Hyung ingin perutku kehilangan roti sobeknya ya?

1.3K 121 1
                                    

"Maaf, tunggu sebentar. Boleh aku tahu namamu?" - Ryeowook.

Jaehyun terkejut dia meneguk ludahnya pelan sebelum akhirnya menyebut namanya.

"Saya Jaehyun, nama saya Choi Jaehyun." - Jaehyun.

Bruk!

Jaehyun didorong oleh Doyoung dengan keras hingga punggungnya menubruk kasar dinding toilet di sekolahnya.

"Kau pikir ini lucu?!" - Doyoung.

"Apa maksudmu?" - Jaehyun.

"Berani beraninya kau mengajaknya kencan disaat kau tahu aku menyukai Johnny hyung?!" - Doyoung.

Jaehyun mengerti sekarang kenapa dia ditarik paksa oleh Doyoung dan dipojokkan ke toilet seperti ini, diapun menyeringai.

"Heh lalu? Aku harus apa?" - Jaehyun.

"Kau harus menjauhinya sebelum aku mengatakan semuanya pada Johnny hyung." - Doyoung.

"Kalau aku tidak mau?" - Jaehyun.

Doyoung terlihat semakin kesal, giginya bergetar kesal.

"Kau tidak takut Johnny hyung tahu kasus itu?!" - Doyoung.

"Tidak." - Jaehyun.

"Apa? Kau pasti sudah gila." - Doyoung.

"Katakan saja, aku tidak peduli. Bukankah seharusnya dia juga sudah tahu? Karena seluruh siswa di sekolah ini sudah menyebarkan gosipnya, jadi untuk apa kau repot repot memberitahunya?." - Jaehyun.

"Kau benar benar psikopat." - Doyoung.

Deg!

"Hei! Walau aku psikopat begini, tapi aku selalu berhasil merebut semua milikmu. Kau tidak lupa bukan dengan Sunghoon hyung? Ahh bertanya apa aku konyol sekali, tentu saja dia tidak akan lupa hahaha." - Jaehyun.

Doyoung terdiam mendengar ucapan Jaehyun barusan, dia menatap tajam kearah Jaehyun namun Jaehyun tidak merasa terintimidasi oleh tatapan membunuh seekor kelinci liar.

"Kenapa diam? Heh dengar, memangnya kau berani mengatakannya sendiri pada Johnny hyung tentang kasus itu? Jika iya lakukanlah aku akan menunggunya. Semangat!" - Jaehyun.

Jaehyun tersenyum dan menepuk pundak Doyoung pelan sebelum akhirnya dia keluar dari toilet meninggalkan Doyoung sendirian dan berjalan menuju taman.

Di perjalanan, Jaehyun jadi memikirkan sesuatu. Sesuatu yang pernah terjadi beberapa tahun kebelakang, diapun mengangkat pandangannya sebelum menatap kedua tangannya. Dia mengerutkan keningnya saat mengingat kenangan buruknya, yaitu tangannya yang berlumuran darah. Diapun menggelengkan kepalanya keras dan mendesahkan nafasnya.

"Hahh.." - Jaehyun.

Bruk!

"Hm?" - Jaehyun.

"Sorry sengaja, salah sendiri berdiri di tengah jalan."

"Sungchan! Kau sudah tidak marah?" - Jaehyun.

Jaehyun segera melihat siapa pelaku yang menabrak dirinya menjadi senang saat tahu itu adalah Sungchan.

"Aku masih marah besar padamu hyung, kemana hyung kemarin di cari tidak ketemu dan dihubungi tidak bisa!" - Sungchan.

"Ayolah Sungchan~ kita sudah membahasnya di rumah. Sudah kubilangkan ponselku mati dan bukannya sebelumnya aku sudah mengirimimu pesan? Aku bilang pulang saja dulu dan jangan menungguku kan?" - Jaehyun.

"Tetap saja! Huh!" - Sungchan.

Sungchan memajukan bibir bawahnya pertanda dia sedang kesal sekarang.

"Oh ayolah Sungchan~" - Jaehyun.

"Sushi." - Sungchan.

"Apa?" - Jaehyun.

"Belikan aku sushi." - Sungchan.

"ohh baiklah tenang saja! Kalau mau aku bisa belikan 50 set sushi edisi tahun baru!" - Jaehyun.

"Hyung ingin perutku kehilangan roti sobeknya ya?" - Sungchan.



Right! || JohnJaeWhere stories live. Discover now