BAB 45

27.2K 4.2K 621
                                    

-o0o-

•Mafia Girl Transmigration•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Mafia Girl Transmigration•

#Tonton dulu ya seperti biasa...

Setelah musik memutar Erla langsung melakukan aksinya, Ia juga turut mengeja lagu yang menjadi iringan dance. Mr. Kenneth langsung menutup mulut, terkejut dengan gerakan Erla yang cukup menggoyahkan imannya. "Adik jika bosan dengan Xora. Aku siap menerimanya."

Mulut Ensa terbuka, tidak hanya Ensa bahkan seluruh orang yang berada di aula terhipnotis dengan penampilan Erla. Seakan perhatian mereka hanya untuk Erla dan Erla tidak akan membiarkan perhatian itu teralih darinya.

Atlas mengeluarkan darah dari hidungnya, Kevin yang wajahnya memerah, dan Rio yang matanya ditutup oleh Kerla tapi Ia masih bisa mengintip. Hana mau tidak mau mengakui bahwa Erla cantik, "Aku akui kau cantik, tapi sayang kau bodoh." Sinis Hana.

Cindy dan Bagas selaku teman Hana mendukung Hana, "Iya tariannya aja kayak gitu pasti bukan cewek baik-baik." Ucap Cindy. Tapi, Bagas tetap menikmati tontonan gratis dari Erla, hatinya tak bisa berbohong bahwa dia menyukai Erla.

Cindy yang melihat itu, "Bagas kau pacarku ya! Jaga mata!" Tegas Cindy membuat Bagas tertawa sinis. "Sorry, kau hanya cewe satu malam." Ucap Bagas menghampiri Atlas. "Tunanganmu badannya bagus juga." Ucap Bagas dengan menyenggol bahu Atlas. "Jangan macem-macem." Peringat Atlas.

Erla dan reku dancenya membuang jas mereka ke belakang panggung. Erla membelakangi penonton dan menarik tangannya dari paha ke pinggang dengan gerakan yang cukup sensual.

Ensa berusaha menahan amarahnya, Ia langsung menundukkan kepala Gavrilo dan Sakiel agar tidak melihat dance Erla.

"Apa yang kau lakukan Ensa. Lepaskan!" Geram Gavrilo.

"Aku ingin menonton Xora. Kenapa kau terus mengangguku. Lepaskan hei." Sakiel berusaha melepaskan cengkraman tangan besar Ensa di kepalanya agar Ia bisa mendongak lagi.

Erla duduk dan menggoyangkan pinggulnya lalu salah satu kaki jenjangnya naik ke atas,. Mr. Kenneth dan Alger hingga mengeluarkan air mata. Ensa melemahkan tangannya hingga membuat Gavrilo dan Sakiel bisa menonton kembali.

Musik berhenti begitupun dengan gerakan Erla. Ia mengatur napasnya. Reku dancenya dan Erla berbaris dan membungkuk bersama menandakan pertujunkan berakhir. Mereka semua menuju belakang panggung.

"Oh my god. Erla emang gila banget bikin aku sampe ngeluarin air mata."

"Sial. Pesonanya udah kayak bintang besar."

Atlas menghapus darah mimisannya dengan sapu tangan. "Bro tunanganmu buat aku saja." Ucapan Bagas langsung mendapat lirikan sinis dari Atlas, "Kau sudah punya Cindy. Jangan serakah."

Mafia Girl Transmigration ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang