#4

22 3 0
                                    

Lelaki yang memakai helm itu adalah mantan putri
Reyhan guntara ia mantan putri yang amat posesif dan egois namun dengan sifatnya itu malah menyakiti putri dan menjadi pemicu kandasnya hubungan mereka. Dan Raihan hampir saja melecehkan Putri.

"Loh kamu ngapain kesini? Aku sama kamu udah gk ada hubungan apapun camkan itu!"
Perkataan putri sangat ketus

"Aku mau jelasin semua alasan kenapa aku ngelakuin itu" jawab rey dengan penuh harapan

"Gak ada yang perlu dijelasin lagi rey" ujar Putri

"Kamu harus dengerin semua penjelasan aku karena aku pengen kita balikan" kata rey sambil memohon mohon

"Aku bilang gk bisa ya gk bisa kamu tuli ya" bantah putri dengan emosi

"Kenapa sih kamu gk pernah mau denger penjelasan aku?" tanya Rey

"Karena aku udah gk bisa sama kamu dengan semua apa yang kamu lakuin sama aku selama ini" tegas putri dengan penuh penekanan

"Aku minta maaf put beri aku kesempatan sekali lagi" rey memohon

"Aku capek mau pulang, lebih baik kamu pergi sana" titah putri dengan ekspresi malas melihat mantannya

"Aku akan pergi. Tapi besok aku tunggu kamu di tempat biasa kita ketemu,, aku gk terima penolakan" rey bicara lalu melajukan motornya

Di tempat lain Tiar sedang menghubungi Gio.

Tuuut tuuuut menunggu jawaban dari gio

"ada apa bos?" tanya gio

"dimana lo? gabut nih" ujar tiar

"biasa di warpat lagi mabar" jawab gio

"oke gua otw" tiar mematikan telpon

Tiar membawa motor dengan kecepatan penuh tak lama dijalan menuju warpat ia melihat seorang ibu yang terkena jambret

"Toloooong...toloooonngggg..."
Ibu itu teriak dengan penuh ketakutan

Tiar mengejar jambretnya, perkelahian berlangsung.

Tiar terkena pukulan sekali namun tak membuat ia kalah
Malah semua preman kabur

"Ibu gapapa?" tanya Tiar

"gapapa nak, terima kasih sudah menolong ibu" jawab Tari

"Iya bu sama sama, ibu mau kemana? Biar saya antar" tawar tiar

"Ibu mau pulang, tidak usah nanti malah merepotkan" tolak Tari

"Tidak papa bu sekalian kita searah" tiar berbohong agar ibu itu mau ia antar

"Kalo begitu terimakasih nak sebelumnya" ujar Tari
Tak lama perjalanan mereka sudah hampir sampai.

Ibu Tari mengarahkan tiar untuk berhenti didepan rumahnya.
"Ini rumah ibu, ayo masuk nanti saya obati lukanya" ujar Tari

Tiar mengikuti ibu itu lalu menunggu diteras.
"Assalamu'alaikum ka ibu pulang" ucap Tari

"Wa'alaikumsalaam bu" jawab Tari

"Put ambilkan air minum sama kotak P3k" titah Tari

"Loh ibu kenapa?ibu sakit atau terluka?" tanya Putri khawatir

"Ibu tidak papa, berikan minumnya pada pemuda itu diteras dan tolong obati dia" pinta Ibu

"Memangnya apa yang terjadi?" tanya Putri

"Lakukan saja apa yg ibu perintah kamu itu cerewet" ujar Tari

"Baik bu" Putri mengangguk

Putri keluar dengan membawa segelas minum dan kotak p3k.

"Maaf lama menunggu" kata Putri sambil menaruh nampan di meja

Tak lama tiar mendongkakan wajahnya melihat gadis itu

"Loh lo kan yang waktu itu" tanya tiar heran

Ibu menyambar "kalian sudah saling kenal?"

"Oh i-iya bu" jawab Putri gugup

"Kalo begitu minum dulu nak nanti lukamu biar Putri yang mengobati" ujar Tari

"Oh iya bu terimakasih sudah repot repot" jawab Tiar

Ibu meninggalkan mereka berdua, suasana begitu hening dan canggung, Putri mendahului pembicaraan.

"Aku obati lukamu" dengan berhati hati ia mengobati luka di bibir tiar

"Aw pelan-pelan dong" keluh Tiar

"I-iya maaf,, aku berterimakasih kamu sudah menolong ibuku" ujar Putri malu

"Iya sama sama, nama gw tiar" dengan nada cuek

"Namaku Senja Elina Putri" ujar Putri

Tak sengaja wajah mereka saling bertemu dan saling menatap
"Ehkm" ibu datang menyadarkan mereka yang masih saling menatap lalu mereka saling manjauhkan wajahnya dan diam canggung

"Eh bu" reflek tiar kaget

"Ibu sudah masak untuk makan siang, nak tiar makan siang disini saja" tawar Tari

"Tak usah bu, aku ada urusan" jawab Tiar

"Kalo begitu kapan kapan mampir kesini yah, lagian kamu temannya Putrikan" ujar Tari

"Iya bu lain kali,, aku pamit assalamu'alaikum" sambil mencium tangan bu Tari

"Wa'alikumsalam,hati hati"
Putri masih terdiam malu akibat kejadian tadi

"Put ayo masuk kita makan siang" ajak Tari

"Iya bu" jawab Putri




Sorry buat kegajean dan typo yang bersebaran

senja dan fajar [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang