I-itu Sungchan!

415 53 0
                                    

"Bagaimana kalau Jaehyun tahu isi kepalamu sebenarnya?" - Mino.

"Jangan bertele tele langsung saja apa yang kau maksudkan itu!" - Sungchan.

"Bagaimana kalau dia tau kalau adiknya takut berada di sisinya?" - Mino.

"A-aku tidak seperti itu!" - Sungchan.

"Benarkah? Padahal dia membuatmu takut, yah kalau jadi kau sih akupun akan ketakutan tinggal satu atap dengan seorang psikopat." - Mino.

"Diam! Kamu tidak tahu apapun soal aku dan Jaehyun hyung!" - Sungchan.

"Oh? Lalu bagaimana denganmu? Apa kamu mengenali hyungmu itu dengan benar? Taruhan kau pun tidak tahu dengan benar kejadian itukan? Karena psikopat itu tidak menceritakannya padamu dia menutup dirinya bahkan kepada adiknya sendiri. Oh aku ingat kau bahkan ketakutan sendiri melihat hyungmu keluar dari tkp dengan berlumuran darah, dan kau hanya melihat dari jauh tidak berusaha menghampirinya." - Mino.

"Berisik! Bicara sekali lagi kupukul kau! Hosh hosh." - Sungchan.

Grep!

Sungchan meraih kerah Mino dengan kencang, namun kali ini Mino terlihat tenang bahkan kelewat tenang.

"Pukul saja. Memukul anak di bawah umur bukan gayaku, dan kamu seharusnya lebih sopan pada yang lebih tua. Orang tuamu tidak mengajarkan itu ya? Padahal kau berasal dari keluarga kaya raya, menyedihkan. Ayo pergi waktu istirahat sebentar lagi habis." - Mino.

Sungchan melepas genggamannya pada kerah Mino. Dan Minopun berjalan melalui Sungchan tak lupa juga dia menepuk pelan bahu Sungchan.

"Jangan menjelekkan keluargaku! Hosh hosh." - Sungchan.

Sungchan terlihat memegangi dadanya, dia terlihat kesakitan dan napasnya pun terlihat terputus putus.

'Ugh sial! Kenapa kambuh sekarang?' - Sungchan

Bruk!

Sungchan berlutut di atas tanah masih sambil memegangi dadanya yang sakit.

'Apa aku akan mati sekarang? Sepertinya begitu, tidak ada orang disini dan aku tidak membawa inhalerku. Hosh hosh.' - Sungchan.

Keberuntungan sepertinya masih bersama Sungchan, terbukti dari kedatangannya, kedua teman Johnny yaitu, Bobby dan Junhoe yang tidak sengaja sedang lewat disana.

"Eh hei! Itu Sungchan! Adiknya Jaehyun! Hei Sungchan kau kenapa?!" - Bobby.

Bobby menghampiri Sungchan dengan cepat dan meraih bahunya bermaksud menopang tubuh Sungchan yang terlihat oleng.

"Hyung dia kelihatan kesulitan bernafas!" - Junhoe.

"Junhoe kau panggil Jaehyun, biar aku membawanya ke uks!" - Bobby.

"Oke!" - Junhoe

Sungchan masih bisa melihat Junhoe yang mulai pergi dari sana, dan mendengar teriakan Bobby.

'T-tidak! Jangan panggil Jaehyun hyung, aku tidak mau dia melihatku dalam kondisi seperti ini nanti dia tambah khawatir padaku, kumohon! Akh sial! Aku tidak punya tenaga untuk mengatakannya, sekarang pandanganku mulai menggelap, sial!' - Sungchan.

"Hei Choi kau bisa mendengarku?" - Bobby.

-

"Hyung. Hei hyung! Jangan begini aku jadi tidak bisa mengerjakan tugasku karena hyung bersandar padaku. Dan hyung itu berat jadi cepat menyingkir!" - Jaehyun.

Jaehyun dan Johnny kini berada di meja kantin yang ada di pojok, Jaehyun sedang mengerjakan tugasnya sedangkan Johnny bersandar ke bahu Jaehyun dan melihat video memasak di ponselnya.

"Makanya jangan mengabaikanku!" - Johnny.

"Hahh aku harus mengerjakan tugasku, cepat menyingkir dan fokus saja pada video memasakmu hyung!" - Jaehyun.

Johnny menyingkir dari Jaehyun lalu menelungkupkan wajahnya di lupakan tangannya yang dia taruh ke atas meja.

"Huh! Jahat! Kamu orang jahat sedunia Jaehyun!" - Johnny.

'Dasar tidak peka!' - Johnny.

"Aigoo kenapa sekarang hyung terlihat seperti anak kecil? Tidak cocok tahu!" - Jaehyun.

"Kamu selalu mengabaikanku bahkan saat aku bermain game kau juga mendiamkanku." - Johnny.

'Jadi kamu suka diganggu saat bermain game?' - Jaehyun.

"Choi Jaehyun jahat!" - Johnny.

"Aku memang jahat, lalu apa yang hyung harapkan dariku? Kau ternyata lebih kekanak kanakan daripada Sungchan ya." - Jaehyun.

Jaehyun mengelus pucuk kepala Johnny dengan lembut dan mendekatkan wajahnya kearah Johnny.

"Jangan samakan aku dengannya." - Johnny.

Deg!

Johnny menoleh dan mendapati wajah Jaehyun yang manis tepat berada di depan wajahnya.

"Aku tidak menyamakan hyung, hyung sekarang memang terlihat seperti bocah." - Jaehyun.

'Kenapa dekat sekali!' - Johnny.

"Ohiya hyung, rambutmu seperti bulu anjing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ohiya hyung, rambutmu seperti bulu anjing." - Jaehyun.

"A-anjing?" - Johnny.

Johnny terkejut mendengarnya.

'Barusan dia menyumpahiku?' - Johnny.

"Ahh aku tidak menyumpahimu kok, aku sedang memhatakan hal yang benar. Rambutmu halus seperti bulu anjing." - Jaehyun.

Jaehyun menjauhkan dirinya dari Johnny tanpa melepaskan tangannya yang masih berada di pucuk kepala Johnny.

"O-oh kau membuatku kaget, ya dulu aku pernah memelihara anjing dan orang orang yang melihat kami bersama selalu menyebut kami mirip." - Johnny.

"Benarkah? Siapa namanya?" - Jaehyun.

"Zeus." - Johnny.

Pfft-

Terdengar Jaehyun tertawa.

"Kenapa tertawa?" - Johnny.

"Karena namanya seperti salah satu dewa yunani." - Jaehyun.

"Benar, aku mengambilnya dari sana." - Johnny.

"Oh begitu, lalu dia dimana sekarang?" - Jaehyun.

"Sudah mati." - Jaehyun.

"O-oh begitukah? Hm aku tidak pernah memelihara binatang, tapi adik sepupuku Jeno dia memelihara seekor kucing." - Jaehyun.

"JAEHYUN! Ada disini ternyata hah hah hah." - Junhoe.

Junhoe datang dengan nafas yang ngos ngosan. Dan membuat terkejut Jaehyun dan Johnny. Jaehyun secara refleks menarik tangannya dari pucuk kepala Johnny, sedangkan Johnny menegakkan kepalanya dan melihat siapa yang sudah mengganggu nya.

"Eoh? Ada apa?" - Jaehyun.

"Kenapa teman selalu datang disaat yang tidak tepat sih? Junhoe, kita berakhir!" - Johnny.

"I-itu Sungchan!" - Junhoe.


Right! || JohnJaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang