#2

72 3 2
                                    

"Udah udah lo gk usah repot repot bersihin baju gue, lain kali lo lihat lihat kalo jalan" kata tiar

"Iya lain kali saya hati hati" ujar Putri

Lelaki itu pergi tanpa bicara lagi.

"Put kamu gpp?" tanya Sheila dan Dinda

"Iya aku gpp" jawab Putri

Pulang sekolah tiba...
Aku terbiasa naik angkutan umum
"Angkot pada kemana sih" aku menggrutu

Setelah lama menunggu angkot akhirnya datang juga angkotnya.
Tak butuh waktu lama Putri sampe di rumah.

"Assalamualaikum" Putri mengucap salam

"Waalaikumsalaam, udah pulang nak?" kata Tari

"Ya iyalah bu, kalo aku belum pulang mana mungkin udah ada disini" kataku dengan wajah lesu

"Iya iya ibu cuma basa basi kok, abisnya wajahmu manyun kaya bebek" ledek Tari

"Ibu gituu anaknya cape malah diledekin"ujar Putri

"Udah ganti baju sana, trus makan siang" titah Tari

"Siap komandan" ujar Putri


***di rumah Tiar***

Lelaki ini terbayang kejadian tadi
"Hari gini masih ada aja cewek modus" grutu tiar

"Kenapa kamu?" tanya papah tiar

"Ah nggak pah biasa urusan anak muda" ujar Tiar

"Papa udah lama gk liat kamu gandeng cewek ke rumah, malahan gk pernah bawa jangan bilang kamu jomblo akut hahahaha" papah tiar tertawa meledek

"Apaan sih pah anaknya lagi kesel malah digodain" ujar Tiar

"Yaa baperan kamu" papah tiar malah makin ngeledekin

"Mending papah keluar dari kamar Tiar" suruh Tiar kesal

"Ini tuh rumah papah, kamu ngusir papah" ujar Ahmad papah Tiar

"Ih papah baperan, maksudnya Tiar mau tidur siang masa papa mau disini terus" Tiar senyum lebar untuk menutupi kekeliruannya

"Iya iya papah tau kok, papah becanda" Ahmad melangkah keluar kamar Tiar

Tak terasa waktu udah sore Tiar terbangun dari tidurnya
"Hwaaa emang paling enak tidur siang" tiar mengucek matanya

Tiar langsung mandi untuk menyegarkan diri. Tak lama Tiar selesai mandi lalu memakai kaos oblong dengan kolor hitam.
"Enaknya ngapain ya sore sore gini?" Tiar bertanya pada dirinya sendiri

Dia punya ide untuk mengisi waktu luangnya mengajak papahnya main game
"Pah lagi sibuk gak?" memasuki kamar papahnya

"Nggak, emang ada apa?" Ahmad melirik anaknya

"Hmm main game sama Tiar yuk" nyengir pada papahnya adalah salah satu jurus membujuk papahnya

"Ayok siapa takut"
Ahmad dan Tiar ternyata bermain cacing

"Pah kita main cacing, siapa yang ranking atau bobotnya besar dia harus ngasih uang jajan dua kali lipat dari biasanya, gimana deal?" Tawar Tiar

" tunggu tunggu, gimana kalo papah yang menang emang kamu bisa ngasih uang jajan sama papah?" ledek papahnya

"Ya kalo papah yang menang Tiar gak di kasih uang jajan gitu aja" ujar Tiar

"Oke deal" jawab Ahmad

Permainan berlanjut seru hingga malam
"Yesss Tiar menang" mengangkat tangannya dengan bangga

"Hufft,, kamu masih muda mainnya lebih mudah, nah papah gampang lelah matanya" menarik nafas berat

"Iyaiya faktor U aku maklumin" Tiar tertawa

"Punya anak gini amat ya, ya udah sekarang waktunya makan malam, papah udah laper nih" ujar Ahmad

"Oke papah ganteng" jawab Tiar

Tiar dan papahnya seperti adik kakak, papahnya lebih sering meluangkan waktu agar bisa menjadi papah sekaligus ibu bagi Tiar.

Bukan tidak ingin menikah lagi, tapi Ahmad takut kalo anaknya tidak mengizinkan dia menikah lagi.

"Abis makan jangan langsung tidur trus jangan lupa solat isya dulu" celoteh Ahmad

"Iya pah, Tiar duluan ke Kamar ya" jawab Tiar








Kriiiinggg alarm berbunyi
Setelah subuh aku membuka gorden kamarku. Baru saja keluar kamar, ayah sudah menyerangku dengan ocehan.

"Kamu sekolah yang bener, ayah gk mau kamu pacaran dulu apalagi bawa pengaruh buruk sama kamu kaya waktu itu" ujar Ayah

"Iya yah, lagi pula puput juga tak sempat mikirin pacaran lagi"
Aku termenung dengan omongan ayah, memang masalalu ku membuat ayah lebih siaga menjagaku dan aku sedikit trauma.

"Ah sudahlah kubur masalalu mu put" aku berbicara dalam hati

Dalam perjalanan ada mobil yang melaju kencang membuat air terciprat padaku dan ayahku
"Baju mu gak kotorkan?" tanya Ayah

"Nggak yah" jawab Putri

"Dasar anak jaman sekarang bawa kendaraan kebut kebutan" ayah menggrutu

Tiba disekolah
"Puput masuk duluan yah" ujar Putri berlari terburu-buru

"semangat belajarnya" teriak ayah
Ayah puput melihat mobil yang tadi kebut-kebutan dan ada seorang lelaki keluar dari mobil itu.

Jangan lupa vote dan sarannya
Pembaca yang baik tak lupa meninggalkan jejak

senja dan fajar [Selesai]Where stories live. Discover now