Apa?!

372 52 5
                                    

"J-Johnny hyung kupikir kita sudah melewati batas?" -  Jaehyun.

Jaehyun mendorong kecil tubuh Johnny dan berhasil mendapatkan respon darinya, Johnny memundurkan tubuhnya tapi tidak dengan wajahnya. Kini wajah mereka berdua benar benar merah dengan sempurna, nafas merekapun tersengal sengal.

"Maafkan aku Jaehyun." - Johnny.

"Kenapa hyung mau saja melakukan hal yang melewati batas kontrak?" - Jaehyun.

'Kontrak? Ah benar aku lupa dengan perjanjian sialan itu.' - Johnny.

Johnny sedikit lupa dengan kontrak yang dulu dia dan Jaehyun sepakati.

"Jaehyun ah." - Johnny.

Johnny merendahkan suaranya, sehingga terdengar sangat sexy di telinga Jaehyun.

"Ya?" - Jaehyun.

"Bagaimana kalau kita mengakhiri kontrak itu?" - Johnny.

"Maksud hyung?" - Jaehyun.

"Ya seperti yang kau tahu, kalau kamu menolak juga tidak apa apa aku tidak akan memaksa namun aku akan sangat sedih." - Johnny.

"Aku tidak mengerti apa yang hyung katakan." - Jaehyun.

Johnny menghela napas pelan, lalu menjauhkan wajahnya sedikit dari wajah Jaehyun.

"Hahh kita selama ini hanya berpacaran dengan memanfaatkan satu sama lain bukan?" - Johnny.

"Iya, lalu?" - Jaehyun.

'Memanfaatkan satu sama lain?' - Mingyu.

Mingyu masih disana mendengarkan semua percakapan Johnny dan Jaehyun.

"Tapi sekarang aku ingin mengakhirinya." - Johnny.

"Begitukah? Kenapa tidak bilang dari dulu? Tapi aku belum mempertemukan hyung dengan orang tuaku." - Jaehyun.

"Karena kita tidak bisa membohongi orang tua, bagaimana kalau kau benar benar menjadi pacarku? Aku terlanjur sangat menyukaimu bahkan sudah masuk terlalu dalam pada fase mencintai." - Johnny.

Johnny kembali mendekatkan wajahnya dan sekarang menangkup kedua belah pipi Jaehyun.

"A-apa?" - Jaehyun.

"Itupun kalau kamu mau, aku tidak akan memaksa." - Johnny.

"A-aku.. Butuh waktu hyung." - Jaehyun.

"Begitukah? Apa ini penolakan secara halus yang sedang ngetrend akhir akhir ini?" - Johnny.

Tercetak jelas sebuah ekspresi kekecewaan di wajah milik Johnny, diapun menjauhkan wajahnya beserta tubuhnya. Melihat itu, Jaehyun jadi merasa bersalah.

"Tidak hyung, aku benar benar butuh waktu. Aku ingin memastikan perasaanku padamu sekali lagi." - Jaehyun.

"Oh begitu, baiklah. Kuberi waktu, tapi ingat semua perlakuanku padamu semuanya aku lakukan dengan tulus, tidak ada kepura puraan disana." - Johnny.

Johnny mengambil ransel hitamnya lalu memakainya.

"Hyung." - Jaehyun.

Sret.

Johnny mendekati Jaehyun terakhir kali, sebelum dirinya pergi. Diapun mengelus pucuk kepala Jaehyun dengan lembut dan tak lupa sebuah senyuman tulus dia berikan, walau Jaehyun menyadari ada secercah kekecewaan dari senyuman tulus yang Johnny berikan.

"Sampai bertemu lagi, Jaehyunie." - Johnny.

-

"Memanfaatkan? Jadi semuanya hanya permainan? Sudah kuduga dia bukan orang yang baik untuk Jaehyun. Bisa bisanya dia memainkam permainannya dan menjadikan Jaehyun sebagai objeknya? Dia gila ya?" - Mingyu.

Mingyu sekarang berada di toilet sedang mencuci tangannya setelah membuang hajat.

"Tapi kenapa dia dikeluarkan ya?" - Mingyu.

"Ahh masa bodoh, aku tidak mau ikut campur drama mereka lagi, drama mereka lebih sulit dipahami dari semua drama korea yang di tonton Kai hyung." - Mingyu.

Kriet.

Mingyu membuka pintu toilet berniat untuk pergi, tapi sebelum itu dia memastikan kalau di toilet dia hanya sendiri agar tidak ada seseorang yang mendengar ocehannya tadi.

"Tunggu, disini tidak ada orang kan? Baguslah." - Mingyu.

Blam.

Mingyu menutup pintu toilet dan pergi dari sana meninggalkan seseorang yang Mingyu tidak tahu kalau orang itu berada di dalam salah satu bilik toilet.

Sret.

"Apa maksudnya?" - Mino.

-

'Apa Johnny hyung serius? Dia menyukaiku? Orang yang dicap paling buruk oleh para siswa. Apa dia tidak memikirkannya? Benar, aku belum mempertemukannya dengan Daddy dan Papa, dia juga benar sebaiknya tidak memperkenalkan diri dengan status yang palsu. Hahh ini membuatku bingung, bukan pernyataan mendadak Johnny hyung. Melainkan perasaanku padanya, apa aku juga menyukainya selama ini?' - Jaehyun.

Jaehyun terus berpikir keras sambil berjalan di koridor sekolah. Tanpa sengaja dia dan Johnny bertemu pandangan.

'Hm? Johnny hyung? Eh? Kenapa dia pergi saat melihatku?' - Jaehyun.

Belum sempat Jaehyun menyapa, Johnny malah memutuskan kontak matanya dan pergi dengan berlawanan arah dari Jaehyun, diikuti oleh kedua temannya.

"Hei Johnny! Kantin sebelah sana! Bukan kesitu!" - Bobby

'Kenapa? Apa dia menghindariku? Kenapa sih, ini jadi membuatku kesal.' - Jaehyun.

Belum selesai dengan Johnny, Jaehyun menemukan Sungchan duduk tak jauh dari pandangannya. Diapun mendekati Sungchan dan menyapanya.

"Oh? Sungchan!" - Jaehyun.

Sret!

Bukannya menunggu sang hyung tiba, tapi Sungchan malah pergi dan melakukan hal yang sama dengan Johnny.

"Apa? Hei anak kecil!" - Jaehyun.

Jaehyun ingin mengejar tapi Sungchan sudah menghilang di perempatan dengan sepasang kaki jenjangnya.

'Ugh dia masih saja mendiamkan ku.' - Jaehyun.

'Kenapa? Mereka bertengkar?'

'Sepertinya gosip itu benar.'

'Gosip?'

'Kau tidak tahu? Johnny bermain dibelakang Jaehyun bersama Sungchan.'

Jaehyun yang mendengarnya jadi terkejut.

"Apa?!" - Jaehyun.

Right! || JohnJaeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora