu syarat, untung syarat-nya gak aneh. Cuman Bianca disuruh menemani masuk saja.
Sea dan Bianca tengah berdiri di hadapan pintu bercat putih didepan-nya, sebenar-nya Bianca dari tadi sudah akan membuka itu pintu, tapi selalu terhalang oleh sea yang katanya masih belum siap.
