12 (Dekat Tapi Terasa Jauh)

2K 182 4
                                    

Jangan mengcopy cerita ini!!
Sangat susah membuatnya.
Tolong hargai cerita ini.
Vote dan comment tidak membuat anda jatuh miskin.

Cash : hanya milik tuhan semata. Saya hanya pinjam saja.

Menuju b x b, yaoi, yadong, boyslove, bl, homo, gay, bromance, 3some mpreg. 🔞








Quinn Pov

Hari ini hari ke 2 persiapan pensi bagi pengurus OSIS. Sebenar nya malas untuk sekedar datang ke ruangan OSIS ini.
Bisa tidak sih pertemuannya lewat zoom meeting saja?
Daripada harus melihat kedekatan dia dengan Carrissa yang semakin lama seperti perangko.
Balik lagi ke awal, fokus ke acara pensi nanti Quinn.
Kesampingkan hal itu, buang rasa egoisnya.

"Bim..bimm...kita langsung ke ruang OSIS kan??" Aku menanyakan hal yang sebenarnya aku tau, sengaja aku lakukan itu. Sebagai kode kepada Bimo supaya cepat beranjak dari kantin sekolah itu.

Di meja kantin barisan ke 3, dia sedang makan dengan Rizky dan Daffa. Ada perempuan itu juga disana. Si kadal terlihat selalu tersenyum saat bersama Carrissa.

'kenapa sih mengganggu selera makan saja, jadi tidak mood'

Bimo mengambil crepes nya dan mengangguk. "Iya lah ayang. Kamu kan denger kemaren, masa udah lupa aja. Nih aku beliin buat kamu, special keju nya banyak" crepes itu disodorkan ke arah ku. So sweet, Bimo saja tau kesukaanku.

Kuambil crepes itu dan memakan nya. "Awhh panas..." Masih panas ternyata. Konsentrasi Quinn.

"Iya lah ay, baru mateng. Kamu ini kenapa deh, hari ini aneh banget" Bimo berjalan di sampingku sambil merangkul ku.

Saat melewati meja barisan ke 3 tempat dia dan teman-temannya makan. Rizky memanggil ku, aku pun menengok.

"Quinn, oy sini bentar" Rizky, kenapa kamu bikin aku kesusahan.

Kakiku kupaksa jalan dengan malas ke arah situ, Bimo juga mengekoriku.

"Ada apa?? Kalo soal OSIS bahas di ruang OSIS aja" kataku ke rizky singkat dan jelas.

"Engga, ini si Daffa demen ama Desti. Comblangin kenapa? Kasian nih temen gua jomblo terus" apa aku tidak salah dengar?

Desti yang menjurus tomboy itu ternyata disukai oleh Daffa.

"Serius kamu Daff? Selera kamu kaya Desti? Kan Desti mulut nya ngomong asal aja. Mana kelakuan kaya cowo lagi hehehe" si Daffa memukul lengan kanan Rizky. Sampai Rizky mengelus lengan nya karena kesakitan.

"E..engga, lu mau aja dengerin kata si goblok ini. Ngasal annjir Rizky kalo ngomong" bukan nya menjawab respon Daffa, aku malah melihat adegan suap-suapan si kadal sama perempuan yang seperti nya pasti jadi pacar nya.

Tanpa diduga olehku, Bimo mendaratkan dagu nya di atas kepalaku sebagai tahanan nya. Ia juga menawarkan crepes miliknya.

"Mau gk?" Aku menggeleng pelan. "Ouw yasudah kalo gk mau" dia memakan crepes yang sudah ia potek untukku.

"Aduh Bimo berat ih" dagu Bimo malah mengusak rambut kepalaku. "Bimo ish"

"Kalian pacaran ya?" Tanya rizky.

"Iyaa gua pacar nya Quinn, jangan pada nanya lagi ya. Dah yuk ayang" jawab bimo lantang lalu mengecup leherku.

Bimo pun menarik ku dari sana meninggalkan mereka yang kaget dengan apa yang dilakukan Bimo barusan.

Di depan ruangan OSIS aku langsung menanyakan alasan Bimo melakukan hal itu.

"Bimo apa-apaan sih. Kalau dilihat guru gimana nanti?" Kesal ku.

"Gak ada guru, abis nya kamu ay udh Bim-bim bilang let it go. Masih aja kamu i love you 3000, ayo dong let's kill this love"

"Apasih Bimo ah. Aku lagi serius juga, bisa-bisanya bercanda" aku meninggalkan Bimo dan masuk ke ruangan OSIS.



