Kalau begitu cari tahu lebih jauh tentang diriku, Jaehyunie

747 95 0
                                    

"Tapi Jaehyun. Bagaimana dengan Sungchan?" - Johnny.

"Oh dia punya motor sendiri. Dia bisa pulang naik itu." - Jaehyun.

"Oh begitu baiklah. Ayo kita berangkat." - Johnny.

Zrassshhh!

"Oh? Hujan." - Johnny.

"Kalau begitu hyung tunggu saja di rumahku, kebetulan Daddy dan Papa sedang tidak di rumah jadi jangan sungkan." - Jaehyun.

"Oh baiklah, permisi." - Johnny.

Johnny memasuki rumah Jaehyun dengan pelan, sedangkan Jaehyun pergi ke dapur untuk mengambil cemilan.

"Astaga!" - Jaehyun.

"Ada apa?" - Johnny.

"Cemilannya habis, sepertinya aku harus pergi keluar dulu. Hyung tunggu saja disini, aku tidak akan lama." - Jaehyun.

Jaehyun mengambil payung dan bersiap untuk keluar, tapi Johnny menahannya.

"Aku saja, bagaimana bisa aku duduk disinj sedangkan kau si pemilik rumah sedang tidak di rumah?" - Johnny.

"Oh begitukah?" - Jaehyun.

"Iya hitung hitung membalas budimu." - Johnny.

"Kalau begitu, hyung pakai saja mobilku. Di depan komplek ada toko serba guna." - Jaehyun.

"Itu terlalu dekat jika ingin menggunakan mobil, aku akan jalan kaki saja, dan kau istirahat lah atau buatkan aku minuman haha." - Johnny.

"Ahh iya baiklah hyung." - Jaehyun.

Johnnypun mengusap kepala Jaehyun dan pergi keluar.

'Ugh kenapa aku jadi berdebar begini.' - Jaehyun.

Drrrrtt.

"Hm? Papa?" - Jaehyun.

"Halo?"

'Oh sayang kau sudah di rumah?'

"Ya begitulah."

'Oh syukurlah bagaimana dengan Sungchan?'

"Dia belum kembali."

'Kalau dia sudah kembali buatkan dia susu hangat, katanya diluar sedang hujan.'

"Ya baiklah."

'Sayang, Papa dan Mama sepertinya tidak bisa pulang bulan ini. Kau tidak apa?'

"Tentu saja, aku sudah besar tentu tidakpapa."

'Kau tahukan kami berdua sangat mencintai kalian.'

"Tentu saja."

'Baiklah, kalau begitu Papa tutup telponnya ya?'

"Iya."

Tut-

"Hahh selalu begini." - Jaehyun.

Ting tong!

"Oh? Dia sudah kembali? Cepat sekali. Ya melihat kakinya yang panjang tidak jauh berbeda dengan Sungchan." - Jaehyun.

-

"Johnny hyung terima kasih sudah membantuku mengisi stok cemilan bulan ini." - Jaehyun.

"Tidak masalah, anggap saja bayaran kau mengantarku kemarin." - Johnny.

"Oke." - Jaehyun.

Hening tidak ada pembicaraan lagi, dan itu membuat Johnny tidak nyaman. Diapun terbatuk kecil untuk mencairkan suasana.

"Ohiya kau tahu, kau memenuhi isi kepalaku karena ajakanmu padaku waktu itu." - Johnny.

Deg!

Jaehyun terkejut sebentar diapun melirik takut kearah Johnny.

"A-ajakan yang mana ya?" - Jaehyun.

"Kau lupa? Hahh aku jadi sedih." - Johnny.

Johnny sengaja memasang wajah sedihnya untuk memancing Jaehyun.

"Ahh itu bukankah sudah kubilang untuk melupakannya?" - Jaehyun.

"Bagaimana bisa aku melupakannya? Pernyataan cinta dari orang asing." - Johnny.

"Aku tidak tahy kalau kesan orang asing akan begitu membekas di memorimu hyung." - Jaehyun.

"Kalau orang asing itu adalah kau tentu saja akan membekas." - Johnny.

"Memangnya aku kenapa?" - Jaehyun.

"Kau tahu kau itu unik kan dan aku tertarik padamu." - Johnny.

"A-apa?" - Jaehyun.

Johnny mendekati Jaehyun pelan, sedangkan Jaehyun mulai gugup tidak tahu harus melakukan apa, karena dia tidak pernah mengalami hal seperti ini.

"T-tunggu kenapa hyung mendekat?" - Jaehyun.

"Kenapa? Bukankah sudah kubilang aku tertarik padamu? Makanya aku mencoba mendekatimu." - Johnny.

"T-tapi ini terlalu tiba tiba dan aku tidak tahu kau orang yang seperti ini." - Jaehyun.

Johnny semakun dekat dengan Jaehyun, dia tersenyum tipis dan mulai meraih pinggang ramping milik Jaehyun.

"Kalau begitu cari tahu lebih jauh tentang diriku, Jaehyunie." - Johnny.

Right! || JohnJaeWhere stories live. Discover now