6 (Dompet Beruang)

3K 249 5
                                    

Jangan mengcopy cerita ini!!
Sangat susah membuatnya.
Tolong hargai cerita ini.
Vote dan comment tidak membuat anda jatuh miskin.

Cash : hanya milik tuhan semata. Saya hanya pinjam saja.

Menuju b x b, yaoi, yadong, boyslove, bl, homo, gay, bromance, 3some mpreg. 🔞


Quinn Pov

Hari ini tidak tau kenapa perasaan ku sedikit tidak enak. Seperti akan ada sesuatu yang mau terjadi. Semoga saja ini tidak berkaitan dengan Fahrul. Hubungan ku dengan Fahrul juga mulai balik seperti sedia kala setelah seminggu yang lalu di ruang musik.

Aku kembali mengacuhkan nya. Dari pada rasa suka nya tambah besar, lebih repot untuk mengurus nya nanti. Resiko sakit hati nya cenderung lebih kecil jika saling tidak mengenal bukan ?

Sarapan selesai aku dan bang Darren segera menuju halaman rumah. Rumah dengan desain minimalis dan modern di desain dengan 4 kamar tidur dengan masing-masing yang mempunyai kamar mandinya sendiri-sendiri. Ada juga kamar mandi tamu di lantai bawah.

1 Kamar di bawah dengan luas yang bisa dibilang besar. Kasurnya yang king size ini tidak ditempati. Biasa untuk ayah dan bunda jika datang dan 1 kamar untuk tamu.

2 kamar diatas milikku dan bang Dareen dengan kasur queen size.

Brum~

Motor bang Dareen sudah terdengar.
Aku mengunci pintu dan memasukan nya ke tempat biasa menaruh kunci.
Pot bunga.

Tapi masing-masing dari kami mempunyai cadangan, kunci rumah ditinggal dengan maksud jikalau ayah dan bunda datang mengunjungi rumah mendadak.

"Ayo dek" aku naik ke motor, memastikan helm terkunci dan memeluk bang Darren.

"Oke berangkat......" tancap gas. Kata itu mengawali motor yang aku tumpangi untuk membelah jalanan menuju sekolah.














Pelajaran olahraga pun ingin dimulai. Murid di kelas hendak berganti pakaian. Kebanyakan anak laki berganti di ruang kelas.
Ya mereka sangat santai, tentu saja tidak malu satu sama lain. Itu seperti kewajiban bagi para lelaki untuk berganti baju di ruang kelas sembari mereka memamerkan otot atau badan nya.

Walau tidak semua nya punya otot atau badan muscle, tapi jika berganti di kelas para lelaki merasa dirinya terkesan Manly.

Bedanya dengan diriku, aku selalu berganti pakaian di kamar mandi. Karena aku tidak pernah memakai celana double. Itu terasa sempit dan pasti nya jika udara panas membuat gerah.

Anak-anak yang berganti disana pasti memakai celana double atau mungkin hanya menggunakan boxer.

"CEPAT!!" Aku terkage, guru olahraga ber suku batak itu sudah berteriak hingga terdengar ke kamar mandi lantai 4. Suaranya menggema di keheningan sekolah. "SAYA HITUNG DALAM 10 DETIK, YANG TIDAK ADA DI LAPANGAN LARI 5 KELILING!!" aku terburu-buru mengganti pakaian, karena tidak ingin lari 5 keliling lapangan di bawah terik sinar matahari yang panas. Aku masih sayang kakiku. Secepat mungkin aku berganti, sesudah selesai aku kembali ke kelas dan menaruh asal pakaian putih serta celana abu-abu di meja.









Author Pov

Di kelas satunya Fahrul yang melihat sosok yang kini menjadi tuli dan gagu lagi itu sedang berlari karena teriakan guru olahraga. Bisa-bisa nya muka panik itu terlihat menggemaskan bagi Fahrul. Ah, ingin rasa nya mencubit gemas pipi tembam bak bakpao itu.

LOVE AND SECRETWhere stories live. Discover now