#1

205 7 0
                                    

Sinar fajar menyoroti rumahku. Warnanya begitu menenangkan bak senja yang terlihat ditepian pantai. Angin pagi menerpa rambutku melalui celah jendela. Aroma rose menambah kenyamanan di indra penciumanku. Senyum yang indah untuk pagi yang cerah.

Aku menyiapkan perlengkapan sekolahku. Melanjutkan dengan sarapan dan pamitan pada ayah dan ibu.
"Assalamu'alaikum aku berangkat bu" mencium punggung tangan ibu

"Ayah juga berangkat ya bu" putri pergi sekolah diantar ayah seperti biasa.

Perjalanan begitu ramai, udara yang harusnya segar tercemar dengan banyak kendaraan.
Pemandangan yang sudah biasa di kota ini, macet dijam berangkat pagi untuk para pencari rupiah.
Tak terasa putri sudah sampai sekolah
"Yang rajin sekolahnya" ayah mengusap kepala putri

"Iya ayah, hati-hati dijalan" putri melambaikan tangannya

Putri berjalan menyusuri lorong menuju kelasnya.
"Hay put" seseorang menepuk bahu putri

"Eh dinda ngagetin aja" ujar putri

"Kamu dianterin ayah terus put, kapan nih dianterin doi" dinda berbasa basi

"Ah kamu, itu terus yang ditanyain" putri sebal dengan itu

"Ya terus harus nanya apa? Masa aku mau nanya kamu kapan dianterin suami kamu?" dinda bertambah jauh becandanya

"Sama aja bohong din din, udahlah males ngomong sama kamu" putri meninggalkan dinda lebih cepat

"Tungguin put, gitu aja ngambek" dinda lari mengikuti menyusul putri.

Mereka memasuki kelas dan menunggu kedatangan guru hari ini.
"Selamat pagi murid-murid" pak egi menyapa semua muridnya

"Pagi paakk" jawab semua murid

"Hari ini kita quis" pak egi membuat semua murid kaget

"Kebiasaan si bapak dadakan mulu" teriak murid di belakang

"Sudah jangan banyak komen, kerjakan sampai waktu istirahat!" titah pak egi
Quis berjalan lancar tetapi jawaban para murid mungkin yang kurang kancar.

Kriinggg...
"Waktunya dikumpulkan, ayo nungguin apa lagi?" ujar pak egi

"Iya pak sabar" jawab salah satu murid

"Cukup sekian hari ini, selamat beristirahat" ucap pak egi

Dinda menarik tangan putri
"Put ayo kita ke kantin, aku sudah sangat lapar"

"Iya iya sabar din aku lagi taliin sepatu dulu" ujar Putri

"Iya nih si dinda gk sabaran amat" kata Sheila

Dinda dan sheila adalah teman putri mereka yang pertama menyambut saat masa mpls dan kebetulan mereka sekelas.

Tiba di Kantin
Mereka melihat satu meja kosong
"Kita duduk disana aja gimana?" tanya dinda

"Ayo" puput dan sheila mengikuti

"Kalian mau pesen apa? Biar aku pesenin?" tanya putri

"Aku siomay sama es teh aja deh" jawab dinda

"Samain aja deh" kata sheila

Putri memesan makanannya dan teman temannya. Ketika dia membawa makanan ke meja tak sengaja menabrak seseorang

Bruukkk

"Maaf maaf aku tak sengaja"
Reflek tangan putri membersihkan baju lelaki itu.

Maaf ceritanya pendek maklum pemula
Mohon dimengerti

senja dan fajar [Selesai]Where stories live. Discover now