#19

11 1 0
                                    

Hari ini Fajar berencana mengumumkan hubungannya dengan Senja. Mereka berangkat ke sekolah bareng seperti biasanya. Hari ini hari Senin, monsterday bagi mereka yang tak kuat panas.

"Kamu ikut upacara yaa, jangan bolos" ujar Senja pada Fajar

"Iyaa kesayangan" jawabnya manja

"Ehemm couple baru lengket amat kayak prangko" ledek Gio

"Maunya sih couple tapi belum official ya gak" saut Dinda pada Sheila dan Gio.

Gio memang tak salah bicara. Hanya saja Dinda dan Sheila belum mengetahui hubungan sahabatnya itu.

"Heh kalian malah ngobrol, masuk ke barisan bentar lagi mau mulai upacara" suara pa arman mengagetkan mereka.

Sontak mereka bergegas memasuki barisan kelasnya masing-masing.
Upacara berjalan seperti biasanya dan selesai pada waktunya. Sebelum semua murid keluar lapangan, mereka dibuat bingung dengan Fajar yang sedang memegang mikrofon di mimbar pembina.

"Ngapain tuh si Tiar?" pertanyaan itu keluar dari mulut para siswa

"Selamat pagi dan selamat belajar kawan-kawan, disini saya Fajar Ali Gymnastiar ingin mengumumkan bahwa mulai hari ini gak ada yang boleh gangguin godain apalagi ngedeketin pacar gue yaitu Senja Elina Putri." Fajar dengan tegas dan tak kenal malu membuat semuanya ternganga dan dibarengi tepuk tangan siswa yang mendukungnya.

"Good job boskuh" teriak Gio dari sudut lapangan

Lapangan riuh dengan tepuk tangan dan meneriakan PJ a.k.a pajak jadian.
"Heeh stop-stop, kamu ini bikin gaduh saja Tiar. Semuanya bubar dan cepat masuk ke kelas" ujar pa arman mengambil mikrofon dari tangan Tiar.

"Kamu apa-apaan sih Fajar?" tanya Senja mencubit pinggang Fajar

"Aku cuman ngikutin saran si Gio, lagian biar kamu gak dideketin sama cowok lain lagi. Kamu gak suka kalo orang-orang tau kita pacaran?" ujar Fajar

"Bukan gak suka, aku gak mau kamu dihukum sama pa Arman cuman gara-gara tadi, lagian siapa juga yang mau deketin aku" jawab Senja sedikit kecewa

"Banyak. Diluar sana banyak yang suka sama kamu" intonasi Fajar sedikit meninggi

"Oke aku minta maaf" ujar Senja meninggalkan Fajar di koridor

"Kamu gak salah aku yang berlebihan tadi" Fajar yang menyadari itu langsung mengejar Senja dan memegang tangannya

"Aku minta maaf tuan Putri" ucap Fajar melebarkan senyuman

"Iya aku maafin, lain kali jangan gitu aku khawatir" ujar Senja menatap Fajar

"Kenapa khawatir?" tanya Fajar heran

"Aku gak mau karena hubungan kita, kamu jadi sasaran Raihan kayak kemarin" Senja to the point pada Fajar

"Raihan?" Fajar heran

"Iya Raihan mantanku itu yang pernah kita ketemu dipinggir jalan, aku tahu kalo yang mukulin kamu adalah suruhan dia." jelas Senja membuat Fajar kaget

"Pengecut. Beraninya nyuruh preman. Mulai sekarang kamu harus kabari aku kalo si Raihan gangguin kamu" rahang Fajar mengeras terlihat emosi

"Udah kamu jangan kebawa emosi, sekarang masuk kelas sana" ujar Senja

"Iya cantik" Fajar mencubit pipi Senja

"Ini sekolahan ya pak bukan rumah bapak" ledek Senja

"Haha iya lupa, bye." Fajar melambaikan tangannya.

"Put congrats yaa, udah jadi Nyonya gymnastiar" ujar Dinda menggoda Senja

"Ini masih pacaran din bukan nikahan" jawab Senja

"Btw kata Gio kalian punya panggilan khusus ya? Senja sama Fajar?" tanya Sheila kepo

"Nggak khusus sih, cuman emang lebih enaknya nama depan yg dipake" jawab Senja

"Iya juga sih, kenapa dulu kamu malah dipanggil Putri?" tanya Sheila lagi

"Udahlah sheila, pertanyaan elo gak berbobot" ujar Dinda

"Sewot banget ya lu din, Putri aja gapapa gue tanyain" ujar Sheila

"Udah dong kalian jangan ngeributin namakuu" Senja memasang wajah lelah

"Hehe iya maaf Senjanya Fajar" ledek Sheila

"Diantara kalian siapa yang mau jadi nyonya Gio?" tanya Senja

"Ogah" kompak Dinda dan Sheila

"Awass nanti suka lho, lagian dia temen Fajar yang baik menurutku" ujar Senja sedang mengalihkan pembicaraan.

"Baik sih baik tapi gak kenal malu" saut Dinda

"Betul tuh" Sheila menyetujui

"Udah ngobrolnya?" tanya bu Shinta

"Eh ibu maaf gak nyadar udah masuk" jawab Sheila tersenyum kikuk

Thanks yang udah mampir
Budayakan vote dan komen

senja dan fajar [Selesai]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora