BAB 7

90.3K 11.8K 188
                                    

-o0o-

•Mafia Girl Transmigration•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•Mafia Girl Transmigration•

Bel istirahat berbunyi Bu Henny keluar dari kelas diikuti anak-anak lain. Kerla dengan tersenyum manis menuju ke arah kakaknya dan teman barunya yaitu Erla.

"Kak Kevin, Erla ayo ke kantin." Kerla menarik lengan Kevin, mereka bertiga berjalan bersama tapi dengan posisi Erla di tengah diikuti Kerla dan Kevin.

"Kenapa aku selalu dikelilingi manusia beku."Cicit pelan Kerla tapi masih bisa didengar Erla, Erla tak menghiraukannya, Ia membenarkan letak topinya.

Mereka bertiga memasuki kantin membuat semua mata menatap tak percaya ke arah Erla karena bisa berjalan dengan Kevin dan Kerla.

Erla menuju salah satu bangku diikuti Kerla dan Kevin. Karena Kevin paling tua, Ia yang bertugas yang memesan makanan.

"Erla ingin mengikuti seleksi tahunan apa aja?" Kerla berusaha membuka topik pembicaraan.

"Semuanya." Erla menjawab dengan santai dengan terus mengelus botol kecil berisi bensin.

"Apa kau juga mengikuti seleksi tim basket putri?" Kerla bertanya karena penasaran.

"Tidak."

"Tadi bilang mau ikut semuanya."

"Kalau aku ikut, kau akan langsung tereleminasi." Erla menatap dingin ke arah Kerla.

"Hahaha Erla suka bercanda dulu saja megang bola gelinding terus." Kerla tertawa renyah hingga air matanya turun.

"Besok jumat ikut ke mansion, akan kubuktikan." Erla tidak suka diremehkan Ia paling benci dianggap tidak bisa apa saja.

"Mau apa?" Tanya Kevin meletakkan pesanan masing-masing.

"Berlatih." Jawab singkat Erla.

Kevin dan Kerla mengangguk patuh. Tiba-tiba kantin ramai karena kedatangan Atlas, Hana, Cindy, dan Bagas. Kevin dan Kerla mengangkat bahu acuh.

"Er?" Kerla ingin sekali menyumpah serapahi Hana dan Cindy.

"Hm."

"Perasaan Hana kemarin masih sakit udah berangkat aja apa dia tahu kalau sekarang sudah mulai seleksi." Bisik Kerla dengan memakan baksonya lahap. Erla melihat Hana yang dirangkul Atlas.

"Udah gitu rangkul-rangkulan lagi sama tunangan orang. Gak ibunya gak anaknya sama-sama pelakor. Untung aku tahu sifat dia." Erla hanya mengangguk yang mendengar ocehan pedas Kerla.

"Erla?" Kevin ganti memanggil namanya.

"Hm."

"Bagas Cassandra mengambil hak warisku sebagai pewaris utama di Keluarga Cassandra, aku ingin membalasnya. Jika keluarga Cassandra dipegangnya, aku tak menjamin keluarga Cassandra bisa bertahan untuk delapan tahun ke depan." Erla mengangguk mengerti.

"Benar Erla, Bagas sangat bajingan di luar sana, Ia menghancurkan banyak gadis remaja dengan merebut bunganya. Aku rasanya ingin memukulnya hingga remuk." Oceh Kerla dengan memakan bakso dengan lahap.

Erla memakan baksonya dan melihat ke arah Atlas yang juga melihat balik, "Bagaimana sifatku dulu?" Tanya Erla yang membuat Kerla dan Kevin berhenti memakan bakso dan saling tatap.

"Sifatmu dulu ya, em, kau lihat penampilan Cindy yang memakai seragam super ketat itu dan bayangkan dia juga memakai make up super tebal, nah itu kau dulu Erla. Dan, kau sangat suka menempel pada Atlas seperti cicak. Serta, kau sangat suka sekali ribut dengan Hana dan Cindy."

Erla menghentikan makannya, Ia saja yang membayangkannya merasa geli sendiri. Erla menyudahi makannya, mengambil korek api zippo dan botol kecil berisi bensin.

"Botol dan korek apimu sangat cantik. Benarkan Kak Kev?"

"Hm." Kevin juga melihat dua benda sakral Erla.

"Sejak kapan juga kau suka memakai topi?" Tanya Kerla lagi.

"Entahlah." Erla menggidikkan bahu acuh.

"Nanti kau akan ikut lombakan?" Tanya Kerla yang membuat Erla bingung.

"Adikku memang cerewet." Ucap Kevin yang langsung mendapat pelototan Kerla.

"Ya." Jawab Erla yang menjawab pertanyaan Kerla.

"Nanti kami temani kau mengikuti lomba, ayo kembali ke kelas." Seru Kerla yang beranjak dari kursi. Erla dan Kevin yang tak sengaja menatap meja Hana, Cindy, Atlas, dan Bagas mendapatkan tatapan remeh karena mendengar bahwa Erla akan mengikuti seleksi.

Orang sombong ditandai dengan tatapan mata merendahkan dan ucapan yang meninggikan diri sendiri dan jangan pernah merendahkan orang lain. Meskipun dia terlihat rendah, tetap saja pasti dia memiliki kelebihan juga.

Bersambung...

-Terima kasih untuk orang-orang baik yang sudah vote, comment, follow, dan share🐣-

Mafia Girl Transmigration ✓Where stories live. Discover now