#5

26 3 2
                                    

Untuk pertama kalinya
Aku dibuat terkagum
Setelah pedihnya masalalu

Pagi hari telah tiba. Putri sudah berpakaian rapih dengan seragam sekolahnya, dia menghampiri ibunya di meja makan.

"Bu, Putri berangkat ya. Bilangin ayah kalo Putri gak bisa berangkat bareng, soalnya hari ini Putri ada piket kelas bu" ucap putri kepada ibunya yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Kamu gak sarapan dulu put?" tanya sang ibu mengkhawatirkan kesehatan anaknya

"Nanti aja bu dikantin sekolah. Putri berangkat ya, takutnya kesiangan" putri menyalami tangan ibunya.

"Yaudah, hati hati dijalan" ujar Tari

"Iya bu, assalamualaikum" ucap Putri berjalan keluar rumah.

***

Tiid tiid tiiidd

Sebuah motor ninja berwarna hitam berhenti di hadapan Putri. Pengendara motor itu membuka helm, melihatkan siapa dibalik helm tersebut.

"Tiar?" kaget Putri setelah mengetahui pengendara tersebut adalah Tiar.

"Biasa aja kali jangan kaget gitu" ucap Tiar dengan senyum tipis di bibirnya

"Nggak, biasa aja kok ini juga. Rumah kamu sekitaran sini?" tanya Putri

"Bukan, emangnya kenapa?" Tiar bertanya balik

"Loh, terus ngapain kamu disini?" tanya Putri

"Gak sengaja tadi lewat" elak Tiar, padahal dia sengaja untuk menjemput Putri.

"Mau gak berangkat bareng gue?" tanya Tiar pada Putri, dia harap Putri mengiyakan.

"Gak nyusahin kan?" tanya Putri

"Gaklah, kan gue yang ngajak" jawab Tiar

"Oke, mana helmnya?" tanya Putri

Putri mengambil helm yang diberikan Tiar, lalu menaiki motor tersebut. Tiar langsung melajukan motornya setelah memastikan Putri duduk dengan nyaman.

*********skip sekolah*********

semua mata tertuju pada mereka, tak biasanya Tiar memberikan tumpangan pada perempuam.

Putri melepaskan helm dan memberikannya kepada Tiar.

"Makasih atas tumpangannya" ucap Putri menundukkan kepalanya, jujur saja dia malu dilihat banyak orang.

"Iya, santai aja" jawab Tiar

"Yaudah, aku duluan yah" ucap Putri berjalan dengan menundukkan kepalanya.

Tiar tersenyum tipis melihat punggung Putri yang sudah menjauh.

"Heh tiar whats wrong bro?" tanya Gio

"Apaan sih lu so inggris" jawab Tiar

"Ya kali kali bos, btw kok bisa lu sama si putri?" tanya Gio heran

"Gak sengaja tadi lewat gw ajak kasihan" jawab Tiar

"Kasihan apa ada perasaan?" ledek gio

"So tau lu, udahlah masuk kelas kesiangan tau rasa" ujar Tiar

Pelajaran berlangsung tertib seperti biasa.
Bel istirahat berbunyi
Kriiing....

"Put ke kantin yuk" ajak dinda

"Nggak ah aku mau ke perpustakaan dulu" jawab Putri

"Yah kok gitu, udah laper ini" dinda manyun

"Iya deh, apa sih yang nggak buat sahabatku ini" jawab putri sambil nyubit pipi temannya

"Ihhh makasih put kamu sahabat terunchh" ujar Dinda

"Apaan sih lebay tau" balas Putri

"Eh iya btw tadi kata temen temen kmu dianter sama Tiar ya?" tanya Dinda

"Hm iya din" jawab putri malu

"Kok bisa sih? Apa jangan jangan tiar suka sama kamu atau juga kalian udah jadian? Kenapa gak bilang putri?" cerocos dinda

"Ihhh berisik din kamu tu berlebihan, aku gak ada hubungan apapun sama tiar, lagian tadi cuma kebetulan" bantah putri

Dikantin sudah ramai siswa siswi yang berlalu lalang memesan makanan
"Yo kemana anak anak?" tanya Tiar

"Lo kek gk tau aja tu cunguk pasti lagi nyari makanan gratis atau godain ciwi ciwi" jawab gio dengan tawanya

"Itu mah loe yo, buktinya lo ikut gw trus itu tandanya mau dibayarin kan" ujar Tiar

"Hii si bos tau aja" jawab gio nyengir

"Eh bos itu si putri, lo gak mau nyamperin dia gitu?" tanya Gio

"Ngapain nyamperin dia?" tanya Tiar

"Ya kali aja lo mau pdkt alias pendekatan gitu" ujar Gio

"Gw udah bilang ya gw gak ada perasaan sama putri" bantah tiar

Sebenarnya Tiar berbohong hanya karena dia tidak mau semua orang mengetahui perasaannya ke putri

"Put kamu mau makan apa?" tanya dinda

"Bakso aja deh sama es teh" jawab Putri

"Siap, aku pesenin ya" jawab Dinda

Terciduk mata tiar sedang melirik ke arah Putri.
Namun tatapan itu buyar karena Tiar sadar putri menyadari tatapannya.




Maaf untuk ketypoannya

senja dan fajar [Selesai]Where stories live. Discover now