BAB 24

81.4K 10.8K 1.1K
                                    

-o0o-

•Mafia Girl Transmigration•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mafia Girl Transmigration

Erla mengetuk jarinya di stir mobil Ia sangat bahagia. Kata orang hidup itu harus simbiosis mutualisme seperti tadi malam saat Erla dengan Kakek Keluarga Cassandra.

Flasback on

"Bagaimana dengan hmm mari bicara empat mata saja." Erla menarik Kakek Kevin untuk menuju kamar tamu.

Erla menutup kamar dengan rapat. Erla menghampiri Kakek Keluarga Cassandra. "Apa Kakek yang mencuri data-data itu?" Erla mulai serius.

"Ya aku yang mencurinya." Tutur Kakek dengan kepala menunduk. "Tapi aku tidak menyesal organisasi itu tidak sebaik yang kita kira." Kakek Cassandra mendongak menatap Erla.

Erla menghadap jendela Ia mengetuk jarinya di dagu. "Aku akan berusaha melindungi Kevin dan Kerla jika Kakek membuat Kevin menjadi penerus utama. Cassandra akan mengalami kehancuran jika Bagas yang mewarisinya." Erla berbalik menghadap Kakek Keluarga Cassandra itu.

"Ya aku sudah menulis di surat wasiatku, tidak lama lagi mereka akan menemukanku dan mengambil data-data itu." Ucap Kakek pelan.

"Aku akan melindungimu, tetapi aku butuh dukungan keluargamu."

Flasback off

Erla telah sampai di SMA Cakrawala, Erla langsung menuju belakang sekolah. Erla memainkan korek api zipponya yang telah dikembalikan.

"Xora?" Erla menoleh dan tersenyum tipis menepuk tempat duduk di sebelahnya.

"Kenapa kau di sini?" Alger duduk di sebelah Erla. Erla menatap sosok di depannya. Erla mengacak rambut Alger, Erla masih gemas dengan adik kecilnya.

"Siapa tuanmu?" Ucap Erla sedingin es. "Sakiel Alvarendra Alberic." Ucap singkat Alger.

"Keluarga Alberic?" Erla bertanya dan diangguki Alger. "Aku hanya bisa memberitahumu itu." Alger berucap pelan.

"Dia ingin bertemu denganmu nanti malam aku akan menjemputmu." Tutur Alger tapi Erla hanya diam. "Apa kau tidak mengingat siapa dia?" Alger bergumam pelan.

Erla menoleh, "Memang siapa dia?" Erla bertanya dengan serius, tetapi hanya suara ketawa dari Alger yang Ia dengar.

"Apa ada yang lucu." Tanya Erla. "Tidak Xora baiklah nanti malam aku akan menjemputmu." Alger mengacak rambut Erla dan berlalu pergi menuju tembok.

Erla hanya diam memandang rerumputan, apa aku mengenalnya? Erla bertanya dengan diri sendiri. Suara tertawa Alger menunjukan bahwa Ia terluka bukan bahagia.

Erla berdiri dan menuju aula menunggu Kerla, Kevin, Revan, dan Rio. Saat Erla melewati UKS, Erla teringat dengan kamera. Erla mengambil kameranya dengan tersenyum miring. "Aku sudah memegang kartu ASku."

Mafia Girl Transmigration ✓Where stories live. Discover now