Rapat kembali dimulai. Nayaka masuk bersama Cahaya dengan beberapa lembar kertas. Setelah ruangan hening baru Nayaka membuka suara.

"Baik, gua hari ini mau jelasin keterangan acar pensi kali ini. Kayanya acara pensi minggu depan bakal sampai sore. Berarti dimohon persiapan nya lebih matang. Soal makanan kita pilih MCD, anak-anak lebih suka itu katanya. Ini anak pengurus OSIS ada yang mau isi acara??"

Aku mengangkat tangan.

"Quinn sendiri??" Aku angkat tangan Bimo.

"Engga, ini sama Bimo" Cahaya langsung mencatat.

"Yasudah nanti kalo ada lagi langsung kasih tau gua atau cahaya aja. Balik ke kerjaan masing-masing ya" semua nya pun kembali mengerjakan tugas nya.

Vanessa menghampiriku, memberikan total belanjaan. "Quinn ini totalnya ya, udah di hitung sekitar 32.5jt. nanti hari H baru bayar langsung" aku meneliti total biayanya.

"Oke deh nanti hari H kita langsung berangkat aja ke MCD nya buat bayar ya, jangan sampai kita kelupaan nanti"

"Iya sip"

Vanessa meninggalkan meja ku dan Bimo. "Kalo kamu Bim perlu keluar berapa biaya buat lomba?? Alat-alat nya apa aja?? Biar langsung dibeli sama anak-anak. Eh kamu juga harus pikirin hadiah nya juga loh, kalo butuh bantuan bilang aku nanti dibantuin"

"Kemarin sih aku catat cuman 1jt lah, hadiah nya belum tau. Tapi sih kalo kata aku beliin hadiah yang menarik aja, kalo aku saranin sih inpods. Warna nya kan lucu, terus juga lagi digemarin juga"

"Boleh tuh ide nya, inpods harga nya di shopee aku liat paling 70rb. Beli 100 cukup? Kasih buat juara 1,2,3 ada yang lomba per kelompok gk? Takut kurang"

"Cukup lah 100, kalo kurang nanti nyusul hadiah nya. Ada sih paling ber 2. Tapi cukup lah. Gk banyak kok lomba nya"

"Ok nanti kamu pesen ya di shopee aku kasih duitnya pake shopee pay later. Bayar akhir bulan aja"

Bimo pun mengeluarkan hp nya dan browsing inpods untuk hadiah.

Dihitung-hitung biaya yang dikeluarkan berarti sudah sekitar 40,5juta. Belum untuk biaya panggung dan lain nya, 14jt cukuplah untuk bayar panggung dan dekor yang berkisar 2.5 jt. Sisanya untuk biaya dadakan.

Bayar pengisi acara, sekitar 100rb per orang karena sudah mau mengisi acara. Belum untuk makan guru-guru. Ada sisalah untuk masuk ke kas OSIS.

Semoga saja tidak sampai minus budget.

"Semua nya mohon perhatian nya ya" Cahaya mengambil alih perintah. "Tadi udh dikonfirmasi dari pembina OSIS untuk konsumsi guru-guru mereka minta ayam keraton kremes. Tolong di handle ini pesanannya, bendahara juga jangan lupa hitung ya masukin pengeluaran. Jangan sampai ada yang salah, minus budget langsung kasih tau. Mumpung belum hari H dari pada nanti anak OSIS nombokin uang pensi. Gak mau kan itu terjadi, makanya dengan teliti ya bendahara!" Cahaya menekan pembicaraan nya di kata-kata terakhir. Memang fatal jika sudah salah hitung dari awal. Untung jika tidak minus, kalau minus anak OSIS bertanggung jawab untuk menyumbang hingga tertutup dananya. "Ouw iya biar meriah itu tadi Vanessa udah telepon ultra milk dan minta di sponsor, hasil nya ultra milk mau sumbang minuman nya. Dia minta proposal secepat nya, sekertaris lebih dipercepat ya kerja nya! Kue untuk ultah sekolah jangan lupa dibeli ya, bendahara tolong itu tambah masukin ke total biaya ya. Mengerti kan ?"

"Mengerti!" Jawab semua pengurus OSIS di kelas.


















.
.
.
.

Bersambung

Sorry ya kalau pendek.....

Btw stay safe and healthy ya....

Aku baru sembuh nih abis sakit 2 minggu karena infeksi pencernaan...

Salam dari author, kalo mau mwutualan di social media IG atau Twitter boleh add byyye0n.

LOVE AND SECRETWhere stories live. Discover now