Extra Chap 2

1.8K 84 8
                                    

Jangan mengcopy cerita ini!!
Sangat susah membuatnya.
Tolong hargai cerita ini.
Vote dan comment tidak membuat anda jatuh miskin.

Cash : hanya milik tuhan semata. Saya hanya pinjam saja.

Menuju b x b, yaoi, yadong, boyslove, bl, homo, gay, bromance, 3some mpreg. 🔞







Author Pov

Quinn, Darren, dan Fahrul menikah setelah beberapa hari acara wisuda sekolah. Tidak banyak yang diundang saat acara pernikahan, hanya keluarga dan teman dekat dikarenakan 1 uke dan 2 seme.

Sudah beberapa minggu sejak acara besar itu, dua anak muda yang baru lulus itu tengah sibuk untuk persiapan masuk universitas.

Fahrul memilih untuk mengambil jurusan Bisnis, untuk melanjutkan perusahaan milik kakek nya yang kini dikelola oleh ibu nya.

Fahrul memang terlahir dari keluarga kaya, beda dengan Quinn yang hanya keluarga sederhana berkecukupan.

Kini juga biaya kuliah Darren dibayar oleh ayah kandung nya. Duit dari papah Quinn sudah tidak ada lagi, karena ayah kandung nya pikir sudah cukup uang yang dikeluarkan selama ini.

Biar sekarang jadi tanggungan ayah kandung nya. Namun duit untuk anak nya Quinn masih tetap berjalan dengan porsi yang sama sewaktu SMA. Tidak bertambah, karena Darren dan Fahrul menolak nya. Menurut mereka berdua Quinn sudah jadi tanggungan mereka sekarang.

Papah dan mamah Quinn juga sudah kembali ke Bandung. Dikarenakan Quinn sudah tinggal dengan Darren dan Fahrul. Ayah Darren dan Fahrul memberikan satu pembantu dari rumah nya untuk tinggal dengan mamah dan papah Quinn. Hitung-hitung sebagai balas budi dan menjaga mereka di hari tua.

"Kalo aku ambil jurusan Seni Musik aja, tapi kalo misal tidak masuk aku mau ikut tes jadi Pramugara Garuda Indonesia aja" Quinn memilih jurusan Seni Musik memang karena kesukaan nya terhadap musik.

"Engga ada! Gak usah jadi Pramugara! Kalo gak diterima coba yang lain!" Titah Darren sedikit marah, Quinn bingung ada apa dengan Pramugara.

"Aku kan cita-cita nya memang Pramugara ih kamu mah..." Quinn menatap suami nya dan mengoles roti tawar sambil menghentakan kaki layak nya bocah merajuk.

"Setuju tuh apa kata bang Darren, aku juga kurang setuju kamu jadi pramugara! Jarang di rumah nanti! Belum kalo amit-amit kecelakaan! Gak ada ya!" Fahrul menyeruput kopi di hadapan nya. Kini Fahrul yang ditatap Quinn, tatapan mata Quinn seakan ingin memakan suami nya hidup-hidup karena tidak di izinkan.

"Ih arull... Kamu buat aku jengkel!  Aku menyesal menikah sama kamu! Aku malas ah sama kalian berdua pokok nya!" Roti nya berhenti diolesi selai karena sang 'istri' kini sedang marah.

"Aku pokok nya tidak peduli mau kamu menyesal menikah sama aku, jawaban nya tetap tidak! Kalo kamu engga mau dengar penjelasa aku dan masih tetap ikut tes masuk Pramugara, jangan menyesal kalo kamu nanti jadi tahanan rumah!" Quinn menangis sejadi nya sambil memukul badan Fahrul juga Darren.

"Sorry ya kalo Fahrul jahat" Fahrul meninggalkan meja makan.

"Hiks...jahat...kalian...hiks...aku marah sama kalian....hiks"

Darren menarik tubuh pendek Quinn dan di dekap nya. Yang dipeluk meronta minta dilepaskan.

"Tau gak? Kita tuh gak mau kehilangan kamu! Susah gitu di rumah aja? Biarin aku sama Fahrul yang kerja, kamu jaga anak aja. Salah ya kalo suami minta kaya gitu ke istri nya? Walaupun kamu laki-laki, yang jadi pihak istri tetap kamu..." Tangisan nya mulai reda. Quinn mulai memahami apa maksud perkataan Darren. "Kita berdua gak larang kamu buat kerja, tapi jangan kaya pramugara yang di rumah juga seminggu sekali. Yang mengurus aku sama Fahrul siapa?"

LOVE AND SECRETWhere stories live. Discover now